SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Setelah tahun lalu tertekan, harga emas kini mulai merangkak naik. Sejak akhir pekan lalu, harga emas di level internasional telah tembus USD 1.300 per ounce. Angka itu adalah tertinggi sejak tiga bulan terakhir. “Emas telah mampu menembus level pertahanannya,” kata pakar strategi komoditas di ANZ Victoria Thianpiriya seperti dikutip dari CNBC kemarin.
Merujuk data Kitco, harga logam itu kemarin bertengger di USD 1.327 per ounce. Angka itu menguat dibandingkan akhir pekan lalu yang ditutup di level USD 1.320. Harga emas diprediksi terus menguat hingga akhir tahun ini. Tahun lalu, harga emas tercatat melemah 28 persen atau terburuk dalam 30 tahun terakhir.
Chief Marketing Officer PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) Catur R. Limas memprediksi harga emas bakal mencapai keseimbangan baru. Dia menyebut angkanya berkisar USD 1.250 sampai USD 1.350. “Ekonomi dunia sedang menuju kestabilan baru,” tuturnya.
Di Indonesia, harga logam mulia juga terus melonjak sejak pekan lalu. Harga emas Antam untuk pasar Jakarta tercatat Rp 551 ribu per gram. Angka itu naik Rp 10 ribu dibanding tujuh hari lalu yang masih Rp 541 ribu. Harga emas yang menguat itu juga dipengaruhi data ekonomi AS yang di luar ekspektasi.
Data ekonomi yang tak sesuai harapan menyebabkan dolar AS melemah, yang pada gilirannya mendorong harga emas. Investor juga sedang menunggu pertemuan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen dengan Komite Perbankan Senat. Selain itu, harga emas menanjak berkat pelonggaran larangan impor dari India. (dio/oki)
SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Setelah tahun lalu tertekan, harga emas kini mulai merangkak naik. Sejak akhir pekan lalu, harga emas di level internasional telah tembus USD 1.300 per ounce. Angka itu adalah tertinggi sejak tiga bulan terakhir. “Emas telah mampu menembus level pertahanannya,” kata pakar strategi komoditas di ANZ Victoria Thianpiriya seperti dikutip dari CNBC kemarin.
Merujuk data Kitco, harga logam itu kemarin bertengger di USD 1.327 per ounce. Angka itu menguat dibandingkan akhir pekan lalu yang ditutup di level USD 1.320. Harga emas diprediksi terus menguat hingga akhir tahun ini. Tahun lalu, harga emas tercatat melemah 28 persen atau terburuk dalam 30 tahun terakhir.
Chief Marketing Officer PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) Catur R. Limas memprediksi harga emas bakal mencapai keseimbangan baru. Dia menyebut angkanya berkisar USD 1.250 sampai USD 1.350. “Ekonomi dunia sedang menuju kestabilan baru,” tuturnya.
Di Indonesia, harga logam mulia juga terus melonjak sejak pekan lalu. Harga emas Antam untuk pasar Jakarta tercatat Rp 551 ribu per gram. Angka itu naik Rp 10 ribu dibanding tujuh hari lalu yang masih Rp 541 ribu. Harga emas yang menguat itu juga dipengaruhi data ekonomi AS yang di luar ekspektasi.
Data ekonomi yang tak sesuai harapan menyebabkan dolar AS melemah, yang pada gilirannya mendorong harga emas. Investor juga sedang menunggu pertemuan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen dengan Komite Perbankan Senat. Selain itu, harga emas menanjak berkat pelonggaran larangan impor dari India. (dio/oki)