26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pertamina Terus Sosialisasikan Registrasi Subsidi Tepat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 84.094 kendaraan bermotor melakukan pendaftar subsidi tepat melalui aplikasi MyPertamina. Hal itu, berdasarkan data yang dicatat dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga (Persero) regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Register ini, dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk masyarakat ingin mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan jenis Pertalite dan Biosolar.

Section Head Communication & Relation Pertamina Sumbagut, Agustiawan menjelaskan 84.094 kendaraan melakukan pendaftaran tersebut, jumlah diverifikasi 83.837 kendaraan dengan perincian jumlah registrasi Pertalite 52.466 kenderaan dan jumlah registrasi biosolar 31.628 kendaraan.

“Diterima (verifikasi) 51.038 kendaraan, ditolak 32.799 kendaraan dan menunggu verifikasi 257 kenderaan,” kata Agustiawan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (18/10).

Agustiawan menjelaskan 32.799 kendaraan tidak dapat dilakukan verifikasi. Karena, data yang disampaikan kebanyakan tidak lengkap. Sehingga tidak dapat dilakukan verifikasi dan dinyatakan ditolak.

“Memang ditolak bisa jadi, syarat-syarat tidak lengkap. Syarat-syarat yang lebih mendasar lah, bisa tidak lengkap dan bisa tidak jelas,” ucap Agustiawan.

Namun, Agustiawan mengatakan bagi masyarakat registrasi subdisi tepat ditolak dapat mengulangi kembali pendaftaran dengan melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan dan ditetapkan.

“Bisa melakukan pendaftaran ulang, buktinya yang belum diverifikasi sekitar 200-an kendaraan,” ucap Agustiawan.

Sehingga kendaraan ditolak tersebut, tidak bisa memperoleh QR Code yang nantinya digunakan untuk transaksi BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi.

Adapun persyaratan yang harus dilengkapi untuk mendaftar program subsidi tepat MyPertamina, yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Foto kendaraan yang memperlihatkan jumlah roda dan nomor polisi

Dikutip dari laman subsiditepat.mypertamina.id, untuk kesuksesan pendaftaran, beberapa hal harus diperhatikan yaitu, Foto KTP terbaca, Foto STNK terbaca, Foto kendaraan sesuai dengan STNK, Isi silinder yang diinput sesuai STNK dan Jumlah roda dapat dihitung dan sama dengan data yang diinput.

Berdasarkan data dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam statistik Indonesia 2021 jumlah kenderaan bermotor di Sumut, yakni Mobil penumpang (roda 4) berjumlah 690.543 kendaraan, Bus 5.893 kendaraan, Truk 271.352 kendaraan, dan sepeda motor 6.062.939 kendaraan. Dengan itu, total keseluruhan 7.030.727 kendaraan.

Merujuk dari data tersebut, mobil penumpang atau kendaraan roda 4 yang wajib melakukan registrasi subsidi tepat 690.543 kendaraan. Namun, baru 84.094 kendaraan mendaftar subsidi tepat melalui aplikasi MyPertamina.

“Kurang, jauh banget, Sumut sendiri. Masih jauh dengan jumlah kendaraan bermotor di Sumut, terkhusus roda 4 ya,” ucap Agustiawan.

Agustiawan menjelaskan meski Pertamina belum memberlakukan transaksi BBM di SPBU menggunakan QR Code. Namun, pihaknya tetap melakukan pencatatan
nomor polisi kendaraan terhadap kenderaan yang ingin mendapatkan BBM bersubsidi.

“Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pendaftaran subsidi tepat. Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Petugas SPBU kita minta ikut juga melakukan sosialisasi. Kedua, memang karakter masyarakat belum kena, pengaruh belum mungkin melakukan,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan pihak Pertamina terus melakukan kordinasi dengan Pemerintah untuk rencana kapan diterapkan dan diberlakukan transaksi BBM untuk kenderaan roda 4 menggunakan QR Code.

“Kita masih berkordinasi dengan pemerintah, kapan ini bisa dilakukan. Sehingga menjadi pemicu, masyarakat untuk melakukan pendaftaran,” ungkap Agustiawan.

Agustiawan mengatakan untuk Pertamina Regional Sumbagut sudah melakukan uji coba di 4 SPBU di Provinsi Riau dengan menerapkan transaksi BBM menggunakan QR Code.

