24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Hiiii…. Raskin Berkutu dan Berbau Apek, Ini Penampakannya

Kondisi raskin yang diterima warga Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, lebih memprihatinkan. Banyak warga yang menjumpai raskin yang dipenuhi belatung. “Selain itu, raskin berdebu, menjamur, berwarna hitam, dan pecah-pecah seperti menir,” ungkap Kepala Desa Dermasuci Mulyanto kecewa.

Saat dikonfirmasi atas temuan tersebut, Bulog malah menuding banyaknya gudang di titik distribusi yang tidak steril dan lamanya masyarakat mengambil sebagai penyebab buruknya kondisi raskin.

“Setiap raskin yang akan disalurkan pasti dicek dan ricek dulu di gudang. Saat sampai di titik-titik distribusi, kondisi raskin juga dicek petugas desa setempat. Seharusnya sudah ketahuan dari awal,” terang Sekretaris Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari saat dihubungi kemarin (13/3).

Yang sering terjadi, lanjut Djoni, raskin yang disimpan di gudang balai desa rusak gara-gara tempat yang tidak bersih.

“Sering kali kami temukan di balai desa (raskin) ditaruh begitu saja. Di ruangan yang kurang higienis. Mungkin di situ kutu masuk, kena debu-kerikil, atau udaranya lembap karena musim hujan sehingga berjamur.”

Djoni menerangkan, lama penyimpanan raskin di gudang Bulog tiga hingga enam bulan. Namun, raskin selalu mendapat perawatan berkala sehingga kualitasnya terjaga. “Sebulan sekali dilakukan spray, disemprot pakai bahan tertentu, supaya tidak ada gurem.” (wir/res/kim/mas)

Kondisi raskin yang diterima warga Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, lebih memprihatinkan. Banyak warga yang menjumpai raskin yang dipenuhi belatung. “Selain itu, raskin berdebu, menjamur, berwarna hitam, dan pecah-pecah seperti menir,” ungkap Kepala Desa Dermasuci Mulyanto kecewa.

Saat dikonfirmasi atas temuan tersebut, Bulog malah menuding banyaknya gudang di titik distribusi yang tidak steril dan lamanya masyarakat mengambil sebagai penyebab buruknya kondisi raskin.

“Setiap raskin yang akan disalurkan pasti dicek dan ricek dulu di gudang. Saat sampai di titik-titik distribusi, kondisi raskin juga dicek petugas desa setempat. Seharusnya sudah ketahuan dari awal,” terang Sekretaris Perusahaan Bulog Djoni Nur Ashari saat dihubungi kemarin (13/3).

Yang sering terjadi, lanjut Djoni, raskin yang disimpan di gudang balai desa rusak gara-gara tempat yang tidak bersih.

“Sering kali kami temukan di balai desa (raskin) ditaruh begitu saja. Di ruangan yang kurang higienis. Mungkin di situ kutu masuk, kena debu-kerikil, atau udaranya lembap karena musim hujan sehingga berjamur.”

Djoni menerangkan, lama penyimpanan raskin di gudang Bulog tiga hingga enam bulan. Namun, raskin selalu mendapat perawatan berkala sehingga kualitasnya terjaga. “Sebulan sekali dilakukan spray, disemprot pakai bahan tertentu, supaya tidak ada gurem.” (wir/res/kim/mas)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/