29 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Harga Beras Naik Rp500 per Kg

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Seorang pedagang sembako menata beras dagangannya di Pasar Sukaramai Medan. Beberapa hari terakhir, harga beras mulai naik Rp500 per kg.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Seorang pedagang sembako menata beras dagangannya di Pasar Sukaramai Medan. Beberapa hari terakhir, harga beras mulai naik Rp500 per kg.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harga beras di sejumlah pasar sudah mulai menujukan kenaikan harga. Harga beras dari kualitas menengah ke bawah menunjukan rata-rata kenaikan sebesar Rp500 per Kg.

“Untuk beras super memang cenderung masih bertahan. Namun beras murah atau yang dikenal dengan istilah beras Bulog mengalami kenaikan Rp1.000 per Kg,” ujar Ekonom Sumut Gunawan Benjamin, kemarin.

Kata Gunawan, berdasarkan pengamatan dan pengakuan sejumlah kilang di kawasan Serdang Bedagai, stok beras yang mereka miliki mulai berkurang. Dia meyakini pemerintah tidak absen untuk turut memantau perkembangan harga beras tersebut.

“Saya yakin kita tengah mempersiapkan sejumlah rencana untuk menstabilkan harga beras, jika nantinya tiba-tiba melonjak harganya. Saat ini, bukanlah musim dimana terjadi konsumsi beras yang tinggi. Karena tidak tengah merayakan perayaan keagamaan,” tuturnya.

Diutarakan Gunawan, untuk sisi pasokan beras memang terganggu, karena musim panen telah lewat. Faktor cuaca juga mempengaruhi. Jadi harus ada yang menjadi alternatif untuk mengatasi kemungkinan kalau terjadi kenaikan harga beras.

“Sampai saat ini memang kenaikan harga beras masih dalam batasan harga normal. Tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan. Hanya saja, antisipasi harus dilakukan jauh hari sehingga harga beras lebih mudah untuk dikendalikan. Namun demikian, Bulog pasti tidak akan diam untuk masalah ini. Saya pikir apa yang dilakukan Bulog nantinya akan mampu meredam potensi gejolak harga. Sehingga, masyarakat belum perlu untuk mengkuatirkan harga beras,” bebernya.

Tak hanya itu, harga cabai rawit dalam sepekan terakhir ini merangkak naik. Semula harga cabai berukuran kecil ini Rp24.000 per Kg, menjadi Rp30.000 hingga Rp32.000 per Kg. Berdasarkan hasil pantauan pihaknya di lapangan, penyebab naik harga cabai rawit ini akibat kelangkaan pasokan. Kata dia, sejumlah pedagang mengeluhkan stok persediaan cabai kecil ini.”Di tingkat distributor harga cabai rawit masih sebesar Rp30.000 per Kg. Jadi di tingkat pengecer harga cabai rawit diperkirakan berkisar 32.000 per Kg. Memang sejauh ini kebanyakan konsumen belum mengeluh dengan tingginya harga cabai rawit tersebut,” ujarnya.

Menurut Gunawan, meski kinerja harga cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup signifikan, belum memberikan dampak kenaikan yang besar terhadap komoditas cabai lainnya. Salah satunya, cabai merah.

Sejauh ini, sambungnya, belum ada tanda-tanda kuat bahwa kenaikan harga cabai merah akan mengikuti jejak harga cabai rawit. Karena sampai hari ini pemantauan harga cabai merah di tingkat distributor masih sebesar Rp20.000 per Kg. Justru harga cabai merah saat ini kembali turun dalam rentang harga Rp20.000 hingga Rp22.000 per kg, dari kisaran harga Rp24.000 sebelumnya.”Karena konsumsi cabai rawit tidak sebanyak konsumsi cabai merah, dan rasa pedas makanan paling banyak disumbang dari cabai merah, walau demikian kenaikan cabai rawit ini perlu dievaluasi. Tujuannya, agar tidak memberikan rentetan kenaikan pada komoditas cabai lainnya. Memang tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan, selama pasokan harga cabai merah terpenuhi. Sebab, konsumen akan menyikapi kenaikan harga ini dengan melakukan sejumlah penyesuaian konsumsi,” pungkasnya. (ris/ila)

Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS Seorang pedagang sembako menata beras dagangannya di Pasar Sukaramai Medan. Beberapa hari terakhir, harga beras mulai naik Rp500 per kg.
Foto: DANIL SIREGAR/SUMUT POS
Seorang pedagang sembako menata beras dagangannya di Pasar Sukaramai Medan. Beberapa hari terakhir, harga beras mulai naik Rp500 per kg.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Harga beras di sejumlah pasar sudah mulai menujukan kenaikan harga. Harga beras dari kualitas menengah ke bawah menunjukan rata-rata kenaikan sebesar Rp500 per Kg.