“Memang beberapa SPBU di masing-masing provinsi kita melakukan uji coba. Saya tidak tahu, di Sumut ini di SPBU mana melakukan uji coba. Provinsi Riau tahap pertama ada 4 SPBU dilakukan uji coba QR Code pembelian BBM,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan bagi masyarakat atau pengendara roda 4 belum memiliki QR Code diarahkan untuk melakukan registrasi. Bukan tidak mendapatkan BBM.

“Artinya, QR Code (sudah melakukan registrasi) mereka mendapatkan 60 liter sesuai depan Perpres dan kalau tidak memiliki QR Code SK Gubernur 40 liter per hari,” sebut Agustiawan.

Agustiawan mengatakan pihak Pertamina terus meningkat infrastruktur, terutama jaringan internet untuk menunjang pelayanan transaksi subsidi tepat dengan menggunakan QR Code di SPBU-SPBU di pelosok daerah.

“Kita akan terus meningkatkan jaringan dengan pihak terkait,” tutur Agustiawan.

Agustiawan juga mengingatkan masyarakat memiliki kendaraan bermotor roda 4 yang belum melakukan registrasi untuk segara melakukan pendaftaran. Jangan sampai datanya digunakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.

“Modusnya beralih, melakukan pencatatan nomor polisi. Kendaraan ini, menggunakan nomor polisi palsu. Temuan kita sudah ada dan melaporkan juga sudah ada. Kenderaan seharusnya, menggunakan Pertalite. Tapi, sudah terdaftar menggunakan biosolar,” sebut Agustiawan.

Jadi, Agustiawan menambahkan bila masyarakat memiliki kendaraan bermotor tidak segara melakukan mendaftarkan, akan rugi sendiri.”Bisa jadi disalahgunakan dan ini sudah banyak terjadi. Akhirnya, solusinya melakukan pendaftaran atau kirim email kita,” tandasnya.

Dalam meningkatkan jumlah pendaftar, Pertamina terus mempermudah masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga terus menambah titik booth pendaftaran langsung. Bagi masyarakat yang memiliki akses internet dan handphone, pendaftaran online juga terus dipastikan tidak ada kendala melalui website subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.

Dimana, ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran offline yang tersebar di seluruh Indonesia, lokasinya bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat.

Program ini, adalah langkah Pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM.(gus/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 84.094 kendaraan bermotor melakukan pendaftar subsidi tepat melalui aplikasi MyPertamina. Hal itu, berdasarkan data yang dicatat dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga (Persero) regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Register ini, dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk masyarakat ingin mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dengan jenis Pertalite dan Biosolar.

Section Head Communication & Relation Pertamina Sumbagut, Agustiawan menjelaskan 84.094 kendaraan melakukan pendaftaran tersebut, jumlah diverifikasi 83.837 kendaraan dengan perincian jumlah registrasi Pertalite 52.466 kenderaan dan jumlah registrasi biosolar 31.628 kendaraan.

“Diterima (verifikasi) 51.038 kendaraan, ditolak 32.799 kendaraan dan menunggu verifikasi 257 kenderaan,” kata Agustiawan saat dikonfirmasi Sumut Pos, Selasa (18/10).

Agustiawan menjelaskan 32.799 kendaraan tidak dapat dilakukan verifikasi. Karena, data yang disampaikan kebanyakan tidak lengkap. Sehingga tidak dapat dilakukan verifikasi dan dinyatakan ditolak.

“Memang ditolak bisa jadi, syarat-syarat tidak lengkap. Syarat-syarat yang lebih mendasar lah, bisa tidak lengkap dan bisa tidak jelas,” ucap Agustiawan.

Namun, Agustiawan mengatakan bagi masyarakat registrasi subdisi tepat ditolak dapat mengulangi kembali pendaftaran dengan melengkapi syarat-syarat yang sudah ditentukan dan ditetapkan.

“Bisa melakukan pendaftaran ulang, buktinya yang belum diverifikasi sekitar 200-an kendaraan,” ucap Agustiawan.

Sehingga kendaraan ditolak tersebut, tidak bisa memperoleh QR Code yang nantinya digunakan untuk transaksi BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi.

Adapun persyaratan yang harus dilengkapi untuk mendaftar program subsidi tepat MyPertamina, yakni Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Foto kendaraan yang memperlihatkan jumlah roda dan nomor polisi

Dikutip dari laman subsiditepat.mypertamina.id, untuk kesuksesan pendaftaran, beberapa hal harus diperhatikan yaitu, Foto KTP terbaca, Foto STNK terbaca, Foto kendaraan sesuai dengan STNK, Isi silinder yang diinput sesuai STNK dan Jumlah roda dapat dihitung dan sama dengan data yang diinput.

