26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Impor Kurma Meningkat

Foto: Sutan siregar/SUMUT POS –
Pekerja menunggu pembeli buah kurma di Pasar Ikan Lama Medan. Selama bulan Ramadan kurma biasanya sangat diminati.

SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Maret 2018 mencapai USD 14,49 miliar atau naik 2,13 persen dibanding Februari 2018. Sebaliknya, jika dibandingkan Maret 2017 meningkat 9,07 persen. Sejumlah komoditas juga ikut meningkat menyambut Ramadan.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, salah satu komoditas impor yang meningkat jelang Ramadan adalah kurma yang berasal dari Mesir. Terjadi lonjakan besar mencapai USD 17,8 juta atau naik 86 persen dibanding Februari 2018.

“Jadi sudah ada impor kurma dalam rangka menghadapi puasa dan Lebaran. Terutama berasal dari Mesir,” ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/4)

Dia menjelaskan, kenaikan impor pada Maret 2018 tidak terlepas dari impor bahan baku yang juga mengalami peningkatan. Menurutnya, hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Impor pada Maret 2018 sebesar USD 14,49 miliar naik 2,13 persen dibanding Februari 2018. Alhamdulillah posisi Maret jauh lebih bagus dari Januari dan Februari 2018. Kalau impor bahan baku bergerak tinggi, akan menggerakkan perekonomian di dalam negeri,” sambung pria yang akrab disapa kecuk itu.

Dia merincikan, pada Maret 2018, impor nonmigas mencapai USD 12,23 miliar atau naik 2,30 persen dibanding Februari 2018, sedangkan impor migas pada Maret 2018 mencapai USD 2,26 miliar atau naik 1,24 persen dibanding Februari 2018.

“Kenaikan impor terjadi karena kenaikan impor nonmigas dan impor migas. Dua-duanya mengalami peningkatan,” tutupnya. (hap/JPC/ram)

 

Foto: Sutan siregar/SUMUT POS –
Pekerja menunggu pembeli buah kurma di Pasar Ikan Lama Medan. Selama bulan Ramadan kurma biasanya sangat diminati.

SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Maret 2018 mencapai USD 14,49 miliar atau naik 2,13 persen dibanding Februari 2018. Sebaliknya, jika dibandingkan Maret 2017 meningkat 9,07 persen. Sejumlah komoditas juga ikut meningkat menyambut Ramadan.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, salah satu komoditas impor yang meningkat jelang Ramadan adalah kurma yang berasal dari Mesir. Terjadi lonjakan besar mencapai USD 17,8 juta atau naik 86 persen dibanding Februari 2018.

“Jadi sudah ada impor kurma dalam rangka menghadapi puasa dan Lebaran. Terutama berasal dari Mesir,” ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/4)

Dia menjelaskan, kenaikan impor pada Maret 2018 tidak terlepas dari impor bahan baku yang juga mengalami peningkatan. Menurutnya, hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Impor pada Maret 2018 sebesar USD 14,49 miliar naik 2,13 persen dibanding Februari 2018. Alhamdulillah posisi Maret jauh lebih bagus dari Januari dan Februari 2018. Kalau impor bahan baku bergerak tinggi, akan menggerakkan perekonomian di dalam negeri,” sambung pria yang akrab disapa kecuk itu.

Dia merincikan, pada Maret 2018, impor nonmigas mencapai USD 12,23 miliar atau naik 2,30 persen dibanding Februari 2018, sedangkan impor migas pada Maret 2018 mencapai USD 2,26 miliar atau naik 1,24 persen dibanding Februari 2018.

“Kenaikan impor terjadi karena kenaikan impor nonmigas dan impor migas. Dua-duanya mengalami peningkatan,” tutupnya. (hap/JPC/ram)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/