31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Asian Agri Dukung UMKM Ukiran Jepara di Desa Batu Anam

Roto Hendro Carito, warga Desa Batu Anam Kec. Rahuning Kab. Asahan, sedang mengerjakan ukiran jepara di desanya.

SUMUTPOS.CO – Roto Hendro Carito, salahsatu warga Desa Batu Anam Kec. Rahuning Kab. Asahan, boleh dikatakan satu-satunya orang yang menggeluti usaha ukiran jepara di desanya.
Keahlian mengukir kayu, ia peroleh sewaktu ia masih menjadi pegawai perusahaan mebel di Semarang. Dan akhirnya sampai saat ini, ia jadikan sebagai mata pencaharian utamanya.
Walaupun usia Roto sudah paruh baya, namun semangatnya untuk dapat mengembangkan usaha cukup kuat, guna menopang kehidupan keluarga.
“Boleh dibilang, pada umumnya sumber perekonomian warga Desa Batu Anam adalah dari sawit. Tetapi saya tetap menekuni kerajinan ukiran. Hal tersebut sesuai dengan hobby dan keterampilan yang saya miliki yang dapat saya jadikan sumber penghasilan untuk menopang kehidupan keluarga,” kata Roto kepada Manajer PT. Gunung Melayu, Frank SE Nadeak, saat menyambangi usahanya akhir Maret 2021. Frank datang untuk memberikan bantuan peralatan ukir.
Sembari menunjukkan hasil pahatannya, Roto bercerita bagaimana ia membutuhkan waktu yang panjang untuk memahat kayu-kayu secara perlahan dan sedikit demi sedikit, dengan alat pahat manual.
“Di usia saya yang sudah lebih dari paruh baya ini, tenaga pun sudah jauh berkurang. Maka ketika bapak datang memberikan bantuan alat ukir listrik ini, saya sangat berterima kasih. Bantuan ini sangat berarti bagi saya, karena akan meringankan kerja saya sekaligus mempercepat proses pengerjaan suatu ukiran. Selama ini untuk mengerjakan ukiran sebuah lemari dengan alat manual, saya membutuhkan waktu 3 bulan. Namun dengan alat ukir listrik ini saya hanya butuh waktu sekitar 1 ½ bulan saja. Sehingga ke depan akan lebih banyak ukiran yang bisa saya hasilkan,” harap Roto.
Menurut Roto, selama ini penghasilannya di kisaran Rp 1,5 juta – 2 juta per bulan. Dengan adanya alat ini, ia berharap dapat mengantongi Rp 3 juta – 4 juta per bulan.
“Saya berdoa kiranya perusahaan dapat terus maju dan berkembang, dan tetap memberikan perhatian bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) seperti saya untuk bisa berkembang. Serta membantu mempromosikan mebel-mebel hasil ukiran saya,” ujar ayah satu anak tersebut.
Manajer PT Gunung Melayu, Nadeak, juga menyatakan harapannya agar lebih banyak lagi ragam UMKM yang dapat dikembangkan oleh warga desa.
“Identiknya, kerajinan ukiran jepara ini adanya di Pulau Jawa. Maka ketika ada kerajinan ukiran seperti ini ditekuni oleh salahseorang warga Desa Batu Anam, hal ini menjadi hal yang menarik untuk dapat kita dukung sebagai salahsatu ragam bentuk UMKM yang ada di sekitar perusahaan. Harapan kita,lebih banyak lagi ragam UMKM yang dapat dikembangkan oleh warga desa untuk mengangkat perekonomian desa,” ujar Nadeak didampingi Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Sumatera Utara, Aris Yuneidi, dan Humas PT Gunung Melayu, Agus Salim.
“Adapun bantuan yang diberikan kepada Pak Roto adalah bantuan alat ukir listrik yang terdiri dari gerinda, router, ketam, mesin bor. Harapannya dengan peralatan ini dapat mempermudah dan mempercepat menghasilkan produk mebel, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan Pak Roto,” imbuh Aris. (rel)

Roto Hendro Carito, warga Desa Batu Anam Kec. Rahuning Kab. Asahan, sedang mengerjakan ukiran jepara di desanya.

