MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, berdampak dengan pertumbuhan perekonomian di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengalami sedikit lambat.
Hal ini dikarenakan para investor sedang menunggu hasil pemilihan presiden. Ketua Asosiasi Pengusaha Bumiputera Indonesia (Asprindo), Rafriandi Nasution mengungkapkan saat ini, tingkat pertumbuhan perekonomian Sumut 5,24 persen dan diperkirakan pada 2019 akan stagnan.
“Perekonomian Sumut sedikit melambat, karena konsumsi rumah tangga dan investasi di tahun politik itu menunggu. Siapa memimpin, jadi siapapun pasti menunggu,” ucap Rafriandi. Walaupun sedang menunggu, Rafriandi mengatakan pelaku usaha UMKM tidak harus menyerah dan ikut menunggu pula. Sebaliknya, mereka harus bisa melihat peluang gaji ke-13, yang akan cair dalam waktu dekat ini.
“Masih ada peluang, kita manfaatkan gaji ke-13. Gaji ke-13 itu, sedikit agak besar (uangnya) menghadapi lebaran,” tutur Rafriandi.
Ia menilai gaji ke-13 dikeluarkan Pemerintah bagi Aparatur Sipil Negera (ASN) digunakan untuk memenuhi kebutuhan menjelang Idul Fitri. Dan dipastikan, daya beli pun ikut tinggi pula, karena masyarakat memegang uang.
Menurut Rafriandi, gaji ke-13 itu, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan khususnya berupa makanan dan pangan.
“Kalau makanan dan minum kita berkisar 7 hingga 8 persen, belum tinggi kita. Untuk pertanian dan perkebunan sudah diangka 17-20 persen. Hal ini, untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Sumut ini,” jelas Rafriandi.
Dengan kondisi ini, ia menambahkan pelaku usaha UMKM harus mampu melihat keadaan dan memanfaatkan keadaan, yang bisa mampu menjadi peluang untuk pengembangan usaha. Tidak harus menunggu, karena akan tergerus nantinya.(gus/ram)