29 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Tiongkok Tujuan Ekspor Terbesar, Per Mei Nilai Mencapai 16,6 Miliar Dollar AS

SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia per Mei 2021 mencapai 16,60 miliar Dollar Amerika Serikat (AS). Nilai tersebut turun sebesar 10,25 persen dibanding ekspor April 2021. Namun, jika dibandingkan dengan ekspor Mei 2020, nilai ekspor ini naik cukup signifikan, yakni sebesar 58,76 persen.

BONGKAR MUAT: Aktivitas bongkar muat peti kemas di BICT Belawan, beberapa waktu lalu.triadi wibowo/sumut pos.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, hal ini terjadi akibat kenaikan ekspor migas, maupun non migas.

“Kenaikan ekspor Mei 2021 yoy ini, mengalami kenaikan yang cukup impresif, 58,76 persen,” ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6).

Suhariyanto memaparkan, ekspor nonmigas per Mei 2021 mencapai 15,66 miliar Dollar AS. Angka tersebut memang turun 10,67 persen dibanding April 2021, namun naik 58,30 persen dibanding ekspor nonmigas Mei 2020. Sementara sektor migas sebesar 0,98 miliar Dollar AS, atau turun 2,68 persen secara bulanan.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2021 mencapai 83,99 miliar Dollar AS, atau naik 30,58 persen dibanding periode yang sama pada 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 79,44 miliar Dollar AS, atau naik 30,31 persen.

Suhariyanto juga menyebutkan, ekspor terbesar terjadi pada kendaraan, dan bagiannya sebesar 272 juta Dollar AS, atau sebesar 34,33 persen. Sedangkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2021 terhadap April 2021, terjadi pada bahan bakar mineral, yakni sebesar 281,9 juta Dollar AS, atau sebesar 13,91 persen.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2021 naik 30,53 persen dibanding periode yang sama di 2020. Demikian juga ekspor hasil pertanian, naik 13,39 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 31,82 persen.

Suhariyanto menjelaskan, ekspor nonmigas per Mei 2021 terbesar masih ke negara Tiongkok, yakni 3,47 miliar Dollar AS, disusul AS 1,70 miliar Dollar AS, dan Jepang 1,10 miliar Dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,02 persen.

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,14 miliar Dollar AS dan 1,41 miliar Dollar AS.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2021, berasal dari Jawa Barat dengan nilai 13,27 miliar Dollar AS (15,80 persen), diikuti Jawa Timur 9,16 miliar Dollar AS (10,91 persen), dan Riau 7,83 miliar Dollar AS (9,32 persen).

Sementara itu, nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada April 2021, mengalami penurunan dibandingkan Maret 2021, yakni dari 1,04 miliar Dollar AS menjadi 1,00 miliar Dollar AS, atau turun sebesar 3,67 persen.

“Bila dibandingkan dengan April 2020, ekspor Sumut mengalami kenaikan sebesar 67,91 persen,” beber Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, Senin (14/6) lalu.

Syech juga menjelaskan, untuk golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumut pada April 2021 terhadap Maret 2021 adalah golongan kopi, teh, dan rempah-rempah, yakni sebesar 4,42 juta Dollar AS (14,39 persen).

Ekspor ke Tiongkok pada April 2021 merupakan yang terbesar, yakni 158,20 juta Dollar AS, diikuti AS sebesar 135,37 juta Dollar AS, dan India 56,70 juta Dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,92 persen.

“Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada April 2021, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar, dengan nilai 322,47 juta Dollar AS (32,14 persen),” jelas Syech.

Di sisi lain, nilai impor melalui Sumut pada April 2021 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 398,01 juta Dollar AS, atau turun sebesar 8,49 persen, dibanding Maret 2021, yang mencapai 434,96 juta Dollar AS.

“Bila dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 13,20 persen,” ujarnya.

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada April 2021dibanding Maret 2021, untuk barang modal naik sebesar 19,25 persen, bahan baku/penolong turun hingga 17,55 persen, dan barang konsumsi naik 61,50 persen.

“Pada April 2021, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 11,56 juta Dollar AS (32,90 persen),” kata Syech lagi.

Nilai impor April 2021 dari Tiongkok merupakan yang terbesar, yakni 115,66 juta Dollar AS, dengan perannya mencapai 29,06 persen, dari total impor Sumut. Diikuti Malaysia 46,09 juta Dollar AS (11,58 persen), dan Singapura sebesar 38,60 juta Dollar AS (9,70 persen).

Nilai impor melalui Sumut pada April 2021 atas dasar CIF, sebesar 398,01 juta Dollar AS, atau turun sebesar 8,49 persen dibanding Maret 2021, yang mencapai 434,96 juta Dollar AS.

