30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Inalum Targetkan 75 Persen Aluminium Ingot jadi Produk Turunan

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Sejumlah pekerja mengangkat batangan alumunium yang telah tercetak untuk selanjutnya di lakukan pengeringan di pabrik pencetakan Inalum, Tanjung Gading, Batubara, Sumut, Indonesia, Kamis (16/5).
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Sejumlah pekerja mengangkat batangan alumunium yang telah tercetak untuk selanjutnya di lakukan pengeringan di pabrik pencetakan Inalum, Tanjung Gading, Batubara, Sumut, Indonesia, Kamis (16/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setahun menjadi perusahaan BUMN, perusahaan peleburan aluminium, Indonesia Asahan Aluminium (Persero) melihat potensi keuntungan besar pada pengembangan bisnis produk turunan aluminium, khususnya untuk pasar dalam negeri. Untuk itu, Inalum merencanakan sebesar 75 persen Aluminium Ingot (batangan) yang dihasilkan akan diolah menjadi produk turunan, yaitu billet, alloy, otopart, dan kabel.

”Beberapa rencana disusun dengan tahapan yang dapat menjadi pilar kuat bagi pengembangan usaha baru ini. Salahsatunya dengan memanfaatkan aset PT Asahan Aluminium Alloys atau A3 yang berlokasi dekat dengan pabrik peleburan di Kuala Tanjung. Juga penjajakan kerja sama dengan perusahaan di bidang otomotif di tanah air,” kata Direktur Utama Inalum, Winardi, pada temu ramah dan silaturahmi Inalum dengan pimpinan media, institusi penerangan, dan pers di Medan, Jumat (17/4) malam.

Selain mengembangkan sektor hilir, menurut Winardi, Inalum juga tetap aktif melakukan integrasi vertikal melalui penanaman modal, ataupun bekerja sama dengan perushaan lain. Tujuannya menjamin kestabilan suplain bahan baku serta mendukung peningkatan kapasitas produksi aluminium

”Caranya, dengan membangun pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC), dan pabrik Smelter Grade Alumina (SGA),” katanya.

Kedua proyek itu akan dioperasikan oleh entitas anak perusahaan, bekerja sama dengan BUMN dan perusahaan lainnya. ”Hal ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan bahan baku peleburan aluminium, yang sampai saat ini sebagian besar masih didatangkan dari luar negeri,” katanya.

Dengan seluruh perencanaan itu, Inalum berencana meningkatkan produksi aluminium pada 2020 mencapai 500.000 ton atau naik hampir 100 persen dari tahun ini yang sebesar 260.000 ton.

Untuk memenuhi target produksi yang membutuhkan energi listrik yang sangat besar itu, Inalum juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta tungku peleburan baru dengan teknologi yang juga baru. ”Pembangunan PLTU tidak hanya akan memenuhi kebutuhan listrik Inalum, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kawasan industri dan masyarakat Sumut melalui PT. PLN (Persero),” janjinya.

Untuk kepentingan itu akan dilakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk guna pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala Tanjung serta dilanjutkan dengan pendirian anak perusahaan sebagai perusahaan pengelolanya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) M Syahrir dalam sambutannya menyatakan, insan pers memerlukan keterbukaan informasi untuk kepentingan pemberitaan khususnya berita berimbang. “Apalagi Inalum sudah menjadi perusahaan BUMN,” katanya. (mea)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Sejumlah pekerja mengangkat batangan alumunium yang telah tercetak untuk selanjutnya di lakukan pengeringan di pabrik pencetakan Inalum, Tanjung Gading, Batubara, Sumut, Indonesia, Kamis (16/5).
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Sejumlah pekerja mengangkat batangan alumunium yang telah tercetak untuk selanjutnya di lakukan pengeringan di pabrik pencetakan Inalum, Tanjung Gading, Batubara, Sumut, Indonesia, Kamis (16/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setahun menjadi perusahaan BUMN, perusahaan peleburan aluminium, Indonesia Asahan Aluminium (Persero) melihat potensi keuntungan besar pada pengembangan bisnis produk turunan aluminium, khususnya untuk pasar dalam negeri. Untuk itu, Inalum merencanakan sebesar 75 persen Aluminium Ingot (batangan) yang dihasilkan akan diolah menjadi produk turunan, yaitu billet, alloy, otopart, dan kabel.

”Beberapa rencana disusun dengan tahapan yang dapat menjadi pilar kuat bagi pengembangan usaha baru ini. Salahsatunya dengan memanfaatkan aset PT Asahan Aluminium Alloys atau A3 yang berlokasi dekat dengan pabrik peleburan di Kuala Tanjung. Juga penjajakan kerja sama dengan perusahaan di bidang otomotif di tanah air,” kata Direktur Utama Inalum, Winardi, pada temu ramah dan silaturahmi Inalum dengan pimpinan media, institusi penerangan, dan pers di Medan, Jumat (17/4) malam.

Selain mengembangkan sektor hilir, menurut Winardi, Inalum juga tetap aktif melakukan integrasi vertikal melalui penanaman modal, ataupun bekerja sama dengan perushaan lain. Tujuannya menjamin kestabilan suplain bahan baku serta mendukung peningkatan kapasitas produksi aluminium

”Caranya, dengan membangun pabrik Calcined Petroleum Cokes (CPC), dan pabrik Smelter Grade Alumina (SGA),” katanya.

Kedua proyek itu akan dioperasikan oleh entitas anak perusahaan, bekerja sama dengan BUMN dan perusahaan lainnya. ”Hal ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan bahan baku peleburan aluminium, yang sampai saat ini sebagian besar masih didatangkan dari luar negeri,” katanya.

Dengan seluruh perencanaan itu, Inalum berencana meningkatkan produksi aluminium pada 2020 mencapai 500.000 ton atau naik hampir 100 persen dari tahun ini yang sebesar 260.000 ton.

Untuk memenuhi target produksi yang membutuhkan energi listrik yang sangat besar itu, Inalum juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta tungku peleburan baru dengan teknologi yang juga baru. ”Pembangunan PLTU tidak hanya akan memenuhi kebutuhan listrik Inalum, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kawasan industri dan masyarakat Sumut melalui PT. PLN (Persero),” janjinya.

Untuk kepentingan itu akan dilakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk guna pembuatan studi kelayakan PLTU Kuala Tanjung serta dilanjutkan dengan pendirian anak perusahaan sebagai perusahaan pengelolanya.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) M Syahrir dalam sambutannya menyatakan, insan pers memerlukan keterbukaan informasi untuk kepentingan pemberitaan khususnya berita berimbang. “Apalagi Inalum sudah menjadi perusahaan BUMN,” katanya. (mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/