32.8 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Pertamina Resmikan SPPBE Gunungsitoli

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dengan Harga Elpiji Terjangkau

RESMI: General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dan Danlanal Nias Letkol Antonius Hendro Prasetyo saat meresmikan SPBE di Gunungsitoli, Rabu (9/9). Kegiatan ini bersamaan dengan perayaan HUT ke-51 PT Elnusa Petrofin.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO- PT Pertamina (Persero) terus menunjukan kinerja baik dalam pelayanan dan pendistribusian energi kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil. Kali ini, perusahaan berplat merah tersebut meresmikan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kota Gunungsitoli, Sumut, Rabu (9/9).

Sebelumnya, pekan lalu Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I juga meresmikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Nias. Perluasan akses energi BBM dan elpiji ini, membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Guntung Sitoli dan Nias.

Peresmian SPPBE Gunungsitoli dihadiri langsung oleh General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dan Danlanal Nias Letkol Antonius Hendro Prasetyo di Gunungsitoli, Rabu (9/9). Kegiatan ini bersamaan dengan perayaan HUT ke-51 PT Elnusa Petrofin.

“Pertamina terus memperjuangkan pemerataan energi ke seluruh Indonesia. Di Pulau Nias, kami hadir melayani kebutuhan energi BBM melalui 15 lembaga penyalur, enam diantaranya merupakan SPBU kompak BBM Satu Harga. Pekan lalu baru diresmikan satu dari target dua titik BBM Satu Harga di Kabupaten Nias Barat. Dan hari ini kita resmikan beroperasinya SPPBE Gunungsitoli, agar elpiji lebih terjangkau bagi masyarakat Nias,” ungkap Gema.

Pengoperasian SPPBE Gunungsitoli, lanjut Gema, berdampak positif pada penyesuaian harga jual elpiji 3 kg di Nias. Sebelumnya, elpiji 3 kg bagi masyarakat Nias dikirimkan melalui SPPBE Padang Sidempuan.

“Sehingga biaya transportasinya tinggi. Dengan beroperasinya SPPBE Gunungsitoli, mampu memangkas ongkos angkut sehingga harga elpiji lebih terjangkau,” kata Gema.

Meskipun penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) masih dibahas oleh pemerintah daerah.  Namun, Pertamina telah menurunkan harga jual elpiji 3 kg rata-rata sembilan ribu rupiah per tabung.

Berdiri diatas lahan seluas 4.600 meter persegi, SPPBE Gunungsitoli dibangun dan dikelola oleh PT Elnusa Petrofin. SPPBE ini memiliki tiga tanki penyimpanan elpiji berkapasitas masing-masing sebesar 50.000 metrik ton (MT), serta dilengkapi 12 filling unit.

Selain pengisian, SPPBE ini juga melayani distribusi elpiji melalui enam kendaraan skid tank. Ke depan, jumlah skid tank akan ditambah menjadi 11 unit untuk lebih memperluas jangkauan layanan.

Tahun lalu, Pertamina mengucurkan dana program pemberdayaan masyarakat senilai 186 juta rupiah. Tahun ini ditingkatkan sebesar 360 juta rupiah dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi olahan ikan dan desa wisata, serta program edukasi dan pencegahan COVID-19 bagi warga Desa Humene dan Simanere.

“Kami berharap kehadiran Pertamina dapat terus mendukung pemerataan akses energi dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat Nias khususnya. Kami juga berharap, masyarakat mendukung tugas Pertamina melayani kebutuhan warga dan terus memberi kritik membangun bagi Pertamina,” pungkas Gema.

Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin,  menjelaskan bahwa pengoperasian SPPBE Gunungsitoli juga berdampak pada meluasnya jangkauan layanan.

“Hadirnya SPPBE ini mampu melayani lebih banyak lagi masyarakat Nias. Sebelumnya, cakupan pengiriman elpiji 3 kg menjangkau dua kota/kabupaten. Kini, bisa mencakup empat kota/kabupaten yaitu Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Nias Utara dan Nias Barat. Dalam usia ke-51 Elnusa Petrofin, kami harapkan bisa berkontribusi bagi pembangunan Nias,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Gunung Sitoli, Lakhomizaro Zebua, menyampaikan apresiasinya atas pengoperasian SPPBE. Dengan ini, Pertamina dinilai mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota ini.

“Terima kasih bagi Pertamina, terutama dalam kondisi pandemi. Kehadiran SPPBE ini membantu masyarakat, karena harga elpiji bisa lebih terjangkau. Saya sampaikan agar masyarakat mendukung pengoperasian SPPBE ini, demi kemajuan kita bersama,” ucap Lakhomizaro.

