32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Setelah Ikut Lapak Ganjar, Elisa Mampu Beli Rumah

SUMUTPOS.CO – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasarnya. Satu di antaranya dengan memanfaatkan media sosial yang dapat memberikan kemudahan dalam proses promosi maupun jual beli.

Media sosial bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan omzet penjualan. Seperti yang dialami Elisa Anggraini, pelaku UMKM asal Magelang, Jawa Tengah.

Dia mengaku, produk herbalnya mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa, setelah dibantu promosi melalui Lapak Ganjar.

Elisa mengaku, sejak itu produknya menjadi terkenal. Dampaknya, penjualan meningkat pesat berkali lipat. Jika sebelumnya penjualan aneka produk herbal miliknya hanya Rp500 ribu per bulan, saat ini omzetnya bisa mencapai Rp25-30 juta per bulan. Dari uang jualannya itu, dia bisa membeli rumah untuk ditinggali bersama keluarga.

“Saya bisa beli rumah pak sekarang, cash (tunai, red). Harganya Rp450 juta. Itu berkat Bapak, berkat jualan UMKM ini,” ungkap Elisa, saat bertemu Ganjar Pranowo dalam Pameran UMKM HUT Jateng, Sabtu (19/8) lalu.

Bukan hanya itu, berkat bantuan promosi Lapak Ganjar tersebut, produknya sekarang diekspor ke luar negeri.

“Berkat Lapak Ganjar, produk saya jadi terkenal sampai Eropa. Sekarang ekspor rutin ke Belanda, Venesia, Malaysia, dan Hongkong,” tuturnya.

Elisa berharap, Ganjar selalu sehat dan kebaikannya menular ke banyak pemimpin lain. Dia juga berharap, sosok yang menggantikan di Jateng, bisa mempertahankan program positif peninggalan Ganjar selama 10 tahun.

Mendengar keberhasilan Elisa tersebut, Ganjar mengaku senang. Dia tersenyum dan mengacungkan 2 jempolnya, atas kegigihan dan semangat Elisa.

“Njenengan top, hebat sekali. Selamat ya, saya ikut senang,” kata Ganjar.

Lapak Ganjar merupakan inisiatif Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur Jateng. Menggunakan Instagram dengan follower jutaan, Ganjar membantu pelaku UMKM menjual produk unggulannya. Produk-produk UMKM bergantian di-posting Ganjar. Cara itu ternyata sukses. Produk yang di-repost tersebut, mendapat perhatian dari banyak masyarakat hingga di luar Jateng.

Sejak memimpin Jateng pada 2013, UMKM merupakan satu fokus kerja Ganjar. Mulai dari pendampingan, pelatihan, pemberian akses modal, hingga pemasaran diberikan. Tujuannya agar UMKM Jateng naik kelas.

“Kita ikut senang UMKM bisa naik kelas,” jelas Ganjar.

Sementara itu, pelaku UMKM di Sumut, menilai positif program Lapak Ganjar ini, dan berharap UMKM di Sumut juga bisa mendapat peluang pendampingan dan akses pemasaran seperti di Lapak Ganjar tersebut.

“Kalau ada program seperti ini, pasti kami akan senang. Karena ada publik figur yang mau membantu dalam memasarkan produk-produk yang kami jual. Selama ini kami hanya melakukan promosi di media sosial masing-masing saja, dan belum bisa dikatakan sukses,” ujar Linda, yang membuka usaha bidang kuliner di Jalan Cemara, Amaliun, Kelurahan Kota Matsum 2, Kecamatan Medan Area, Selasa (19/9).

Menurut Linda, publik figur ataupun politisi yang memperhatikan atau memiliki program untuk UMKM dalam memasarkan ke masyarakat luas, itu sangat membantu. Karena sudah pasti mereka memiliki banyak pengikut yang banyak di masing-masing media sosialnya.

“Seperti kita tahu juga, kalau kami mengundang pelaku media sosial untuk membantu memasarkan dagangan kami, sudahlah tentu akan ada pengeluaran lagi yang harus kami sediakan. Kalau ada publik figur yang membantu kami pedagang-pedagang kecil ini, dalam memasarkan dagangan kami, alangkah bersyukurnyalah kami, karena tidak harus mengeluarkan dana lagi, tapi dagangan kami bisa sampai dikenal masyarakat luas. Dan sudah tentu, akan menambah pembeli dan pendapatan kami,” pungkas Linda. (rel/ika/saz)

SUMUTPOS.CO – Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasarnya. Satu di antaranya dengan memanfaatkan media sosial yang dapat memberikan kemudahan dalam proses promosi maupun jual beli.

