JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, meminta Presiden Joko Widodo, mencari solusi terbaik sebelum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini penting dilakukan agar masyarakat paham bahwa kebijakan tersebut harus diambil.
“Kami serahkan pada presiden, kalau tidak mungkin lagi menahan defisit anggaran yang terus berlangsung kenapa tidak (dinaikkan, red). Ia juga harus cari usaha lain yang memungkinkan, yang kira-kira membuat masyarakat lebih memahami dan mengerti,” tutur Surya Paloh di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin siang (20/10).
“Pemahaman kami sekarang ini adalah bagaimana rakyat paham kebijakan yang diambil pemerintahan baru ini, semata-mata berujung pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat itu sendiri,” kata Paloh.
Meski tidak memberi solusi secara spesifik, bos Media Grup itu menyarankan kebijakan menaikkan harga BBM diambil secara transparan dengan menjabarkan berbagai pertimbangannya. Termasuk jika ada opsi lain yang yang harus dipilih. “Paling tidak tempatkan policy kebijakan itu pada transparansi, kenapa kebijakan harus diambil, apakah ada pilihan lain, pilihan apa saja yang memungkinkan. Kalau itu memang jelas saya pikir masyarakat bisa menerimanya,” jelas Paloh. (fat/jpnn/saz)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh, meminta Presiden Joko Widodo, mencari solusi terbaik sebelum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini penting dilakukan agar masyarakat paham bahwa kebijakan tersebut harus diambil.
“Kami serahkan pada presiden, kalau tidak mungkin lagi menahan defisit anggaran yang terus berlangsung kenapa tidak (dinaikkan, red). Ia juga harus cari usaha lain yang memungkinkan, yang kira-kira membuat masyarakat lebih memahami dan mengerti,” tutur Surya Paloh di Gedung MPR RI, Jakarta, Senin siang (20/10).
“Pemahaman kami sekarang ini adalah bagaimana rakyat paham kebijakan yang diambil pemerintahan baru ini, semata-mata berujung pada kepentingan dan kesejahteraan rakyat itu sendiri,” kata Paloh.
Meski tidak memberi solusi secara spesifik, bos Media Grup itu menyarankan kebijakan menaikkan harga BBM diambil secara transparan dengan menjabarkan berbagai pertimbangannya. Termasuk jika ada opsi lain yang yang harus dipilih. “Paling tidak tempatkan policy kebijakan itu pada transparansi, kenapa kebijakan harus diambil, apakah ada pilihan lain, pilihan apa saja yang memungkinkan. Kalau itu memang jelas saya pikir masyarakat bisa menerimanya,” jelas Paloh. (fat/jpnn/saz)
