29.4 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Manulife Hadirkan Produk Proteksi Premium

ist
BERSAMA: Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster (dua kanan) didampingi Chief Distribution Officer John Curtis (kanan) dan Chief Agency Officer Jeffrey Kie (kiri) meluncurkan Manulife Prime Assurance (MPA) – asuransi jiwa untuk perencanaan peninggalan bagi yang terkasih, di Jakarta.

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – Dengan pertumbuhan perekonomian masyarakat kelas atas di Indonesia terus meningkat. Bahkan, dalam lima tahun ke depan, jumlahnya diperkirakan meningkat lima kali lipat. Hal itu, merujuk dari Data Global Wealth Report.

Global Wealth Report†menyebutkan, jumlah orang kaya di Indonesia pada 2017 mencapai sekitar 111.000 orang dengan aset US$ 1,8 triliun. Angka itu naik dari tahun sebelumnya yang sebanyak 105.000 orang. Namun jumlah tersebut, akan meningkat pada tahun 2022 diperkirakan jumlahnya mencapai 180.000 orang.

Kondisi itu juga terlihat dari data penjualan mobil sport mewah di Indonesia yang tumbuh lebih dari 20 persen per tahun. Belum lagi penjualan barang mewah yang tiap tahunnya tumbuh sekitar 80%.

Namun, dari masyarakat kalangan atas itu, hanya 12% dari kekayaan mereka yang dialokasikan untuk asuransi jiwa. Belum lagi, banyak keluarga mapan yang sulit mewariskan kemapanan mereka ke generasi berikutnya.

Berdasarkan data Baker McKenzie (2017), lebih dari 50% bisnis keluarga di Asia dijalankan oleh generasi pertama, tetapi hanya 3% bisnis keluarga yang dijalankan generasi ketiga.

Dari kondisi itulah yang memacu Manulife Indonesia menghadirkan Manulife Prime Assurance (MPA), produk proteksi premium untuk individu high net-worth (HNW).

“Siapa bilang orang mapan tidak ada masalah? Kemapanan bisa susut dan bisa jadi tidak ada yang diwariskan. Orang berduit belum tentu terbebas dari masalah keuangan, apalagi kalau bicara soal transfer generasi,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), Jonathan Hekster dalam acara peluncuran MPA di Jakarta, Rabu (19/9).

Hadir pada kesempatan itu Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie dan Chief Distribution Officer Manulife Indonesia John Curtis. Jonathan Hekster menjelaskan, produk yang diluncurkan itu sebagai perencanaan peninggalan keluarga melalui asuransi jiwa menyeluruh. Peluncuran MPA merupakan wujud komitmen berkelanjutan Manulife untuk melindungi seluruh keluarga Indonesia.

“Kami telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 33 tahun dan kami memiliki peran membantu seluruh keluarga Indonesia, termasuk para individu High-Net Worth, untuk menggapai impian dan aspirasi finansial mereka. Itulah sebabnya kami mengembangkan solusi jangka panjang perlindungan jiwa menyeluruh,” ujar Hekster.

Ia menambahkan, salah satu tantangan bagi keluarga kelas atas adalah menyeimbangkan antara perubahan gaya hidup dan pengelolaan keuangan bagi persiapan keuangan di masa depan. Ada indikasi bahwa keluarga Indonesia membutuhkan bantuan mencapai keseimbangan itu. Hal ini merujuk pada hasil survei Manulife Investor Sentiment Index 2016 yang menyebutkan bahwa investor Indonesia hanya mengalokasikan 12% dari kekayaan mereka untuk asuransi.

Sementara itu, Jeffrey Kie menjelaskan, angka 12 persen alokasi untuk asuransi itu menunjukkan adanya peluang besar bagi industri asuransi. Apalagi, kata dia, pertumbuhan masyarakat kelas atas tidak terbendung. Jumlahnya terus meningkat. “Orang-orang di level ini, tidak menyadari mereka juga butuh perlindungan.

Mereka perlu melindungi kemapanan mereka dan kemapanan itu bisa dinikmati sampai generasi seterusnya,” tutur Jeffrey.

Makanya, tambah dia, lewat produk proteksi MAP, Manulife ingin membantu keluarga mapan di Indonesia agar bisa mewariskan kemapanan itu untuk generasi penerus.

Dia menambahkan, orang mapan kerap lupa bahwa ada risiko kehidupan yang menimpa. Risiko itu tidak memilih orang, jenis kelamin, status kaya atau miskin. Makanya, lanjut Jeffrey, kemapanan itu seperti life style yang perlu terus dipertahankan.

