26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

BI Luncurkan 7 Pecahan Rupiah Tahun Emisi 2022

SUMUTPOS.CO – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) meluncurkan tujuh pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022), dengan nominal Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menjadi orang pertama di Sumut yang menerima uang kertas cetakan baru tersebut dari Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Sentral Perry Warjiyo. Uang kertas baru tersebut terasa istimewa, karena nomor serinya sesuai tanggal, bulan, dan tahun lahir Edy Rahmayadin

Cetakan uang kertas baru tersebut diserahkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Doody Zulverdi usai acara Peresmian Peluncuran Uang Kertas tahun 2022 yang berlangsung secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (18/8). Menerima uang baru tersebut, Edy mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan dan BI. Menurutnya, pemberian ini merupakan kehormatan. “Terima kasih, ini bentuk perhatian yang luar biasa,” ucap Edy.

Secara virtual, Menkeu Sri Mulyani mengatakan, di dalam lembaran rupiah terdapat berbagai cerita dan narasi mengenai kebangsaan bangsa Indonesia. Menurutnya, sudah selayaknya rupiah dihormati dan dibanggakan, karena rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. “Rupiah tidak sekadar mata uang, ini sebuah mata uang yang menggambarkan perjalanan negara RI. Pada 30 Oktober 1946, uang rupiah RI dilahirkan dan berlaku. Waktu itu disampaikan Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta,” jelasnya, sembari menambahkan, uang kertas yang baru terdapat gambar pahlawan, tarian, pemandangan alam, dan flora yang masih dipertahankan di Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2022 tersebut resmi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak 17 Agustus 2022. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan mengharapkan ridha Allah yang Maha Kuasa pada hari ini 18 Agustus 2022, saya Perry Wajiyo Gubernur Bank Indonesia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi meluncurkan tujuh pecahan rupiah kertas tahun emisi 2022 sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Republik Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi usai menyaksikan acara tersebut menyampaikan pada Edy Rahmayadi tidak hanya Gubernur Sumut, seluruh gubernur di Indonesia juga menerima uang kertas baru tahun 2022 ini, dengan nomor seri khusus tanggal, bulan dan tahun kelahiran masing-masing. “Pada kegiatan ini semua gubernur menerima uang kertas cetakan baru ini Pak, dengan seri tanggal lahir, bulan dan tahun mereka. Untuk Bapak juga dengan nomor seri uang tersebut,” ucapnya.

Doddy mengatakan, dalam cetakan uang baru ini memiliki ukuran yang berbeda dari sebelumnya serta unsur pengaman dari pemalsuan lebih ditingkatkan. Yakni terdapat pada logo hologram yang diterawang serta bahan uang kertas yang lebih tebal. Selain itu, uang kertas cetakan baru ini juga bisa digunakan bagi tuna netra.

 

Wagubsu Puji Aspek Inovasinya

Selain kepada Gubsu, Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi juga menyerahkan secara langsung tujuh pecahan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 yang baru saja diluncurkan kepada Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah untuk selanjutnya secara bersama-sama disosialisasikan ke masyarakat. Doddy menyerahkan sejumlah pecahan uang rupiah baru yang telah disusun dalam bentuk buku kepada Wagub Sumut.

“Kita menyambut baik peluncuran uang baru oleh Bank Indonesia. Ini salah satu upaya bagaimana mata uang kita berubah dengan lebih menarik agar lebih dikenali oleh masyarakat karena tadi Bapak Doddy menjelaskan kalau uang kertas baru ini memiliki unsur pengaman yang lebih baik,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah usai menerima kedatangan Doddy Zulverdi dan jajaran di Ruang Kerja Wagub Sumut, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (18/8/2022).

Inovasi lainnya, lanjut Ijeck, adalah warna uang yang lebih tajam, serta ketahanan bahan uang yang lebih baik. “Inovasi ini membuat mata uang kita rupiah semakin mudah dikenali keasliannya dan sulit untuk dipalsukan. Saudara kita yang tidak bisa melihat secara langsung bisa meraba saja,” ujarnya, didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sumut Arief Sudarto Trinugroho.