Selain melaksanakan amanah mendistribusikan energi hingga pelosok, Pertamina juga aktif menunaikan tangung jawab sosial dan lingkungannya. Bertempat di Fuel Terminal (FT) Gunungsitoli, sehari sebelumnya telah  dilaksanakan peluncuran program CSR pemberdayaan masyarakat.(gus/ram)

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat dengan Harga Elpiji Terjangkau

RESMI: General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dan Danlanal Nias Letkol Antonius Hendro Prasetyo saat meresmikan SPBE di Gunungsitoli, Rabu (9/9). Kegiatan ini bersamaan dengan perayaan HUT ke-51 PT Elnusa Petrofin.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO- PT Pertamina (Persero) terus menunjukan kinerja baik dalam pelayanan dan pendistribusian energi kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil. Kali ini, perusahaan berplat merah tersebut meresmikan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kota Gunungsitoli, Sumut, Rabu (9/9).

Sebelumnya, pekan lalu Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I juga meresmikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di Nias. Perluasan akses energi BBM dan elpiji ini, membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Guntung Sitoli dan Nias.

Peresmian SPPBE Gunungsitoli dihadiri langsung oleh General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua dan Danlanal Nias Letkol Antonius Hendro Prasetyo di Gunungsitoli, Rabu (9/9). Kegiatan ini bersamaan dengan perayaan HUT ke-51 PT Elnusa Petrofin.

“Pertamina terus memperjuangkan pemerataan energi ke seluruh Indonesia. Di Pulau Nias, kami hadir melayani kebutuhan energi BBM melalui 15 lembaga penyalur, enam diantaranya merupakan SPBU kompak BBM Satu Harga. Pekan lalu baru diresmikan satu dari target dua titik BBM Satu Harga di Kabupaten Nias Barat. Dan hari ini kita resmikan beroperasinya SPPBE Gunungsitoli, agar elpiji lebih terjangkau bagi masyarakat Nias,” ungkap Gema.

Pengoperasian SPPBE Gunungsitoli, lanjut Gema, berdampak positif pada penyesuaian harga jual elpiji 3 kg di Nias. Sebelumnya, elpiji 3 kg bagi masyarakat Nias dikirimkan melalui SPPBE Padang Sidempuan.

“Sehingga biaya transportasinya tinggi. Dengan beroperasinya SPPBE Gunungsitoli, mampu memangkas ongkos angkut sehingga harga elpiji lebih terjangkau,” kata Gema.

Meskipun penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) masih dibahas oleh pemerintah daerah.  Namun, Pertamina telah menurunkan harga jual elpiji 3 kg rata-rata sembilan ribu rupiah per tabung.

Berdiri diatas lahan seluas 4.600 meter persegi, SPPBE Gunungsitoli dibangun dan dikelola oleh PT Elnusa Petrofin. SPPBE ini memiliki tiga tanki penyimpanan elpiji berkapasitas masing-masing sebesar 50.000 metrik ton (MT), serta dilengkapi 12 filling unit.

Selain pengisian, SPPBE ini juga melayani distribusi elpiji melalui enam kendaraan skid tank. Ke depan, jumlah skid tank akan ditambah menjadi 11 unit untuk lebih memperluas jangkauan layanan.

Tahun lalu, Pertamina mengucurkan dana program pemberdayaan masyarakat senilai 186 juta rupiah. Tahun ini ditingkatkan sebesar 360 juta rupiah dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi olahan ikan dan desa wisata, serta program edukasi dan pencegahan COVID-19 bagi warga Desa Humene dan Simanere.

“Kami berharap kehadiran Pertamina dapat terus mendukung pemerataan akses energi dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat Nias khususnya. Kami juga berharap, masyarakat mendukung tugas Pertamina melayani kebutuhan warga dan terus memberi kritik membangun bagi Pertamina,” pungkas Gema.

Direktur Utama PT Elnusa Petrofin, Haris Syahrudin,  menjelaskan bahwa pengoperasian SPPBE Gunungsitoli juga berdampak pada meluasnya jangkauan layanan.

“Hadirnya SPPBE ini mampu melayani lebih banyak lagi masyarakat Nias. Sebelumnya, cakupan pengiriman elpiji 3 kg menjangkau dua kota/kabupaten. Kini, bisa mencakup empat kota/kabupaten yaitu Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Nias Utara dan Nias Barat. Dalam usia ke-51 Elnusa Petrofin, kami harapkan bisa berkontribusi bagi pembangunan Nias,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Gunung Sitoli, Lakhomizaro Zebua, menyampaikan apresiasinya atas pengoperasian SPPBE. Dengan ini, Pertamina dinilai mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota ini.

“Terima kasih bagi Pertamina, terutama dalam kondisi pandemi. Kehadiran SPPBE ini membantu masyarakat, karena harga elpiji bisa lebih terjangkau. Saya sampaikan agar masyarakat mendukung pengoperasian SPPBE ini, demi kemajuan kita bersama,” ucap Lakhomizaro.

Selain melaksanakan amanah mendistribusikan energi hingga pelosok, Pertamina juga aktif menunaikan tangung jawab sosial dan lingkungannya. Bertempat di Fuel Terminal (FT) Gunungsitoli, sehari sebelumnya telah  dilaksanakan peluncuran program CSR pemberdayaan masyarakat.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/