“Untuk beras super memang cenderung masih bertahan. Namun beras murah atau yang dikenal dengan istilah beras Bulog mengalami kenaikan Rp1.000 per Kg,” ujar Ekonom Sumut Gunawan Benjamin, kemarin.

Kata Gunawan, berdasarkan pengamatan dan pengakuan sejumlah kilang di kawasan Serdang Bedagai, stok beras yang mereka miliki mulai berkurang. Dia meyakini pemerintah tidak absen untuk turut memantau perkembangan harga beras tersebut.

“Saya yakin kita tengah mempersiapkan sejumlah rencana untuk menstabilkan harga beras, jika nantinya tiba-tiba melonjak harganya. Saat ini, bukanlah musim dimana terjadi konsumsi beras yang tinggi. Karena tidak tengah merayakan perayaan keagamaan,” tuturnya.

Diutarakan Gunawan, untuk sisi pasokan beras memang terganggu, karena musim panen telah lewat. Faktor cuaca juga mempengaruhi. Jadi harus ada yang menjadi alternatif untuk mengatasi kemungkinan kalau terjadi kenaikan harga beras.

“Sampai saat ini memang kenaikan harga beras masih dalam batasan harga normal. Tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan. Hanya saja, antisipasi harus dilakukan jauh hari sehingga harga beras lebih mudah untuk dikendalikan. Namun demikian, Bulog pasti tidak akan diam untuk masalah ini. Saya pikir apa yang dilakukan Bulog nantinya akan mampu meredam potensi gejolak harga. Sehingga, masyarakat belum perlu untuk mengkuatirkan harga beras,” bebernya.

Tak hanya itu, harga cabai rawit dalam sepekan terakhir ini merangkak naik. Semula harga cabai berukuran kecil ini Rp24.000 per Kg, menjadi Rp30.000 hingga Rp32.000 per Kg. Berdasarkan hasil pantauan pihaknya di lapangan, penyebab naik harga cabai rawit ini akibat kelangkaan pasokan. Kata dia, sejumlah pedagang mengeluhkan stok persediaan cabai kecil ini.”Di tingkat distributor harga cabai rawit masih sebesar Rp30.000 per Kg. Jadi di tingkat pengecer harga cabai rawit diperkirakan berkisar 32.000 per Kg. Memang sejauh ini kebanyakan konsumen belum mengeluh dengan tingginya harga cabai rawit tersebut,” ujarnya.

Menurut Gunawan, meski kinerja harga cabai rawit yang mengalami kenaikan cukup signifikan, belum memberikan dampak kenaikan yang besar terhadap komoditas cabai lainnya. Salah satunya, cabai merah.

Sejauh ini, sambungnya, belum ada tanda-tanda kuat bahwa kenaikan harga cabai merah akan mengikuti jejak harga cabai rawit. Karena sampai hari ini pemantauan harga cabai merah di tingkat distributor masih sebesar Rp20.000 per Kg. Justru harga cabai merah saat ini kembali turun dalam rentang harga Rp20.000 hingga Rp22.000 per kg, dari kisaran harga Rp24.000 sebelumnya.”Karena konsumsi cabai rawit tidak sebanyak konsumsi cabai merah, dan rasa pedas makanan paling banyak disumbang dari cabai merah, walau demikian kenaikan cabai rawit ini perlu dievaluasi. Tujuannya, agar tidak memberikan rentetan kenaikan pada komoditas cabai lainnya. Memang tidak perlu dikhawatirkan terlalu berlebihan, selama pasokan harga cabai merah terpenuhi. Sebab, konsumen akan menyikapi kenaikan harga ini dengan melakukan sejumlah penyesuaian konsumsi,” pungkasnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/