Ijeck pun berharap, masyarakat bisa langsung menggunakan uang pecahan baru ini tanpa ragu-ragu seperti yang terjadi sebelumnya saat ada pecahan uang baru Rp75 ribu. Kesempatan itu, Ia pun mengucapkan terima kasih kepada BI yang telah banyak membantu Pemerintah Provinsi Sumut, khususnya dalam hal literasi keuangan hingga pendampingan terhadap UMKM.

Sementara itu, Doddy Zulverdi didampingi Deputi Direktur BI Sumut Nasrullah menyampaikan uang adalah simbol kedaulatan satu bangsa, sehingga tampilannya dibuat sebaik mungkin. “Rupiah inikan satu tanda kedaulatan jadi haruslah tampilannya harus membuat bangga masyarakat kita yang memegangnya, kualitasnya juga harus tidak mudah dipalsukan, mudah dikenali juga termasuk bagi saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan dalam pengelihatan. Makanya edisi baru ini ada tiga yang kita perkuat,” ujar Doddy.

Ketiga hal yang diperkuat tersebut, lanjut Doddy di antaranya adalah warna, desain fitur dan bahan. “Kontras warna antarpecahan lebih kuat jadi bisa lngsung dibedakan, dari sisi fitur-fitur yakni gambar lebih menarik dan ukurannya jelas berbeda setiap pecahan. Semakin kecil pecahannya semakin pendek uangnya. Kemudian dari sisi pengaman dan bahan di antaranya kualitas tintanya lebih baik, benangnya lebih ada magnetiknya dan bahan atau kertasnya tahan lama tidak mudah rusak dan tidak mudah dipalsukan,” ujar Doddy.

Doddy menegaskan, seluruh uang rupiah kertas maupun logam yang telah dikeluarkan sebelumnya masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran sah sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh BI. “Penggunaanya tetap sama, cuma desain aja yang beda agar kita lebih bangga, yakin dan mudah mengenalinya. Penarikan secara natural saja yang mau menukar uangnya kita akan tukarkan dengan uang yang baru, tidak ada secara khusus kita tarik karena uang lama masih berlaku,” tutupnya. (dwi/gus)

SUMUTPOS.CO – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) meluncurkan tujuh pecahan Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022 (Uang TE 2022), dengan nominal Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menjadi orang pertama di Sumut yang menerima uang kertas cetakan baru tersebut dari Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Sentral Perry Warjiyo. Uang kertas baru tersebut terasa istimewa, karena nomor serinya sesuai tanggal, bulan, dan tahun lahir Edy Rahmayadin

Cetakan uang kertas baru tersebut diserahkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Doody Zulverdi usai acara Peresmian Peluncuran Uang Kertas tahun 2022 yang berlangsung secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (18/8). Menerima uang baru tersebut, Edy mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan dan BI. Menurutnya, pemberian ini merupakan kehormatan. “Terima kasih, ini bentuk perhatian yang luar biasa,” ucap Edy.

Secara virtual, Menkeu Sri Mulyani mengatakan, di dalam lembaran rupiah terdapat berbagai cerita dan narasi mengenai kebangsaan bangsa Indonesia. Menurutnya, sudah selayaknya rupiah dihormati dan dibanggakan, karena rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia. “Rupiah tidak sekadar mata uang, ini sebuah mata uang yang menggambarkan perjalanan negara RI. Pada 30 Oktober 1946, uang rupiah RI dilahirkan dan berlaku. Waktu itu disampaikan Wakil Presiden Indonesia Mohammad Hatta,” jelasnya, sembari menambahkan, uang kertas yang baru terdapat gambar pahlawan, tarian, pemandangan alam, dan flora yang masih dipertahankan di Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2022 tersebut resmi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak 17 Agustus 2022. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim dengan mengharapkan ridha Allah yang Maha Kuasa pada hari ini 18 Agustus 2022, saya Perry Wajiyo Gubernur Bank Indonesia bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi meluncurkan tujuh pecahan rupiah kertas tahun emisi 2022 sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Republik Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi usai menyaksikan acara tersebut menyampaikan pada Edy Rahmayadi tidak hanya Gubernur Sumut, seluruh gubernur di Indonesia juga menerima uang kertas baru tahun 2022 ini, dengan nomor seri khusus tanggal, bulan dan tahun kelahiran masing-masing. “Pada kegiatan ini semua gubernur menerima uang kertas cetakan baru ini Pak, dengan seri tanggal lahir, bulan dan tahun mereka. Untuk Bapak juga dengan nomor seri uang tersebut,” ucapnya.

