29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Target Penuhi Kebutuhan Gula Nasional, PTPN II Operasikan 2 Pabrik Gula

TUANG: Pedagang saat menuangkan gula pasir ke plastik untuk dipasarkan secara kiloan.
TUANG: Pedagang saat menuangkan gula pasir ke plastik untuk dipasarkan secara kiloan.

SUMUTPOS.CO – PT Perkebunan Nusantara II terus berupaya memenuhi kebutuhan gula secara nasional. Apalagi saat ini, harga bahan pangan tersebut sudah mencapai Rp16.500-Rp17.000 per kilogram. Oleh karena itu, perusahaan yang berada di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini terus menggenjot produksi gula melalui panen tebu.

Direktur Holding, Abdul Ghani melalui Humas PTPN II, Sutan Panjaitan mengatakan PTPN II berharap dapat memenuhi kebutuhan gula secara nasional hingga berdampak menurunnya harga gula pasir di pasaran. Ini seiring dengan bergeraknya dua mesin penggiling yang dimiliki PTPN II, yaitu Pabrik Gula Kwala Madu dan Pabrik Gula Sei Semayang.

”PTPN II telah sekaligus menjalankan 2 pabrik penghasil gula di Sumatera Utara di Tahun 2020. Yang paling tua yaitu pabrik gula Kwala Madu yang telah beroperasi sejak tahun 1984,” ujarnya saat menghadiri panen perdana tebu di Kebun Tandam Hilir, Sabtu (14/3).

Menurut dia, kedua pabrik gula tersebut memiliki kapasitas giling masing-masing sebanyak 3.500 ton batang tebu per harinya yang dapat menghasilkan 240 ton gula. Dengan berjalannya 2 pabrik, maka setiap harinya akan dapat memproduksi gula sebanyak 480 ton.

“Mudah-mudahan harapan Manajemen PTPN II target swembada gula di Sumatera Utara dapat tercapai serta kebutuhan gula Nasional dapat dipenuhi. Dan ini memang program dari Manajemen PTPN II di bawah kepemimpinan Direktur Holding Bapak Abdul Ghani dengan Direktur Utama Bapak Iswan Achir dan Direktur Operasional Bapak Marisi Butar-butar. Kami berharap dukungan seluruh pihak,” tambah Sutan.

Walaupun begitu, saat ini PTPN II masih mengalami kendala, karena masih ada lahan seluas 1.500 hektar yang masih dikuasai oleh penggarap.

Karenanya, PTPN II akan melakukan pembersihan dalam waktu dekat ini, agar dapat ditanami tebu demi menggenjot produksi seiring beroperasinya 2 pabrik gula andalan tersebut.

Target PTPN II untuk ditanami tebu yang diperlukan 10 ribu hektar. Namun sejauh yang sudah ditanami tebu, lebih kurang 8.500 hektar. Artinya, 1.500 hektar lahan yang masih dikuasai oleh orang lain ini akan kami kuasai kembali untuk ditanami tebu.

“Tujuannya, agar pengoperasian pabrik dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selama ini kita telah bekerja keras untuk mendapatkan areal tanaman tebu tersebut. Semua itu berkat adanya kerja sama dari semua pihak instansi yang terkait. Kiranya di dalam pekerjaan proses penggilingan tebu sampai dengan barang jadi, dapat berjalan dengan baik dan kebutuhan gula di Sumut serta nasional dapat dipenuhi,” tandasnya. (ted/ram)

TUANG: Pedagang saat menuangkan gula pasir ke plastik untuk dipasarkan secara kiloan.
TUANG: Pedagang saat menuangkan gula pasir ke plastik untuk dipasarkan secara kiloan.

SUMUTPOS.CO – PT Perkebunan Nusantara II terus berupaya memenuhi kebutuhan gula secara nasional. Apalagi saat ini, harga bahan pangan tersebut sudah mencapai Rp16.500-Rp17.000 per kilogram. Oleh karena itu, perusahaan yang berada di bawah naungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara ini terus menggenjot produksi gula melalui panen tebu.

Direktur Holding, Abdul Ghani melalui Humas PTPN II, Sutan Panjaitan mengatakan PTPN II berharap dapat memenuhi kebutuhan gula secara nasional hingga berdampak menurunnya harga gula pasir di pasaran. Ini seiring dengan bergeraknya dua mesin penggiling yang dimiliki PTPN II, yaitu Pabrik Gula Kwala Madu dan Pabrik Gula Sei Semayang.

”PTPN II telah sekaligus menjalankan 2 pabrik penghasil gula di Sumatera Utara di Tahun 2020. Yang paling tua yaitu pabrik gula Kwala Madu yang telah beroperasi sejak tahun 1984,” ujarnya saat menghadiri panen perdana tebu di Kebun Tandam Hilir, Sabtu (14/3).

Menurut dia, kedua pabrik gula tersebut memiliki kapasitas giling masing-masing sebanyak 3.500 ton batang tebu per harinya yang dapat menghasilkan 240 ton gula. Dengan berjalannya 2 pabrik, maka setiap harinya akan dapat memproduksi gula sebanyak 480 ton.

“Mudah-mudahan harapan Manajemen PTPN II target swembada gula di Sumatera Utara dapat tercapai serta kebutuhan gula Nasional dapat dipenuhi. Dan ini memang program dari Manajemen PTPN II di bawah kepemimpinan Direktur Holding Bapak Abdul Ghani dengan Direktur Utama Bapak Iswan Achir dan Direktur Operasional Bapak Marisi Butar-butar. Kami berharap dukungan seluruh pihak,” tambah Sutan.

Walaupun begitu, saat ini PTPN II masih mengalami kendala, karena masih ada lahan seluas 1.500 hektar yang masih dikuasai oleh penggarap.

Karenanya, PTPN II akan melakukan pembersihan dalam waktu dekat ini, agar dapat ditanami tebu demi menggenjot produksi seiring beroperasinya 2 pabrik gula andalan tersebut.

Target PTPN II untuk ditanami tebu yang diperlukan 10 ribu hektar. Namun sejauh yang sudah ditanami tebu, lebih kurang 8.500 hektar. Artinya, 1.500 hektar lahan yang masih dikuasai oleh orang lain ini akan kami kuasai kembali untuk ditanami tebu.

“Tujuannya, agar pengoperasian pabrik dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selama ini kita telah bekerja keras untuk mendapatkan areal tanaman tebu tersebut. Semua itu berkat adanya kerja sama dari semua pihak instansi yang terkait. Kiranya di dalam pekerjaan proses penggilingan tebu sampai dengan barang jadi, dapat berjalan dengan baik dan kebutuhan gula di Sumut serta nasional dapat dipenuhi,” tandasnya. (ted/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/