25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Cabai, Beras dan Daging Penyumbang Inflasi

MEDAN- Hasil rapat dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Bank Indonesia pada Rabu (19/1) kemarin, memprediksi, beras, cabai merah, cabai rawit, agkutan umum dan daging ayam ras berpotensi mengalami inflasi triwulan I-2012.

“Pada tahun 2011 lalu, dengan waktu yang sama, komoditas tersebut penyumbang inflasi Medan dan sekitarnya, dan melihat perkembangan saat ini, harga komoditas ini masih belum stabil,” ujar Pimpinan Bank Indonesia Medan Naseer Atorf.

Selain komoditas dimaksud, penyumbang inflasi terbesar pada tahun lalu, adalah emas perhiasan. Sementara itu, pada tahun 2012 ini, untuk daerah Medan, beberapa komoditas yang patut di waspadai kenaikan harganya adalah beras, komoditas tumbuhan, dan angkutan udara. “Karena bagian ini sangat tergantung dengan iklan, jadi kita harus terus memantau perkembangan produksinya,” tambah Naseer.

Beras sebagai penyumbang inflasi pada tahun 2011 lalu sebagai bentuk, kebutuhan dasar masyarakat Sumut akan bahan pangan ini. Salah satu hal dilakukan oleh Bulog Divre I untuk menekan inflasi adalah percepatan penyaluran beras raskin ke masyarakat. Bahkan, dari jatah 12 bulan pagu, menjadi 13 peredaran.

“Terbukti dari penyaluran tersebut dapat menekan inflasi Medan dan Sumut pada tahun 2011, ini merupakan bukti yang sangat real,” ujar Pimpinan Bulog Divre I Sumut, Nasrun Rahmani.

Menurutnya, penyaluran beras yang melebihi dari target ini, sudah terjadi sejak tahun 2009 lalu. Salah satu penyaluran dilakukan pada titik-titik penentu, atau tepatnya saat musim panceklik terjadi. “Penyaluran akan dilakukan pada musim panceklik, atau tepatnya pada bulan-bulan tanam, seperti Agustus, dan menjelang hari besar keagamaan,” tambah Nasrun.

Salah satu yang dilakukan Bulog seperti melakukan Operasi Pasar yang telah dilakukan sejak Oktober 2011 hingga Januari 2012, saat tersebut CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sudah mulai dilakukan, baik untuk beras type Medium dan Premium.

“Kalau Medium, kita jual dengan harga Rp6700 per kilo, sedangkan untuk beras Premium, kita jual dengan harga Rp7100 per kilo,” tambah Nasrun.
Untuk saat ini, stok beras di Bulog masih dapat menutupi kebutuhan masyarakat Sumut hingga 5 bulan ke depan. Sementara itu, inflasi Medan tahun 2011 sebesar 3,54 persen, Sumut sekitar 3,65 persen sedangkan nasional sebesar 3,79 persen. Target inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,5 persen. “Tetap inflasi kita berada di bawah Nasional, jadi patut diacungi jempol juga untuk daerah kita ini,” ungkap Naseer.

Diprediksi, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi pada April mendatang membuat inflasi secara nasional akan bertamabh sekitar 0,9 hingga 1,1 persen. “Karena adanya kenaikan BBM, dipastikan akan ada kenaikan harga barang juga,” pungkasnya. (ram)

MEDAN- Hasil rapat dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut di Bank Indonesia pada Rabu (19/1) kemarin, memprediksi, beras, cabai merah, cabai rawit, agkutan umum dan daging ayam ras berpotensi mengalami inflasi triwulan I-2012.

“Pada tahun 2011 lalu, dengan waktu yang sama, komoditas tersebut penyumbang inflasi Medan dan sekitarnya, dan melihat perkembangan saat ini, harga komoditas ini masih belum stabil,” ujar Pimpinan Bank Indonesia Medan Naseer Atorf.

Selain komoditas dimaksud, penyumbang inflasi terbesar pada tahun lalu, adalah emas perhiasan. Sementara itu, pada tahun 2012 ini, untuk daerah Medan, beberapa komoditas yang patut di waspadai kenaikan harganya adalah beras, komoditas tumbuhan, dan angkutan udara. “Karena bagian ini sangat tergantung dengan iklan, jadi kita harus terus memantau perkembangan produksinya,” tambah Naseer.

Beras sebagai penyumbang inflasi pada tahun 2011 lalu sebagai bentuk, kebutuhan dasar masyarakat Sumut akan bahan pangan ini. Salah satu hal dilakukan oleh Bulog Divre I untuk menekan inflasi adalah percepatan penyaluran beras raskin ke masyarakat. Bahkan, dari jatah 12 bulan pagu, menjadi 13 peredaran.

“Terbukti dari penyaluran tersebut dapat menekan inflasi Medan dan Sumut pada tahun 2011, ini merupakan bukti yang sangat real,” ujar Pimpinan Bulog Divre I Sumut, Nasrun Rahmani.

Menurutnya, penyaluran beras yang melebihi dari target ini, sudah terjadi sejak tahun 2009 lalu. Salah satu penyaluran dilakukan pada titik-titik penentu, atau tepatnya saat musim panceklik terjadi. “Penyaluran akan dilakukan pada musim panceklik, atau tepatnya pada bulan-bulan tanam, seperti Agustus, dan menjelang hari besar keagamaan,” tambah Nasrun.

Salah satu yang dilakukan Bulog seperti melakukan Operasi Pasar yang telah dilakukan sejak Oktober 2011 hingga Januari 2012, saat tersebut CBP (Cadangan Beras Pemerintah) sudah mulai dilakukan, baik untuk beras type Medium dan Premium.

“Kalau Medium, kita jual dengan harga Rp6700 per kilo, sedangkan untuk beras Premium, kita jual dengan harga Rp7100 per kilo,” tambah Nasrun.
Untuk saat ini, stok beras di Bulog masih dapat menutupi kebutuhan masyarakat Sumut hingga 5 bulan ke depan. Sementara itu, inflasi Medan tahun 2011 sebesar 3,54 persen, Sumut sekitar 3,65 persen sedangkan nasional sebesar 3,79 persen. Target inflasi yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,5 persen. “Tetap inflasi kita berada di bawah Nasional, jadi patut diacungi jempol juga untuk daerah kita ini,” ungkap Naseer.

Diprediksi, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi pada April mendatang membuat inflasi secara nasional akan bertamabh sekitar 0,9 hingga 1,1 persen. “Karena adanya kenaikan BBM, dipastikan akan ada kenaikan harga barang juga,” pungkasnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/