Berdasarkan data dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam statistik Indonesia 2021 jumlah kenderaan bermotor di Sumut, yakni Mobil penumpang (roda 4) berjumlah 690.543 kendaraan, Bus 5.893 kendaraan, Truk 271.352 kendaraan, dan sepeda motor 6.062.939 kendaraan. Dengan itu, total keseluruhan 7.030.727 kendaraan.

Merujuk dari data tersebut, mobil penumpang atau kendaraan roda 4 yang wajib melakukan registrasi subsidi tepat 690.543 kendaraan. Namun, baru 84.094 kendaraan mendaftar subsidi tepat melalui aplikasi MyPertamina.

“Kurang, jauh banget, Sumut sendiri. Masih jauh dengan jumlah kendaraan bermotor di Sumut, terkhusus roda 4 ya,” ucap Agustiawan.

Agustiawan menjelaskan meski Pertamina belum memberlakukan transaksi BBM di SPBU menggunakan QR Code. Namun, pihaknya tetap melakukan pencatatan
nomor polisi kendaraan terhadap kenderaan yang ingin mendapatkan BBM bersubsidi.

“Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pendaftaran subsidi tepat. Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat. Petugas SPBU kita minta ikut juga melakukan sosialisasi. Kedua, memang karakter masyarakat belum kena, pengaruh belum mungkin melakukan,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan pihak Pertamina terus melakukan kordinasi dengan Pemerintah untuk rencana kapan diterapkan dan diberlakukan transaksi BBM untuk kenderaan roda 4 menggunakan QR Code.

“Kita masih berkordinasi dengan pemerintah, kapan ini bisa dilakukan. Sehingga menjadi pemicu, masyarakat untuk melakukan pendaftaran,” ungkap Agustiawan.

Agustiawan mengatakan untuk Pertamina Regional Sumbagut sudah melakukan uji coba di 4 SPBU di Provinsi Riau dengan menerapkan transaksi BBM menggunakan QR Code.

“Memang beberapa SPBU di masing-masing provinsi kita melakukan uji coba. Saya tidak tahu, di Sumut ini di SPBU mana melakukan uji coba. Provinsi Riau tahap pertama ada 4 SPBU dilakukan uji coba QR Code pembelian BBM,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan bagi masyarakat atau pengendara roda 4 belum memiliki QR Code diarahkan untuk melakukan registrasi. Bukan tidak mendapatkan BBM.

“Artinya, QR Code (sudah melakukan registrasi) mereka mendapatkan 60 liter sesuai depan Perpres dan kalau tidak memiliki QR Code SK Gubernur 40 liter per hari,” sebut Agustiawan.

Agustiawan mengatakan pihak Pertamina terus meningkat infrastruktur, terutama jaringan internet untuk menunjang pelayanan transaksi subsidi tepat dengan menggunakan QR Code di SPBU-SPBU di pelosok daerah.

“Kita akan terus meningkatkan jaringan dengan pihak terkait,” tutur Agustiawan.

Agustiawan juga mengingatkan masyarakat memiliki kendaraan bermotor roda 4 yang belum melakukan registrasi untuk segara melakukan pendaftaran. Jangan sampai datanya digunakan oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.

“Modusnya beralih, melakukan pencatatan nomor polisi. Kendaraan ini, menggunakan nomor polisi palsu. Temuan kita sudah ada dan melaporkan juga sudah ada. Kenderaan seharusnya, menggunakan Pertalite. Tapi, sudah terdaftar menggunakan biosolar,” sebut Agustiawan.

Jadi, Agustiawan menambahkan bila masyarakat memiliki kendaraan bermotor tidak segara melakukan mendaftarkan, akan rugi sendiri.”Bisa jadi disalahgunakan dan ini sudah banyak terjadi. Akhirnya, solusinya melakukan pendaftaran atau kirim email kita,” tandasnya.

Dalam meningkatkan jumlah pendaftar, Pertamina terus mempermudah masyarakat, Pertamina Patra Niaga juga terus menambah titik booth pendaftaran langsung. Bagi masyarakat yang memiliki akses internet dan handphone, pendaftaran online juga terus dipastikan tidak ada kendala melalui website subsiditepat.mypertamina.id dan menu Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.

Dimana, ada lebih dari 1.300 titik booth pendaftaran offline yang tersebar di seluruh Indonesia, lokasinya bisa dicek langsung melalui https://mypertamina.id/lokasi-pendaftaran-offline-bbm-subsidi-tepat.

Program ini, adalah langkah Pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM.(gus/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/