Gerakan Nontunai di Pasar Tradisional
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan di seluruh Indonesia. Salah satunya dengan menerapkan gerakan nontunai di pasar, untuk mendorong ekonomi kerakyatan dan daya saing pasar sebagai pusat perekonomian daerah.
Pada 2020 ini, LinkAja menargetkan digitalisasi 445 pasar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sesuai dengan program prioritas LinkAja dalam memperluas akses layanan keuangan digital untuk segmen underbanked dan unbanked di berbagai daerah suburban di Indonesia.
Perubahan metode pembayaran tunai menjadi elektronik ini sebelumnya sudah hadir di Pasar Bulu. Pasar Bulu merupakan pasar tradisional kedua setelah pasar Peterongan yang telah menerapkan pembayaran elektronik.
Tidak hanya memberi kemudahan berarti bagi para pedagang dalam transaksi harian, kecepatan transaksi dengan LinkAja juga memberi kenyamanan pada pelanggan. Riwayat transaksi yang terekam secara digital, hingga faktor risiko keamanan yang berkurang karena tidak perlu lagi membawa dan menyimpan uang tunai dalam jumlah besar.
Dengan menggunakan LinkAja, para pembeli dapat dengan mudah bertransaksi hanya dengan dua langkah mudah, yaitu memindai QR Code yang tersedia, lalu memasukkan nominal harga pembelanjaan, pembayaran pun sukses dilakukan.
Sebagai informasi, berbagai pasar tradisional di kota-kota lain di Indonesia yang telah dapat menggunakan LinkAja sebagai solusi pembayaran nontunai antara lain adalah Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Mayestik DKI Jakarta, Pasar Oro-oro Dowo Malang, Pasar Buah Berastagi, dan beberapa pasar lainnya di Jawa dan Sumatra. (bbs/ram)