25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Penyelenggaraan ISCFF 2021, LandX Siap Dongkrak Potensi UMKM Di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan pada tahun 2020, terdapat sekitar 4.900 pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal yang terdampak pandemi Covid-19. Oleh karena itu, hadirnya PT Numex Teknologi Indonesia atau populer dengan nama LandX, dapat mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia maupun daerah.

WEBINAR: Romario Sumargo, Co-Founder CMO LandX dalam webinar Indonesia Security CrowdFunding Forum (ISCFF) 2021 bertema ‘Peluang Securities Crowdfunding sebagai Metode Patungan Bisnis di Tengah Masa Pandemi’, yang dimulai di Medan.

LandX ini pun menyelenggarakan Indonesia Security CrowdFunding Forum (ISCFF) 2021 bertema ‘Peluang Securities Crowdfunding sebagai Metode Patungan Bisnis di Tengah Masa Pandemi’, yang dimulai di Medan, Sabtu (11/9).

“ISCFF 2021 ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat akan finansial terutama keuangan dan investasi digital serta dapat melahirkan iklim investasi yang positif bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, sektor usaha UMKM dapat segera bangkit melakukan adaptasi dengan bantuan inovasi teknologi dan permodalan digital guna menjaga keberlangsungan usaha di masa pandemi,” kata Romario Sumargo, Co-Founder CMO LandX dalam webinar ISCFF 2021.

Ia mengungkapkan, ISCFF ini merupakan wujud nyata komitmen LandX dalam meningkatkan literasi masyarakat akan finansial di kala pandemi yang sangat dirasakan oleh para pelaku usaha UMKM saat ini.

“ISCFF 2021 sendiri adalah rangkaian kegiatan edukasi inklusi keuangan yang menyatukan para pelaku bisnis, pakar investasi dan investor melalui kegiatan webinar, UMKM Clinic serta forum interview yang akan diselenggarakan di 12 kota diawali Medan sebagai pembuka,” jelasnya.

Lilysan Wijaya, salah satu pembicara dan juga Founder UKM Roti Romi Roti Mimpi Indah mengatakan, pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor usaha, tidak terkecuali kalangan pelaku usaha UKM. Gelaran ISCFF 2021 yang digagas oleh LandX ini, akan sangat membantu pelaku UKM untuk beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital.

“Transformasi ini harus dilakukan oleh teman-teman UKM untuk bertahan di era pandemi, dimana masyarakatnya saat ini memiliki perilaku senang berinvestasi, mengakses pasar, dan berbelanja online,” kata Lilysan.

Data terbaru dari asosiasi e-commerce menyebutkan, bahwa UMKM yang sudah menggunakan digital naik cukup signifikan, yakni dari 13 persen pada tahun lalu menjadi 23,9 persen atau 15,2 juta UMKM. Hal ini berbanding lurus dengan event yang diadakan oleh LandX dan menjadi kunci pemulihan ekonomi secara nasional kedepannya.

LandX adalah platform equity crowdfunding, di mana telah digunakan oleh 55ribu pengguna (investor) yang berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk pengembangan usaha yang dilakukan oleh bisnis, UMKM, dan usaha rintisan (startup) secara online, dan mendapatkan saham sebagai imbalannya.

Sejak berizin OJK, LandX sudah berhasil menyalurkan dana hingga 106,54 miliar rupiah kepada 20 pelaku usaha rintisan dan telah membagikan dividen sebesar Rp1,94 miliar kepada para investornya. (rel/ram).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan pada tahun 2020, terdapat sekitar 4.900 pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal yang terdampak pandemi Covid-19. Oleh karena itu, hadirnya PT Numex Teknologi Indonesia atau populer dengan nama LandX, dapat mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia maupun daerah.

WEBINAR: Romario Sumargo, Co-Founder CMO LandX dalam webinar Indonesia Security CrowdFunding Forum (ISCFF) 2021 bertema ‘Peluang Securities Crowdfunding sebagai Metode Patungan Bisnis di Tengah Masa Pandemi’, yang dimulai di Medan.

LandX ini pun menyelenggarakan Indonesia Security CrowdFunding Forum (ISCFF) 2021 bertema ‘Peluang Securities Crowdfunding sebagai Metode Patungan Bisnis di Tengah Masa Pandemi’, yang dimulai di Medan, Sabtu (11/9).

“ISCFF 2021 ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat akan finansial terutama keuangan dan investasi digital serta dapat melahirkan iklim investasi yang positif bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, sektor usaha UMKM dapat segera bangkit melakukan adaptasi dengan bantuan inovasi teknologi dan permodalan digital guna menjaga keberlangsungan usaha di masa pandemi,” kata Romario Sumargo, Co-Founder CMO LandX dalam webinar ISCFF 2021.

Ia mengungkapkan, ISCFF ini merupakan wujud nyata komitmen LandX dalam meningkatkan literasi masyarakat akan finansial di kala pandemi yang sangat dirasakan oleh para pelaku usaha UMKM saat ini.

“ISCFF 2021 sendiri adalah rangkaian kegiatan edukasi inklusi keuangan yang menyatukan para pelaku bisnis, pakar investasi dan investor melalui kegiatan webinar, UMKM Clinic serta forum interview yang akan diselenggarakan di 12 kota diawali Medan sebagai pembuka,” jelasnya.

Lilysan Wijaya, salah satu pembicara dan juga Founder UKM Roti Romi Roti Mimpi Indah mengatakan, pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor usaha, tidak terkecuali kalangan pelaku usaha UKM. Gelaran ISCFF 2021 yang digagas oleh LandX ini, akan sangat membantu pelaku UKM untuk beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital.

“Transformasi ini harus dilakukan oleh teman-teman UKM untuk bertahan di era pandemi, dimana masyarakatnya saat ini memiliki perilaku senang berinvestasi, mengakses pasar, dan berbelanja online,” kata Lilysan.

Data terbaru dari asosiasi e-commerce menyebutkan, bahwa UMKM yang sudah menggunakan digital naik cukup signifikan, yakni dari 13 persen pada tahun lalu menjadi 23,9 persen atau 15,2 juta UMKM. Hal ini berbanding lurus dengan event yang diadakan oleh LandX dan menjadi kunci pemulihan ekonomi secara nasional kedepannya.

LandX adalah platform equity crowdfunding, di mana telah digunakan oleh 55ribu pengguna (investor) yang berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk pengembangan usaha yang dilakukan oleh bisnis, UMKM, dan usaha rintisan (startup) secara online, dan mendapatkan saham sebagai imbalannya.

Sejak berizin OJK, LandX sudah berhasil menyalurkan dana hingga 106,54 miliar rupiah kepada 20 pelaku usaha rintisan dan telah membagikan dividen sebesar Rp1,94 miliar kepada para investornya. (rel/ram).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/