30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lion Air Berhenti Terbang Sebulan

Lion Air
Lion Air

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penjatuhan sanksi pembekuan ground handling (layanan sisi darat) Lion Air dalam kasus salah terminal di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, berbuntut panjang. Lion Air Group (LAG) mengajukan perlawanan dengan menolak sanksi karena dianggap memberatkan. Bahkan, LAG balik mempolisikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dalam penjatuhan sanksi tersebut.

Selain mempolisikan Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo, Lion Air Group memutuskan akan menunda penerbangan selama satu bulan. Akibat penundaan tersebut, sebanyak 93 rute domestik dan dua internasional terpaksa dibatalkan.

Direktur Umum LAG Edward Sirait mengatakan, total ada 93 rute penerbangan domestik dan 2 rute internasional yang akan ditunda keberangkatannya selama satu bulan, yakni mulai 18 Mei hingga 18 Juni. Ke-93 rute domestik dengan frekuensi 217 penerbangan, sedang 2 rute internasional dengan 10 frekuensi penerbangan. Alasannya, selama kurun waktu itu yang bertepatan dengan awal puasa, penerbangan biasanya berlangsung sepi. ”Itu sudah jelas suratnya. Itu kita lakukan karena memang low season,” kata Edward.

Menurut dia, penundaan penerbangan 93 rute bertujuan untuk menghindari sanksi. Jika sebuah maskapai tak beroperasi pada satu rute selama 7 hari, maka akan ada pencabutan izin rute.

Lion Air menganggap penerbangan selama bulan puasa tak akan ramai. Sehingga mereka mengajukan penundaan penerbangan untuk 93 rute. Sayangnya, Lion Air tak mau mengungkap data 93 rute yang dihentikan sementara penerbangannya.

Kemenhub menyetujui penundaan pelayanan rute itu untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di tengah berbagai masalah. ”Kami telah memberikan persetujuan pada surat yang dilayangkan 17 Mei terhadap penundaan penerbangan sementera selama satu bulan,” kata Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Maryati Karma kemarin.

Meski demikian, LAG tetap bertanggungjawab terhadap penumpang yang sudah memiliki tiket di waktu tersebut untuk mengalihkan penumpang ke penerbangan lain baik itu maskapai milik LAG maupun maskapai lainnya. ”Tapi apabila hingga batas waktu yang ditentukan tidak dilaksanakan, maka kapasitas pada rute dan frekuensi yang tidak dilayani tersebut akan dicabut,” beber Maryati.

Jika pada penerbangan lainnya biaya yang dikenakan lebih mahal dari LAG, penumpang pun tidak akan dikenakan biaya tambahan. Sebab, itu sudah merupakan tanggungjawab dari LAG. Nantinya, sambung Maryati, dalam kurun waktu itu pula, Lion Air diberi kesempatan mengevaluasi internal perusahaan sehingga pelayanan bisa ditingkatkan. 

Lion Air
Lion Air

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penjatuhan sanksi pembekuan ground handling (layanan sisi darat) Lion Air dalam kasus salah terminal di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, berbuntut panjang. Lion Air Group (LAG) mengajukan perlawanan dengan menolak sanksi karena dianggap memberatkan. Bahkan, LAG balik mempolisikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dalam penjatuhan sanksi tersebut.

Selain mempolisikan Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo, Lion Air Group memutuskan akan menunda penerbangan selama satu bulan. Akibat penundaan tersebut, sebanyak 93 rute domestik dan dua internasional terpaksa dibatalkan.

Direktur Umum LAG Edward Sirait mengatakan, total ada 93 rute penerbangan domestik dan 2 rute internasional yang akan ditunda keberangkatannya selama satu bulan, yakni mulai 18 Mei hingga 18 Juni. Ke-93 rute domestik dengan frekuensi 217 penerbangan, sedang 2 rute internasional dengan 10 frekuensi penerbangan. Alasannya, selama kurun waktu itu yang bertepatan dengan awal puasa, penerbangan biasanya berlangsung sepi. ”Itu sudah jelas suratnya. Itu kita lakukan karena memang low season,” kata Edward.

Menurut dia, penundaan penerbangan 93 rute bertujuan untuk menghindari sanksi. Jika sebuah maskapai tak beroperasi pada satu rute selama 7 hari, maka akan ada pencabutan izin rute.

Lion Air menganggap penerbangan selama bulan puasa tak akan ramai. Sehingga mereka mengajukan penundaan penerbangan untuk 93 rute. Sayangnya, Lion Air tak mau mengungkap data 93 rute yang dihentikan sementara penerbangannya.

Kemenhub menyetujui penundaan pelayanan rute itu untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di tengah berbagai masalah. ”Kami telah memberikan persetujuan pada surat yang dilayangkan 17 Mei terhadap penundaan penerbangan sementera selama satu bulan,” kata Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Maryati Karma kemarin.

Meski demikian, LAG tetap bertanggungjawab terhadap penumpang yang sudah memiliki tiket di waktu tersebut untuk mengalihkan penumpang ke penerbangan lain baik itu maskapai milik LAG maupun maskapai lainnya. ”Tapi apabila hingga batas waktu yang ditentukan tidak dilaksanakan, maka kapasitas pada rute dan frekuensi yang tidak dilayani tersebut akan dicabut,” beber Maryati.

Jika pada penerbangan lainnya biaya yang dikenakan lebih mahal dari LAG, penumpang pun tidak akan dikenakan biaya tambahan. Sebab, itu sudah merupakan tanggungjawab dari LAG. Nantinya, sambung Maryati, dalam kurun waktu itu pula, Lion Air diberi kesempatan mengevaluasi internal perusahaan sehingga pelayanan bisa ditingkatkan. 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/