26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pertamina Tambah 200 Ribuan Tabung Elpiji 3 Kg

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Dua orang pekerja menurunkan tabung elpiji 3 kg dari dalam truk, di Jalan Tanjung Mulia Medan, Kamis (5/10) lalu. Gas elpiji 3 kg susah diperoleh di pasaran. Langkanya gas tersebut membuat harganya naik drastis di beberapa kios di kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina I Sumbagut perkuat pasokan elpiji 3 Kg selama perayaan Natal dan pergantian Tahun Baru 2018. Penambahan pasokan ini dibagi dalam dua tahap, dan dengan ketentuan tidak mengganggu pasokan penyaluran 405.000 tabung per hari ke masyarakat.

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, harga elpiji 3 Kg tidak stabil. Kondisi ini membuat banyak masyarakat kesulitan memperolehnya di pasaran. Sementara itu, untuk mendapatkannya masyarakat selalu mendapati di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Dalam seminggu ini saya susah kali cari elpiji 3 Kg, kalau pun ada harganya Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu. Padahal kalau di pangkalan elpiji 3 Kg, harganya sekitar Rp16 -18 ribu per tabung. Kalau sekarang ini, kami belinya di warung-warung  kecil, di pangkalan sudah tidak ada,” kata Sri (40) werga Jalan Pasar I, Medan Marelan, Minggu (10/12).

Bahkan, paparnya untuk mendapatkannya tak bisa hanya mendatangi satu atau dua warung saja, tapi terpaksa keliling-keliling khusus untuk mencari elpiji 3 Kg.

Beda dengan Tini, wanita yang menetap di Jalan Titipapan, Medan Deli mengaku tidak kesulitan mencari gas, hanya saja harganya lebih tinggi dari hari – hari sebelumnya.

“Kalau di tempat kami ada, tapi harganya tinggi mencapai Rp 20 ribu. Kalau kami tanya ke warung kenapa naik, karena gas tidak ada, mau tidak mau terpaksa kami beli juga,” ujarnya.

Menanggapi adanya kelangkaan elpiji 3 Kg di pasaran, Unit Manager Communication & CSR MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2018, PT Pertamina memperkuat pasokan elpiji 3 Kg di Sumut dengan penambahan 213.720 tabung elpiji 3 Kg tersebar untuk wilayah Sumut. Perkuat pasokan ini tak akan mengganggu pasokan 405.000 tabung elpiji 3 Kg untuk seluruh wilayah Sumut.

“Cara perkuat pasokan gas dibagi dalam dua tahap, yaitu pada 12-15 Desember 2017 (59.360 tabung), dan pada 25-31 Desember 2017 (154.360 tabung),” kata Unit Manager Communication & CSR MOR I, Rudi Ariffianto pada Minggu (10/12).

Menurut dia, dengan adanya penambahan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut. Ketahanan suplai dan stok elpiji di Sumut ditunjang dengan keberadaan 212 agen dan 7.727 pangkalan dengan suplai poin dari depot elpiji Pangkalan Susu dan Dumai.

”Pertamina juga melayani distribusi elpiji 3 kg untuk masyarakat melalui agen dan pangkalan resmi. Elpiji 3 kg adalah produk subsidi yang diperuntukkan hanya bagi kalangan yang tidak mampu. Bagi masyarakat mampu, Pertamina menyediakan produk elpiji nonsubsidi yaitu Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, Elpiji 12 kg untuk kalangan mampu serta elpiji 50 kg untuk pelaku usaha yang membutuhkan elpiji dalam jumlah besar,” sebutnya.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Dua orang pekerja menurunkan tabung elpiji 3 kg dari dalam truk, di Jalan Tanjung Mulia Medan, Kamis (5/10) lalu. Gas elpiji 3 kg susah diperoleh di pasaran. Langkanya gas tersebut membuat harganya naik drastis di beberapa kios di kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Pertamina I Sumbagut perkuat pasokan elpiji 3 Kg selama perayaan Natal dan pergantian Tahun Baru 2018. Penambahan pasokan ini dibagi dalam dua tahap, dan dengan ketentuan tidak mengganggu pasokan penyaluran 405.000 tabung per hari ke masyarakat.

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2018, harga elpiji 3 Kg tidak stabil. Kondisi ini membuat banyak masyarakat kesulitan memperolehnya di pasaran. Sementara itu, untuk mendapatkannya masyarakat selalu mendapati di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Dalam seminggu ini saya susah kali cari elpiji 3 Kg, kalau pun ada harganya Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu. Padahal kalau di pangkalan elpiji 3 Kg, harganya sekitar Rp16 -18 ribu per tabung. Kalau sekarang ini, kami belinya di warung-warung  kecil, di pangkalan sudah tidak ada,” kata Sri (40) werga Jalan Pasar I, Medan Marelan, Minggu (10/12).

Bahkan, paparnya untuk mendapatkannya tak bisa hanya mendatangi satu atau dua warung saja, tapi terpaksa keliling-keliling khusus untuk mencari elpiji 3 Kg.

Beda dengan Tini, wanita yang menetap di Jalan Titipapan, Medan Deli mengaku tidak kesulitan mencari gas, hanya saja harganya lebih tinggi dari hari – hari sebelumnya.

“Kalau di tempat kami ada, tapi harganya tinggi mencapai Rp 20 ribu. Kalau kami tanya ke warung kenapa naik, karena gas tidak ada, mau tidak mau terpaksa kami beli juga,” ujarnya.

Menanggapi adanya kelangkaan elpiji 3 Kg di pasaran, Unit Manager Communication & CSR MOR I, Rudi Ariffianto mengatakan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2018, PT Pertamina memperkuat pasokan elpiji 3 Kg di Sumut dengan penambahan 213.720 tabung elpiji 3 Kg tersebar untuk wilayah Sumut. Perkuat pasokan ini tak akan mengganggu pasokan 405.000 tabung elpiji 3 Kg untuk seluruh wilayah Sumut.

“Cara perkuat pasokan gas dibagi dalam dua tahap, yaitu pada 12-15 Desember 2017 (59.360 tabung), dan pada 25-31 Desember 2017 (154.360 tabung),” kata Unit Manager Communication & CSR MOR I, Rudi Ariffianto pada Minggu (10/12).

Menurut dia, dengan adanya penambahan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut. Ketahanan suplai dan stok elpiji di Sumut ditunjang dengan keberadaan 212 agen dan 7.727 pangkalan dengan suplai poin dari depot elpiji Pangkalan Susu dan Dumai.

”Pertamina juga melayani distribusi elpiji 3 kg untuk masyarakat melalui agen dan pangkalan resmi. Elpiji 3 kg adalah produk subsidi yang diperuntukkan hanya bagi kalangan yang tidak mampu. Bagi masyarakat mampu, Pertamina menyediakan produk elpiji nonsubsidi yaitu Bright Gas 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, Elpiji 12 kg untuk kalangan mampu serta elpiji 50 kg untuk pelaku usaha yang membutuhkan elpiji dalam jumlah besar,” sebutnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/