Ia menambahkan, dengan produk MPA memungkinkan keluarga Indonesia memiliki proteksi sekaligus perencanaan peninggalan atau warisan bagi yang terkasih. MPA didistribusikan melalui tenaga pemasar atau agen Manulife yang tersebar di 24 kantor pemasaran di seluruh Indonesia.(rel/gus/ram)

ist
BERSAMA: Presiden Direktur & CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster (dua kanan) didampingi Chief Distribution Officer John Curtis (kanan) dan Chief Agency Officer Jeffrey Kie (kiri) meluncurkan Manulife Prime Assurance (MPA) – asuransi jiwa untuk perencanaan peninggalan bagi yang terkasih, di Jakarta.

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – Dengan pertumbuhan perekonomian masyarakat kelas atas di Indonesia terus meningkat. Bahkan, dalam lima tahun ke depan, jumlahnya diperkirakan meningkat lima kali lipat. Hal itu, merujuk dari Data Global Wealth Report.

Global Wealth Report†menyebutkan, jumlah orang kaya di Indonesia pada 2017 mencapai sekitar 111.000 orang dengan aset US$ 1,8 triliun. Angka itu naik dari tahun sebelumnya yang sebanyak 105.000 orang. Namun jumlah tersebut, akan meningkat pada tahun 2022 diperkirakan jumlahnya mencapai 180.000 orang.

Kondisi itu juga terlihat dari data penjualan mobil sport mewah di Indonesia yang tumbuh lebih dari 20 persen per tahun. Belum lagi penjualan barang mewah yang tiap tahunnya tumbuh sekitar 80%.

Namun, dari masyarakat kalangan atas itu, hanya 12% dari kekayaan mereka yang dialokasikan untuk asuransi jiwa. Belum lagi, banyak keluarga mapan yang sulit mewariskan kemapanan mereka ke generasi berikutnya.

Berdasarkan data Baker McKenzie (2017), lebih dari 50% bisnis keluarga di Asia dijalankan oleh generasi pertama, tetapi hanya 3% bisnis keluarga yang dijalankan generasi ketiga.

Dari kondisi itulah yang memacu Manulife Indonesia menghadirkan Manulife Prime Assurance (MPA), produk proteksi premium untuk individu high net-worth (HNW).

“Siapa bilang orang mapan tidak ada masalah? Kemapanan bisa susut dan bisa jadi tidak ada yang diwariskan. Orang berduit belum tentu terbebas dari masalah keuangan, apalagi kalau bicara soal transfer generasi,” kata Presiden Direktur dan CEO PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia), Jonathan Hekster dalam acara peluncuran MPA di Jakarta, Rabu (19/9).

Hadir pada kesempatan itu Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie dan Chief Distribution Officer Manulife Indonesia John Curtis. Jonathan Hekster menjelaskan, produk yang diluncurkan itu sebagai perencanaan peninggalan keluarga melalui asuransi jiwa menyeluruh. Peluncuran MPA merupakan wujud komitmen berkelanjutan Manulife untuk melindungi seluruh keluarga Indonesia.

“Kami telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 33 tahun dan kami memiliki peran membantu seluruh keluarga Indonesia, termasuk para individu High-Net Worth, untuk menggapai impian dan aspirasi finansial mereka. Itulah sebabnya kami mengembangkan solusi jangka panjang perlindungan jiwa menyeluruh,” ujar Hekster.

Ia menambahkan, salah satu tantangan bagi keluarga kelas atas adalah menyeimbangkan antara perubahan gaya hidup dan pengelolaan keuangan bagi persiapan keuangan di masa depan. Ada indikasi bahwa keluarga Indonesia membutuhkan bantuan mencapai keseimbangan itu. Hal ini merujuk pada hasil survei Manulife Investor Sentiment Index 2016 yang menyebutkan bahwa investor Indonesia hanya mengalokasikan 12% dari kekayaan mereka untuk asuransi.

Sementara itu, Jeffrey Kie menjelaskan, angka 12 persen alokasi untuk asuransi itu menunjukkan adanya peluang besar bagi industri asuransi. Apalagi, kata dia, pertumbuhan masyarakat kelas atas tidak terbendung. Jumlahnya terus meningkat. “Orang-orang di level ini, tidak menyadari mereka juga butuh perlindungan.

Mereka perlu melindungi kemapanan mereka dan kemapanan itu bisa dinikmati sampai generasi seterusnya,” tutur Jeffrey.

Makanya, tambah dia, lewat produk proteksi MAP, Manulife ingin membantu keluarga mapan di Indonesia agar bisa mewariskan kemapanan itu untuk generasi penerus.

Dia menambahkan, orang mapan kerap lupa bahwa ada risiko kehidupan yang menimpa. Risiko itu tidak memilih orang, jenis kelamin, status kaya atau miskin. Makanya, lanjut Jeffrey, kemapanan itu seperti life style yang perlu terus dipertahankan.

Ia menambahkan, dengan produk MPA memungkinkan keluarga Indonesia memiliki proteksi sekaligus perencanaan peninggalan atau warisan bagi yang terkasih. MPA didistribusikan melalui tenaga pemasar atau agen Manulife yang tersebar di 24 kantor pemasaran di seluruh Indonesia.(rel/gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/