Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Alief Kartiono menjelaskan festival kuliner itu melibatkan 190 pemilik warung, restoran dan jasa boga yang menyajikan pecel pitik dan masakan khas daerah lainnya. Semuanya berlomba menyajikan cita rasa pecel pitik yang enak, bersih, lengkap dengan cara penyajiannya.
“Maksudnya dilombakan agar standar rasa dan penyajian penjual pecel pitik ini juga ikut naik, sehingga wisatawan merasa puas,” kata Alief.
Meski puncak acara Banyuwangi Kuliner berlangsung pada 12 April, para pengunjung bisa menikmati pecel pitik dan masakan khas Banyuwangi lainnya hingga 16 April di Taman Blambangan. “Yang belum sempat datang, silakan ke Banyuwangi. Ada banyak kuliner lezat yang bisa dinikmati di Festival Banyuwangi Kuliner 2017,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji kreativitas Banyuwangi untuk mempopulerkan kuliner khas di sana. Baginya, kreativitas dan pengalaman akan menajamkan sensitivitas dalam membaca peluang pengembangan pariwisata. “Banyuwangi itu contoh kongkret. Bupatinya menempatkan pariwisata sebagai lokomotif membangun daerahnya,” katanya.
Menurut Arief Yahya, makanan bisa membuat orang ketagihan, jatuh cinta, dan kangen untuk mencari dengan jenis makanan itu lagi. Karenanya, dia berharap, beragam keseruan Festival Banyuwangi Kuliner langsung di share ke media sosial. Bisa via Facebook, Twitter, Google+, Instagram, Pinterest, Youtube, dan semua platform medsos.
“Berbagai kebahagian, keseruan, selfie di Festival Banyuwangi Kuliner akan menginspirasi banyak orang untuk datang ke Banyuwangi. Jadi jangan sampai lupa upload ke media sosial,” kata menteri asal Banyuwangi itu. (rel)