SUMUTPOS.CO – Roto Hendro Carito, salahsatu warga Desa Batu Anam Kec. Rahuning Kab. Asahan, boleh dikatakan satu-satunya orang yang menggeluti usaha ukiran jepara di desanya.
Keahlian mengukir kayu, ia peroleh sewaktu ia masih menjadi pegawai perusahaan mebel di Semarang. Dan akhirnya sampai saat ini, ia jadikan sebagai mata pencaharian utamanya.
Walaupun usia Roto sudah paruh baya, namun semangatnya untuk dapat mengembangkan usaha cukup kuat, guna menopang kehidupan keluarga.
“Boleh dibilang, pada umumnya sumber perekonomian warga Desa Batu Anam adalah dari sawit. Tetapi saya tetap menekuni kerajinan ukiran. Hal tersebut sesuai dengan hobby dan keterampilan yang saya miliki yang dapat saya jadikan sumber penghasilan untuk menopang kehidupan keluarga,” kata Roto kepada Manajer PT. Gunung Melayu, Frank SE Nadeak, saat menyambangi usahanya akhir Maret 2021. Frank datang untuk memberikan bantuan peralatan ukir.
Sembari menunjukkan hasil pahatannya, Roto bercerita bagaimana ia membutuhkan waktu yang panjang untuk memahat kayu-kayu secara perlahan dan sedikit demi sedikit, dengan alat pahat manual.
“Di usia saya yang sudah lebih dari paruh baya ini, tenaga pun sudah jauh berkurang. Maka ketika bapak datang memberikan bantuan alat ukir listrik ini, saya sangat berterima kasih. Bantuan ini sangat berarti bagi saya, karena akan meringankan kerja saya sekaligus mempercepat proses pengerjaan suatu ukiran. Selama ini untuk mengerjakan ukiran sebuah lemari dengan alat manual, saya membutuhkan waktu 3 bulan. Namun dengan alat ukir listrik ini saya hanya butuh waktu sekitar 1 ½ bulan saja. Sehingga ke depan akan lebih banyak ukiran yang bisa saya hasilkan,” harap Roto.
Menurut Roto, selama ini penghasilannya di kisaran Rp 1,5 juta – 2 juta per bulan. Dengan adanya alat ini, ia berharap dapat mengantongi Rp 3 juta – 4 juta per bulan.
“Saya berdoa kiranya perusahaan dapat terus maju dan berkembang, dan tetap memberikan perhatian bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) seperti saya untuk bisa berkembang. Serta membantu mempromosikan mebel-mebel hasil ukiran saya,” ujar ayah satu anak tersebut.
Manajer PT Gunung Melayu, Nadeak, juga menyatakan harapannya agar lebih banyak lagi ragam UMKM yang dapat dikembangkan oleh warga desa.
“Identiknya, kerajinan ukiran jepara ini adanya di Pulau Jawa. Maka ketika ada kerajinan ukiran seperti ini ditekuni oleh salahseorang warga Desa Batu Anam, hal ini menjadi hal yang menarik untuk dapat kita dukung sebagai salahsatu ragam bentuk UMKM yang ada di sekitar perusahaan. Harapan kita,lebih banyak lagi ragam UMKM yang dapat dikembangkan oleh warga desa untuk mengangkat perekonomian desa,” ujar Nadeak didampingi Koordinator CSR Asian Agri Wilayah Sumatera Utara, Aris Yuneidi, dan Humas PT Gunung Melayu, Agus Salim.
“Adapun bantuan yang diberikan kepada Pak Roto adalah bantuan alat ukir listrik yang terdiri dari gerinda, router, ketam, mesin bor. Harapannya dengan peralatan ini dapat mempermudah dan mempercepat menghasilkan produk mebel, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan Pak Roto,” imbuh Aris. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/