25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KPw BI Sibolga Gelar ToT Cinta Bangga Paham Rupiah di Padangsidimpuan

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar training of trainers cinta bangga pahan rupiah (ToT CBPR) bertajuk “Trainers CPB Rupiah untuk Masa Depan” kepada guru SMA dan SMK se Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Acaranya di Aula Mega Permata Hotel, di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Senin (13/3/2023).

Metode CBPR merupakan tahap kedua, bagaimana mengedukasi masyarakat itu tidak hanya mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tapi juga menimbulkan kebanggaan dan juga pemahaman yang baik atas peranan uang rupiah dalam perekonomian nasional.

“Contoh kasus, beberapa waktu lalu, kita kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan. Salah satu pertimbangan internasional pada saat persengketaan terhadap Pemerintahan Malaysia itu adalah penggunaan mata uang yang dominan di Sipadan dan Ligitan adalah Ringgit Malaysia,” katanya.

Berdasarkan fakta tersebut, Bank Indonesia berupaya merangkak lebih jauh untuk mengedukasi masyarakat, bagaimana sebenarnya kebanggaan terhadap uang rupiah itu perlu ditumbuhkembangkan.

“Untuk mendorong kebanggaan itu muncul, Bank Indonesia membuat gambar pahlawan, gambar penari, dan keindahan alam dari berbagai daerah di Indonesia pada uang rupiah. Diharapkan, masyarakat memiliki perilaku untuk memperlakukan uang rupiah dengan baik,” jelasnya.

BI terus berupaya menjaga kualitas uang di masyarakat pada level kelusuhan tertentu. Sampai sekarang BI juga terus mendorong kebiasaan masyarakat bagaimana uang rupiah tahan lama, kualitasnya juga tahan lama, sehingga biaya cetak bisa menurun.

“BI juga mengendalikan peredaran uang untuk konteks pengendalian harga. Apalagi sebentar lagi kita menghadapi Ramadan dan Lebaran. Pesan yang ingin kami sampaikan di paham rupiah, adalah mengajak masyarakat untuk belanja bijak,” katanya.

Kasi SMK Cabdis Wilayah 11, Albeny Hevi Damanik menjelaskan, uang rupiah melekat dengan keseharian masyarkat.

Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh pada kesempatan ini dapat disampaikan kepada peserta didik di seluruh sekolah.

Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendy mengapresiasi kegiatan tersebut seraya mengatakan, semangat cinta bangga paham rupiah harus digelorakan di sekolah.

“Semangat dan rasa nasionalisme ini harus turunkan oleh guru kepada anak-anak kita sebagai pemilik masa depan,” katanya.

Dia yakin dan percaya, para guru yang mengikuti kegiatan dapat mendorong putra-putri di Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk cinta, bangga dan paham rupiah. (mag-5/ila).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar training of trainers cinta bangga pahan rupiah (ToT CBPR) bertajuk “Trainers CPB Rupiah untuk Masa Depan” kepada guru SMA dan SMK se Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Acaranya di Aula Mega Permata Hotel, di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Aek Tampang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, Senin (13/3/2023).

Metode CBPR merupakan tahap kedua, bagaimana mengedukasi masyarakat itu tidak hanya mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tapi juga menimbulkan kebanggaan dan juga pemahaman yang baik atas peranan uang rupiah dalam perekonomian nasional.

“Contoh kasus, beberapa waktu lalu, kita kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan. Salah satu pertimbangan internasional pada saat persengketaan terhadap Pemerintahan Malaysia itu adalah penggunaan mata uang yang dominan di Sipadan dan Ligitan adalah Ringgit Malaysia,” katanya.

Berdasarkan fakta tersebut, Bank Indonesia berupaya merangkak lebih jauh untuk mengedukasi masyarakat, bagaimana sebenarnya kebanggaan terhadap uang rupiah itu perlu ditumbuhkembangkan.

“Untuk mendorong kebanggaan itu muncul, Bank Indonesia membuat gambar pahlawan, gambar penari, dan keindahan alam dari berbagai daerah di Indonesia pada uang rupiah. Diharapkan, masyarakat memiliki perilaku untuk memperlakukan uang rupiah dengan baik,” jelasnya.

BI terus berupaya menjaga kualitas uang di masyarakat pada level kelusuhan tertentu. Sampai sekarang BI juga terus mendorong kebiasaan masyarakat bagaimana uang rupiah tahan lama, kualitasnya juga tahan lama, sehingga biaya cetak bisa menurun.

“BI juga mengendalikan peredaran uang untuk konteks pengendalian harga. Apalagi sebentar lagi kita menghadapi Ramadan dan Lebaran. Pesan yang ingin kami sampaikan di paham rupiah, adalah mengajak masyarakat untuk belanja bijak,” katanya.

Kasi SMK Cabdis Wilayah 11, Albeny Hevi Damanik menjelaskan, uang rupiah melekat dengan keseharian masyarkat.

Diharapkan, pengetahuan yang diperoleh pada kesempatan ini dapat disampaikan kepada peserta didik di seluruh sekolah.

Wali Kota Padangsidimpuan, Irsan Efendy mengapresiasi kegiatan tersebut seraya mengatakan, semangat cinta bangga paham rupiah harus digelorakan di sekolah.

“Semangat dan rasa nasionalisme ini harus turunkan oleh guru kepada anak-anak kita sebagai pemilik masa depan,” katanya.

Dia yakin dan percaya, para guru yang mengikuti kegiatan dapat mendorong putra-putri di Kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan untuk cinta, bangga dan paham rupiah. (mag-5/ila).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/