Media sosial bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan omzet penjualan. Seperti yang dialami Elisa Anggraini, pelaku UMKM asal Magelang, Jawa Tengah.

Dia mengaku, produk herbalnya mengalami peningkatan penjualan yang luar biasa, setelah dibantu promosi melalui Lapak Ganjar.

Elisa mengaku, sejak itu produknya menjadi terkenal. Dampaknya, penjualan meningkat pesat berkali lipat. Jika sebelumnya penjualan aneka produk herbal miliknya hanya Rp500 ribu per bulan, saat ini omzetnya bisa mencapai Rp25-30 juta per bulan. Dari uang jualannya itu, dia bisa membeli rumah untuk ditinggali bersama keluarga.

“Saya bisa beli rumah pak sekarang, cash (tunai, red). Harganya Rp450 juta. Itu berkat Bapak, berkat jualan UMKM ini,” ungkap Elisa, saat bertemu Ganjar Pranowo dalam Pameran UMKM HUT Jateng, Sabtu (19/8) lalu.

Bukan hanya itu, berkat bantuan promosi Lapak Ganjar tersebut, produknya sekarang diekspor ke luar negeri.

“Berkat Lapak Ganjar, produk saya jadi terkenal sampai Eropa. Sekarang ekspor rutin ke Belanda, Venesia, Malaysia, dan Hongkong,” tuturnya.

Elisa berharap, Ganjar selalu sehat dan kebaikannya menular ke banyak pemimpin lain. Dia juga berharap, sosok yang menggantikan di Jateng, bisa mempertahankan program positif peninggalan Ganjar selama 10 tahun.

Mendengar keberhasilan Elisa tersebut, Ganjar mengaku senang. Dia tersenyum dan mengacungkan 2 jempolnya, atas kegigihan dan semangat Elisa.

“Njenengan top, hebat sekali. Selamat ya, saya ikut senang,” kata Ganjar.

Lapak Ganjar merupakan inisiatif Ganjar selama menjabat sebagai Gubernur Jateng. Menggunakan Instagram dengan follower jutaan, Ganjar membantu pelaku UMKM menjual produk unggulannya. Produk-produk UMKM bergantian di-posting Ganjar. Cara itu ternyata sukses. Produk yang di-repost tersebut, mendapat perhatian dari banyak masyarakat hingga di luar Jateng.

Sejak memimpin Jateng pada 2013, UMKM merupakan satu fokus kerja Ganjar. Mulai dari pendampingan, pelatihan, pemberian akses modal, hingga pemasaran diberikan. Tujuannya agar UMKM Jateng naik kelas.

“Kita ikut senang UMKM bisa naik kelas,” jelas Ganjar.

Sementara itu, pelaku UMKM di Sumut, menilai positif program Lapak Ganjar ini, dan berharap UMKM di Sumut juga bisa mendapat peluang pendampingan dan akses pemasaran seperti di Lapak Ganjar tersebut.

“Kalau ada program seperti ini, pasti kami akan senang. Karena ada publik figur yang mau membantu dalam memasarkan produk-produk yang kami jual. Selama ini kami hanya melakukan promosi di media sosial masing-masing saja, dan belum bisa dikatakan sukses,” ujar Linda, yang membuka usaha bidang kuliner di Jalan Cemara, Amaliun, Kelurahan Kota Matsum 2, Kecamatan Medan Area, Selasa (19/9).

Menurut Linda, publik figur ataupun politisi yang memperhatikan atau memiliki program untuk UMKM dalam memasarkan ke masyarakat luas, itu sangat membantu. Karena sudah pasti mereka memiliki banyak pengikut yang banyak di masing-masing media sosialnya.

“Seperti kita tahu juga, kalau kami mengundang pelaku media sosial untuk membantu memasarkan dagangan kami, sudahlah tentu akan ada pengeluaran lagi yang harus kami sediakan. Kalau ada publik figur yang membantu kami pedagang-pedagang kecil ini, dalam memasarkan dagangan kami, alangkah bersyukurnyalah kami, karena tidak harus mengeluarkan dana lagi, tapi dagangan kami bisa sampai dikenal masyarakat luas. Dan sudah tentu, akan menambah pembeli dan pendapatan kami,” pungkas Linda. (rel/ika/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/