“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 13,20 persen,” pungkas Syech. (jpc/gus/saz)

SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia per Mei 2021 mencapai 16,60 miliar Dollar Amerika Serikat (AS). Nilai tersebut turun sebesar 10,25 persen dibanding ekspor April 2021. Namun, jika dibandingkan dengan ekspor Mei 2020, nilai ekspor ini naik cukup signifikan, yakni sebesar 58,76 persen.

BONGKAR MUAT: Aktivitas bongkar muat peti kemas di BICT Belawan, beberapa waktu lalu.triadi wibowo/sumut pos.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, hal ini terjadi akibat kenaikan ekspor migas, maupun non migas.

“Kenaikan ekspor Mei 2021 yoy ini, mengalami kenaikan yang cukup impresif, 58,76 persen,” ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/6).

Suhariyanto memaparkan, ekspor nonmigas per Mei 2021 mencapai 15,66 miliar Dollar AS. Angka tersebut memang turun 10,67 persen dibanding April 2021, namun naik 58,30 persen dibanding ekspor nonmigas Mei 2020. Sementara sektor migas sebesar 0,98 miliar Dollar AS, atau turun 2,68 persen secara bulanan.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Mei 2021 mencapai 83,99 miliar Dollar AS, atau naik 30,58 persen dibanding periode yang sama pada 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 79,44 miliar Dollar AS, atau naik 30,31 persen.

Suhariyanto juga menyebutkan, ekspor terbesar terjadi pada kendaraan, dan bagiannya sebesar 272 juta Dollar AS, atau sebesar 34,33 persen. Sedangkan peningkatan terbesar ekspor nonmigas Mei 2021 terhadap April 2021, terjadi pada bahan bakar mineral, yakni sebesar 281,9 juta Dollar AS, atau sebesar 13,91 persen.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Mei 2021 naik 30,53 persen dibanding periode yang sama di 2020. Demikian juga ekspor hasil pertanian, naik 13,39 persen, serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik 31,82 persen.

Suhariyanto menjelaskan, ekspor nonmigas per Mei 2021 terbesar masih ke negara Tiongkok, yakni 3,47 miliar Dollar AS, disusul AS 1,70 miliar Dollar AS, dan Jepang 1,10 miliar Dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,02 persen.

Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar 3,14 miliar Dollar AS dan 1,41 miliar Dollar AS.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Mei 2021, berasal dari Jawa Barat dengan nilai 13,27 miliar Dollar AS (15,80 persen), diikuti Jawa Timur 9,16 miliar Dollar AS (10,91 persen), dan Riau 7,83 miliar Dollar AS (9,32 persen).

Sementara itu, nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada April 2021, mengalami penurunan dibandingkan Maret 2021, yakni dari 1,04 miliar Dollar AS menjadi 1,00 miliar Dollar AS, atau turun sebesar 3,67 persen.

“Bila dibandingkan dengan April 2020, ekspor Sumut mengalami kenaikan sebesar 67,91 persen,” beber Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi, Senin (14/6) lalu.

Syech juga menjelaskan, untuk golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumut pada April 2021 terhadap Maret 2021 adalah golongan kopi, teh, dan rempah-rempah, yakni sebesar 4,42 juta Dollar AS (14,39 persen).

Ekspor ke Tiongkok pada April 2021 merupakan yang terbesar, yakni 158,20 juta Dollar AS, diikuti AS sebesar 135,37 juta Dollar AS, dan India 56,70 juta Dollar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,92 persen.

“Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada April 2021, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar, dengan nilai 322,47 juta Dollar AS (32,14 persen),” jelas Syech.

Di sisi lain, nilai impor melalui Sumut pada April 2021 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar 398,01 juta Dollar AS, atau turun sebesar 8,49 persen, dibanding Maret 2021, yang mencapai 434,96 juta Dollar AS.

“Bila dibandingkan dengan bulan sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 13,20 persen,” ujarnya.

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang pada April 2021dibanding Maret 2021, untuk barang modal naik sebesar 19,25 persen, bahan baku/penolong turun hingga 17,55 persen, dan barang konsumsi naik 61,50 persen.

“Pada April 2021, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 11,56 juta Dollar AS (32,90 persen),” kata Syech lagi.

Nilai impor April 2021 dari Tiongkok merupakan yang terbesar, yakni 115,66 juta Dollar AS, dengan perannya mencapai 29,06 persen, dari total impor Sumut. Diikuti Malaysia 46,09 juta Dollar AS (11,58 persen), dan Singapura sebesar 38,60 juta Dollar AS (9,70 persen).

Nilai impor melalui Sumut pada April 2021 atas dasar CIF, sebesar 398,01 juta Dollar AS, atau turun sebesar 8,49 persen dibanding Maret 2021, yang mencapai 434,96 juta Dollar AS.

“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 13,20 persen,” pungkas Syech. (jpc/gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/