30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Diupayakan, Kredit UKM tanpa Jaminan

JAKARTA- Penguatan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi salah satu upaya yang dilakukan guna menghadapi ASEAN Economic Community (AEC/Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 mendatang.

Upaya ini, menurut Direktur Jendral Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementrian Perdagangan (Kemendag), Iman Pambagyo, dilakukan lantaran hampir 99 persen pelaku usaha di ASEAN adalah UKM.

“Keseriusan ini terlihat dari upaya yang dilakukan. Di antaranya tahun ini telah dibentuk semacam Dewan Penasehat UKM ASEAN,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, saat menggelar jumpa pers mengenai KTT Asean Ke 19, di Gedung Kementrian Perdagangan, baru-baru ini.

Dewan Penasehat yang dibentuk tersebut beranggotakan perwakilan masing-masing negara Asean. “Diharapkan bisa merumuskan rencana kerja sampai memaparkan masalah yang dihadapi UKM di wilayah Asean,” lanjutnya.
Selain itu, untuk membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, maka, harus ada  kemudahan akses UKM mendapatkan pembiayaan dari lembaga perbankan.

Dikatakannya, salah satu langkah starategis dari Asean adalah membenahi keuangan dari UKM. Misalnya untuk Indonesia sedang dipikirkan bagaimana sistem pengajuan kredit tanpa jaminan. Kemudahan fasilitas ini diharapkan bisa semakin menguatkan sektor UKM sehingga menjadi semakin mumpuni di tingkat ASEAN.

“Jadi, sebuah UKM dapat mengajukan kredit kepada perbankan tidak berdasarkan jaminannya. Tapi atas pertimbangan lain. Misalnya laporan keuangan dan lain sebagainya,” jelas Imam.(fad/jpnn)

JAKARTA- Penguatan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi salah satu upaya yang dilakukan guna menghadapi ASEAN Economic Community (AEC/Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2015 mendatang.

Upaya ini, menurut Direktur Jendral Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementrian Perdagangan (Kemendag), Iman Pambagyo, dilakukan lantaran hampir 99 persen pelaku usaha di ASEAN adalah UKM.

“Keseriusan ini terlihat dari upaya yang dilakukan. Di antaranya tahun ini telah dibentuk semacam Dewan Penasehat UKM ASEAN,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, saat menggelar jumpa pers mengenai KTT Asean Ke 19, di Gedung Kementrian Perdagangan, baru-baru ini.

Dewan Penasehat yang dibentuk tersebut beranggotakan perwakilan masing-masing negara Asean. “Diharapkan bisa merumuskan rencana kerja sampai memaparkan masalah yang dihadapi UKM di wilayah Asean,” lanjutnya.
Selain itu, untuk membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, maka, harus ada  kemudahan akses UKM mendapatkan pembiayaan dari lembaga perbankan.

Dikatakannya, salah satu langkah starategis dari Asean adalah membenahi keuangan dari UKM. Misalnya untuk Indonesia sedang dipikirkan bagaimana sistem pengajuan kredit tanpa jaminan. Kemudahan fasilitas ini diharapkan bisa semakin menguatkan sektor UKM sehingga menjadi semakin mumpuni di tingkat ASEAN.

“Jadi, sebuah UKM dapat mengajukan kredit kepada perbankan tidak berdasarkan jaminannya. Tapi atas pertimbangan lain. Misalnya laporan keuangan dan lain sebagainya,” jelas Imam.(fad/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/