30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Bank Mandiri Laporkan Skimming ATM

ATM-Skimming
ATM-Skimming

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bank Mandiri akhirnya melaporkan dugaan skimming atau penduplikasian kartu ATM nasabah ke Bareskrim Polri. Rabu malam (14/5), perwakilan Bank Mandiri melapor sebagai tindak lanjut konsultasi yang dilakukan sehari sebelumnya. Kini, bank BUMN terbesar itu tinggal menunggu tindak lanjut dari Bareskrim.

Ancaman adanya skimming yang diterima pekan lalu itu sempat membuat Bank Mandiri memblokir sejumlah kartu ATM nasabahnya. Alhasil, beberapa nasabah terpaksa membuat aplikasi kartu ATM baru karena pihak Mandiri curiga data-data di kartu ATM tersebut telah diduplikasi.

Kasubdit Perbankan Dittipideksus Mabes Polri Kombes Umar Sahid saat dikonfirmasi membenarkan pelaporan tersebut. Menurut dia, sejumlah kasus perbankan memang baru bisa diproses setelah ada laporan. “Saat konsultasi kami hanya berdiskusi dan mereka (Mandiri) tidak membawa data (yang cukup untuk laporan),” terangnya. Karena itu, pihaknya meminta Bank mandiri untuk membuat laporan. Pihak Mandiri pun meminta waktu sehari untuk melengkapi data agar cukup untuk membuat laporan, hingga akhirnya kembali mendatangi Bareskrim pada Rabu malam.

“Karena sudah melapor, maka akan segera kami proses,” lanjut Umar. Pihaknya saat ini sedang menelaah laporan beserta barang bukti yang diajukan oleh pihak Mandiri. Dari situ akan diketahui apa yang sesunguhnya terjadi pada bank BUMN tersebut.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pembobolan dana nasabah itu diakibatkan tindakan skimming yang dilakukan seseorang dari Kota Solo dan negara Kanada.

Lewat akun Twitter @BudiGSadikin, dia mengaku terjadi”fraud (kecurangan) terhadap ribuan melalui ATM luar negeri di beberapa bank besar yang memiliki banyak nasabah ATM.

Menurut dia, Bank Mandiri menemukan enam mesin ATM yang terindikasi dipasangi alat skimmer, dan setelah dicek terdapat lebih dari 10.000 nasabah yang pernah bertransaksi di ATM tersebut.”Terkait kasus tersebut, Budi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabahnya dan berjanji mengganti uang nasabah yang hilang dalam 14 hari.

Sementara itu, Humas Bank Mandiri Iskandar Tumbuan menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah nasabah yang diduga mengalami skimming. Begitu pula dengan nilai dana yang terancam hilang akibat perbuatan tersebut. “Data-datanya mungkin sudah disertakan juga dalam laporan,” ujarnya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengapresiasi manajemen PT Bank Mandiri Tbk yang sigap mengamankan dana nasabahnya dengan memblokir sekitar 1.214 kartu ATM yang sempat terindikasi kena skimming.

“Bank Mandiri langsung memblokir ATM agar nasabah tidak ada yang merasa kecolongan,” ujar Dahlan, di kantor Kementerian, Jakarta.Meskipun menimbulkan pertanyaan publik, menurut Dahlan,”pemblokiran ATM harus cepat dilakukan supaya terhindar dari pembobolan. “Berkaca pada kasus pembobolan kartu yang pernah terjadi di bank-bank lain, pemblokiran ini konsekuensi yang harus ditempuh,” ujarnya. (gal/kim)

ATM-Skimming
ATM-Skimming

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bank Mandiri akhirnya melaporkan dugaan skimming atau penduplikasian kartu ATM nasabah ke Bareskrim Polri. Rabu malam (14/5), perwakilan Bank Mandiri melapor sebagai tindak lanjut konsultasi yang dilakukan sehari sebelumnya. Kini, bank BUMN terbesar itu tinggal menunggu tindak lanjut dari Bareskrim.

Ancaman adanya skimming yang diterima pekan lalu itu sempat membuat Bank Mandiri memblokir sejumlah kartu ATM nasabahnya. Alhasil, beberapa nasabah terpaksa membuat aplikasi kartu ATM baru karena pihak Mandiri curiga data-data di kartu ATM tersebut telah diduplikasi.

Kasubdit Perbankan Dittipideksus Mabes Polri Kombes Umar Sahid saat dikonfirmasi membenarkan pelaporan tersebut. Menurut dia, sejumlah kasus perbankan memang baru bisa diproses setelah ada laporan. “Saat konsultasi kami hanya berdiskusi dan mereka (Mandiri) tidak membawa data (yang cukup untuk laporan),” terangnya. Karena itu, pihaknya meminta Bank mandiri untuk membuat laporan. Pihak Mandiri pun meminta waktu sehari untuk melengkapi data agar cukup untuk membuat laporan, hingga akhirnya kembali mendatangi Bareskrim pada Rabu malam.

“Karena sudah melapor, maka akan segera kami proses,” lanjut Umar. Pihaknya saat ini sedang menelaah laporan beserta barang bukti yang diajukan oleh pihak Mandiri. Dari situ akan diketahui apa yang sesunguhnya terjadi pada bank BUMN tersebut.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pembobolan dana nasabah itu diakibatkan tindakan skimming yang dilakukan seseorang dari Kota Solo dan negara Kanada.

Lewat akun Twitter @BudiGSadikin, dia mengaku terjadi”fraud (kecurangan) terhadap ribuan melalui ATM luar negeri di beberapa bank besar yang memiliki banyak nasabah ATM.

Menurut dia, Bank Mandiri menemukan enam mesin ATM yang terindikasi dipasangi alat skimmer, dan setelah dicek terdapat lebih dari 10.000 nasabah yang pernah bertransaksi di ATM tersebut.”Terkait kasus tersebut, Budi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabahnya dan berjanji mengganti uang nasabah yang hilang dalam 14 hari.

Sementara itu, Humas Bank Mandiri Iskandar Tumbuan menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah nasabah yang diduga mengalami skimming. Begitu pula dengan nilai dana yang terancam hilang akibat perbuatan tersebut. “Data-datanya mungkin sudah disertakan juga dalam laporan,” ujarnya.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengapresiasi manajemen PT Bank Mandiri Tbk yang sigap mengamankan dana nasabahnya dengan memblokir sekitar 1.214 kartu ATM yang sempat terindikasi kena skimming.

“Bank Mandiri langsung memblokir ATM agar nasabah tidak ada yang merasa kecolongan,” ujar Dahlan, di kantor Kementerian, Jakarta.Meskipun menimbulkan pertanyaan publik, menurut Dahlan,”pemblokiran ATM harus cepat dilakukan supaya terhindar dari pembobolan. “Berkaca pada kasus pembobolan kartu yang pernah terjadi di bank-bank lain, pemblokiran ini konsekuensi yang harus ditempuh,” ujarnya. (gal/kim)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/