30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Hindari Resesi, RI Harus Genjot Ekspor

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Beberapa negara terancam akan mengalami resesi, termasuk Indonesia dikarenakan pandemi Covid-19. Seperti negara tetangga Singapura resmi resesi pada kuartal-II 2020, ekonominya terperosok hingga minus 41,2%.

Menanggapi hal itu, Pendiri Komunitas Bisa Ekspor Julio Halim mengatakan Indonesia tidak akan terperosok ke jurang resesi seperti Singapura. Julio mengungkap Indonesia masih bisa bertahan jika mendorong ekspor lebih besar.

“Meskipun realitasnya Singapura dan beberapa negara di ASEAN terancam masuk ke dalam jurang resesi, saya masih yakin Indonesia bisa bangkit dan melewati kondisi ini,” ujar Julio, Senin (10/8).

Julio menjelaskan resesi yang dialami Singapura karena negara itu bergantung pada kondisi ekonomi global. Singapura sangat mengandalkan ekspor dan impor. Sejak pandemi COVID-19 proses ekspor-impor negara itu mengalami pembatasan. Alur ekspor-impor pun terhambat.

“Indonesia saat ini masih bisa bertahan dalam kondisi seperti ini karena konsumsi domestik kita masih tergolong stabil, ini yang saya rasakan, tapi di luar itu saya melihat ini adalah sebuah kesempatan untuk bisa mendorong ekspor jauh lebih besar dibandingkan impor,” tambah Julio.

Kesempatan mendorong sektor ekspor jelas ada. Saat ini impor Indonesia memang tercatat merosot drastis. Co-Founder Komunitas Bisa Ekspor, Petrus Sihombing mengungkap bahwa momen itu merupakan kesempatan bagi Indonesia.

Menurut Petrus, Kementerian Dalam Negeri RI yang membawahi koordinasi para kepala daerah baik tingkat satu dan tingkat dua, bisa menginventarisir masing-masing komoditas unggulan lokal yang ada di daerahnya. Serta menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia dalam hal ekspor.

“Hingga pada saat ini, Komunitas Bisa Ekspor telah membina lebih dari 4000 eksportir muda yang siap membantu dan bersinergi serta berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” jelas Petrus.

Jika sinergi dan kolaborasi ini dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi masing-masing daerah terutama dari para pelaku UMKM.

Komunitas Bisa Ekspor berharap pemerintah pusat dapat melakukan terobosan-terobosan yang luar biasa di Kuartal III demi mencegah Indonesia masuk ke dalam jurang resesi. Salah satunya adalah memberikan pendampingan kepada eksportir dalam hal bekerja sama dengan stakeholder pemerintah.

Cara yang dapat digunakan yakni dengan memberikan akses ke setiap daerah untuk mendapatkan komoditas unggulan ekspor dari masing masing daerah yang ada di Indonesia. (dtc/ram)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Beberapa negara terancam akan mengalami resesi, termasuk Indonesia dikarenakan pandemi Covid-19. Seperti negara tetangga Singapura resmi resesi pada kuartal-II 2020, ekonominya terperosok hingga minus 41,2%.

Menanggapi hal itu, Pendiri Komunitas Bisa Ekspor Julio Halim mengatakan Indonesia tidak akan terperosok ke jurang resesi seperti Singapura. Julio mengungkap Indonesia masih bisa bertahan jika mendorong ekspor lebih besar.

“Meskipun realitasnya Singapura dan beberapa negara di ASEAN terancam masuk ke dalam jurang resesi, saya masih yakin Indonesia bisa bangkit dan melewati kondisi ini,” ujar Julio, Senin (10/8).

Julio menjelaskan resesi yang dialami Singapura karena negara itu bergantung pada kondisi ekonomi global. Singapura sangat mengandalkan ekspor dan impor. Sejak pandemi COVID-19 proses ekspor-impor negara itu mengalami pembatasan. Alur ekspor-impor pun terhambat.

“Indonesia saat ini masih bisa bertahan dalam kondisi seperti ini karena konsumsi domestik kita masih tergolong stabil, ini yang saya rasakan, tapi di luar itu saya melihat ini adalah sebuah kesempatan untuk bisa mendorong ekspor jauh lebih besar dibandingkan impor,” tambah Julio.

Kesempatan mendorong sektor ekspor jelas ada. Saat ini impor Indonesia memang tercatat merosot drastis. Co-Founder Komunitas Bisa Ekspor, Petrus Sihombing mengungkap bahwa momen itu merupakan kesempatan bagi Indonesia.

Menurut Petrus, Kementerian Dalam Negeri RI yang membawahi koordinasi para kepala daerah baik tingkat satu dan tingkat dua, bisa menginventarisir masing-masing komoditas unggulan lokal yang ada di daerahnya. Serta menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia dalam hal ekspor.

“Hingga pada saat ini, Komunitas Bisa Ekspor telah membina lebih dari 4000 eksportir muda yang siap membantu dan bersinergi serta berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” jelas Petrus.

Jika sinergi dan kolaborasi ini dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Hal ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi masing-masing daerah terutama dari para pelaku UMKM.

Komunitas Bisa Ekspor berharap pemerintah pusat dapat melakukan terobosan-terobosan yang luar biasa di Kuartal III demi mencegah Indonesia masuk ke dalam jurang resesi. Salah satunya adalah memberikan pendampingan kepada eksportir dalam hal bekerja sama dengan stakeholder pemerintah.

Cara yang dapat digunakan yakni dengan memberikan akses ke setiap daerah untuk mendapatkan komoditas unggulan ekspor dari masing masing daerah yang ada di Indonesia. (dtc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/