JAKARTA- Pengguna gas elpiji kemasan 12 kilogram harus bersiap untuk menambah budget pengeluaran. Pasalnya PT Pertamina (Persero) sudah menyiapkan rencana kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi itu sebesar Rp 1.500 perkilogram.
“Dalam waktu tidak terlalu lama ini kami rencanakan untuk bisa menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram. Sekitar medio Maret,” ujar VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Minggu (17/2). Langkah itu ditempuh sebagai jalan keluar untuk menutupi kerugian Pertamina yang mencapai Rp 4,7 triliun pada 2012.
Ali menjelaskan, sebenarnya Pertamina sudah berencana untuk menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram itu mulai Januari lalu. Jika rencana itu terlaksana, kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram akan menutup kerugian hingga angka Rp 2 triliun. “Tapi karena tidak bisa Januari, perkiraan yang bisa dihemat sekitar Rp 1,7 triliun,” kata Ali.
“ Saat ini, Pertamina menjual gas elpji 12 kilogram seharga Rp 5.850 perkilogram atau sekitar Rp 70.200 per tabung. Jika dinaikkan, berarti harganya akan menjadi Rp 7.350 perkilogram atau menjadi Rp 88.200 per tabung.
Ali juga menuturkan, selain untuk mengurangi kerugian, kenaikan harga itu didasari alasan pengguna gas elpji 12 kilogram. Pemakai gas elpiji 12 kilogram itu adalah kelompok masyarakat menengah ke atas, termasuk juga usaha menengah ke atas. Naiknya harga juga dikarenakan Pertamina tidak lagi menanggung biaya pengisian ulang dan distribusi ke konsumen.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan memang menyampaikan setuju jika harga gas elpiji 12 kilogram naik.
Sementara Menteri ESDM Jero Wacik mengaku masih mempertimbangkan opsi kenaikan harga tersebut, seperti dampak yang akan ditimbulkan. (fal/jpnn)