26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dukung Program MP3EI, ADB Beri Utangan Rp2,7 T

JAKARTA – Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungannya pada program jangka panjang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan memberikan bantuan perbaikan peningkatan konektivitas domestik dan internasional. Melalui pinjaman program senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun, ADB bekerja sama dengan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan infrastruktur dan memperkuat akses bagi daerah pedesaan yang miskin, yang akan membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

“Konektivitas yang kurang baik, kendala infrastruktur dan biaya logistik yang tinggi menghalangi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan melakukan upaya pemerataan kesejahteraan bagi seluruh penduduk Indonesia,” kata Wakil Kepala Kantor Perwakilan ADB di Indonesia Edimon Ginting, dalam siaran pers ADB, Jumat (16/11).

“Sebagai contoh, sekitar 70 persen perbedaan harga beras di daerah di seluruh Indonesia diakibatkan oleh biaya pengiriman, yang merupakan cerminan dari kondisi buruknya jalan, pelabuhan yang padat, dan belum berkembangnya sistem transportasi antar pulau,” tambahnya.

Menurut Edimon, program ADB mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat pengembangan sistem logistik yang lebih baik dan infrastruktur untuk menghubungkan daerah pedesaan dengan pusat-pusat pertumbuhan perkotaan, memperbaiki konektivitas internasional, dan memperkuat koordinasi konektivitas, kerangka hukum dan peraturan.

Secara keseluruhan, lanjutnya, reformasi akan memberikan manfaat ekonomi yang besar. Reformasi ini juga akan membantu memperbaiki pelayanan sosial, menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, mendorong partisipasi sektor swasta dalam layanan infrastruktur, meningkatkan teknologi dan inovasi baru, dan memperluas kesempatan kerja.

Edimon menambahkan dengan mengurangi biaya pengiriman melalui kereta api, jalan darat atau laut dapat menekan biaya distribus. Dengan biaya yang murah maka akan lebih banyak orang dan produk yang menjangkau daerah-daerah terpencil dan terisolasi dengan harga yang lebih terjangkau.
“Program ini juga akan membantu meningkatkan konektivitas internasional dengan perampingan prosedur melalui secara prosedur penyelesaian proses ekspor dan impor yang lebih menyeluruh dan efisien,” ujarnya.

Selain pinjaman itu, ADB juga memberikan hibah bantuan teknis sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp9 miliar untuk memperkuat kapasitas instansi pemerintah seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.(net/jpnn)

JAKARTA – Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungannya pada program jangka panjang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dengan memberikan bantuan perbaikan peningkatan konektivitas domestik dan internasional. Melalui pinjaman program senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun, ADB bekerja sama dengan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan infrastruktur dan memperkuat akses bagi daerah pedesaan yang miskin, yang akan membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

“Konektivitas yang kurang baik, kendala infrastruktur dan biaya logistik yang tinggi menghalangi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan melakukan upaya pemerataan kesejahteraan bagi seluruh penduduk Indonesia,” kata Wakil Kepala Kantor Perwakilan ADB di Indonesia Edimon Ginting, dalam siaran pers ADB, Jumat (16/11).

“Sebagai contoh, sekitar 70 persen perbedaan harga beras di daerah di seluruh Indonesia diakibatkan oleh biaya pengiriman, yang merupakan cerminan dari kondisi buruknya jalan, pelabuhan yang padat, dan belum berkembangnya sistem transportasi antar pulau,” tambahnya.

Menurut Edimon, program ADB mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat pengembangan sistem logistik yang lebih baik dan infrastruktur untuk menghubungkan daerah pedesaan dengan pusat-pusat pertumbuhan perkotaan, memperbaiki konektivitas internasional, dan memperkuat koordinasi konektivitas, kerangka hukum dan peraturan.

Secara keseluruhan, lanjutnya, reformasi akan memberikan manfaat ekonomi yang besar. Reformasi ini juga akan membantu memperbaiki pelayanan sosial, menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif, mendorong partisipasi sektor swasta dalam layanan infrastruktur, meningkatkan teknologi dan inovasi baru, dan memperluas kesempatan kerja.

Edimon menambahkan dengan mengurangi biaya pengiriman melalui kereta api, jalan darat atau laut dapat menekan biaya distribus. Dengan biaya yang murah maka akan lebih banyak orang dan produk yang menjangkau daerah-daerah terpencil dan terisolasi dengan harga yang lebih terjangkau.
“Program ini juga akan membantu meningkatkan konektivitas internasional dengan perampingan prosedur melalui secara prosedur penyelesaian proses ekspor dan impor yang lebih menyeluruh dan efisien,” ujarnya.

Selain pinjaman itu, ADB juga memberikan hibah bantuan teknis sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp9 miliar untuk memperkuat kapasitas instansi pemerintah seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/