Doddy mengatakan, dalam cetakan uang baru ini memiliki ukuran yang berbeda dari sebelumnya serta unsur pengaman dari pemalsuan lebih ditingkatkan. Yakni terdapat pada logo hologram yang diterawang serta bahan uang kertas yang lebih tebal. Selain itu, uang kertas cetakan baru ini juga bisa digunakan bagi tuna netra.

 

Wagubsu Puji Aspek Inovasinya

Selain kepada Gubsu, Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi juga menyerahkan secara langsung tujuh pecahan uang rupiah kertas tahun emisi 2022 yang baru saja diluncurkan kepada Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah untuk selanjutnya secara bersama-sama disosialisasikan ke masyarakat. Doddy menyerahkan sejumlah pecahan uang rupiah baru yang telah disusun dalam bentuk buku kepada Wagub Sumut.

“Kita menyambut baik peluncuran uang baru oleh Bank Indonesia. Ini salah satu upaya bagaimana mata uang kita berubah dengan lebih menarik agar lebih dikenali oleh masyarakat karena tadi Bapak Doddy menjelaskan kalau uang kertas baru ini memiliki unsur pengaman yang lebih baik,” ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah usai menerima kedatangan Doddy Zulverdi dan jajaran di Ruang Kerja Wagub Sumut, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Medan, Kamis (18/8/2022).

Inovasi lainnya, lanjut Ijeck, adalah warna uang yang lebih tajam, serta ketahanan bahan uang yang lebih baik. “Inovasi ini membuat mata uang kita rupiah semakin mudah dikenali keasliannya dan sulit untuk dipalsukan. Saudara kita yang tidak bisa melihat secara langsung bisa meraba saja,” ujarnya, didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sumut Arief Sudarto Trinugroho.

Ijeck pun berharap, masyarakat bisa langsung menggunakan uang pecahan baru ini tanpa ragu-ragu seperti yang terjadi sebelumnya saat ada pecahan uang baru Rp75 ribu. Kesempatan itu, Ia pun mengucapkan terima kasih kepada BI yang telah banyak membantu Pemerintah Provinsi Sumut, khususnya dalam hal literasi keuangan hingga pendampingan terhadap UMKM.

Sementara itu, Doddy Zulverdi didampingi Deputi Direktur BI Sumut Nasrullah menyampaikan uang adalah simbol kedaulatan satu bangsa, sehingga tampilannya dibuat sebaik mungkin. “Rupiah inikan satu tanda kedaulatan jadi haruslah tampilannya harus membuat bangga masyarakat kita yang memegangnya, kualitasnya juga harus tidak mudah dipalsukan, mudah dikenali juga termasuk bagi saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan dalam pengelihatan. Makanya edisi baru ini ada tiga yang kita perkuat,” ujar Doddy.

Ketiga hal yang diperkuat tersebut, lanjut Doddy di antaranya adalah warna, desain fitur dan bahan. “Kontras warna antarpecahan lebih kuat jadi bisa lngsung dibedakan, dari sisi fitur-fitur yakni gambar lebih menarik dan ukurannya jelas berbeda setiap pecahan. Semakin kecil pecahannya semakin pendek uangnya. Kemudian dari sisi pengaman dan bahan di antaranya kualitas tintanya lebih baik, benangnya lebih ada magnetiknya dan bahan atau kertasnya tahan lama tidak mudah rusak dan tidak mudah dipalsukan,” ujar Doddy.

Doddy menegaskan, seluruh uang rupiah kertas maupun logam yang telah dikeluarkan sebelumnya masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran sah sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh BI. “Penggunaanya tetap sama, cuma desain aja yang beda agar kita lebih bangga, yakin dan mudah mengenalinya. Penarikan secara natural saja yang mau menukar uangnya kita akan tukarkan dengan uang yang baru, tidak ada secara khusus kita tarik karena uang lama masih berlaku,” tutupnya. (dwi/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/