26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Andaliman Sumut Tembus Pasar Jerman

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah, andaliman asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Jerman untuk pertama kalinya.

PERIKSA: Tim peneliti dari Balai Karantina Belawan saat memeriksa andaliman yang akan diekspor ke Jerman.

Sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT  mampu mencapai nilai ekonomi sebesar  Rp 431 juta.

“Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (14/3).

Menurut Andi, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas yang akan diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan.

Sebagai informasi,  andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC)  adalah komoditas perkebunan asal sub sektor perkebunan, yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas. Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara.

“Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gratieks yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus kami. Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan “karpet merah” kami siapkan,” tutur Andi.

Peningkatan Pendapatan Petani

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan harapannya agar terobosan ekspor baru ini juga dapat memberi nilai tambah bagi para petani.

Jamil menyebutkan andaliman bukan hanya sekedar bumbu masakan  tetapi juga merupakan kekayaan sumber daya alam hayati Sumut  yang telah dikembangkan menjadi tanaman budidaya. 

“Kedepan kita dorong untuk dapat diolah dulu sebelum diekspor minimal setengah jadi agar dapat memberi nilai tambah khususnya bagi para petani andaliman, icon bumbu Sumut ini atau yang di kenal dengan sebutan merica batak,” tutup Jamil. (rel/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah, andaliman asal Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ke Jerman untuk pertama kalinya.

PERIKSA: Tim peneliti dari Balai Karantina Belawan saat memeriksa andaliman yang akan diekspor ke Jerman.

Sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT  mampu mencapai nilai ekonomi sebesar  Rp 431 juta.

“Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (14/3).

Menurut Andi, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina terhadap komoditas yang akan diekspor sesuai dengan persyaratan negara tujuan.

Sebagai informasi,  andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC)  adalah komoditas perkebunan asal sub sektor perkebunan, yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas. Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara.

“Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gratieks yang digagas Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus kami. Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan “karpet merah” kami siapkan,” tutur Andi.

Peningkatan Pendapatan Petani

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan harapannya agar terobosan ekspor baru ini juga dapat memberi nilai tambah bagi para petani.

Jamil menyebutkan andaliman bukan hanya sekedar bumbu masakan  tetapi juga merupakan kekayaan sumber daya alam hayati Sumut  yang telah dikembangkan menjadi tanaman budidaya. 

“Kedepan kita dorong untuk dapat diolah dulu sebelum diekspor minimal setengah jadi agar dapat memberi nilai tambah khususnya bagi para petani andaliman, icon bumbu Sumut ini atau yang di kenal dengan sebutan merica batak,” tutup Jamil. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/