25.6 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

BNI Smartfarming Dukung Kembalinya Kejayaan Kopi Sidikalang

BNI menghadirkan teknologi pertanian modern 4.0 (smartfaming) agar dapat mendukung bangkitnya kembali Kopi Sidikalang Dairi, Sumatera Utara. Direktur Treasuri & Internasional BNI Bob Tyasika Ananta (ketiga dari kanan) bersama Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (ketiga dari kiri) menunjukkan buah kopi saat Peluncuran BNI smartfarming di Dairi, Sumatera Utara, Rabu (20 November 2019), ditemani Chief Marketing Officer PT MSMB Trianita Hesty (kiri).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Kopi Sidikalang Dairi sejak zaman dahulu sudah terkenal memiliki citra rasa kopi yang khas. Hal itulah yang membuat Kopi Sidikalang dikenal luas dan banyak diminati pencinta kopi dari nusantara hingga penjuru dunia. Keberadaan Kopi Sidikalang sempat redup manakala petani lebih memilih menanam jeruk yang lebih menjanjikan pendapatannya. 

Namun kini, pemerintah daerah mulai membangkitkan kembali semangat petani untuk menanam kopi. Melalui sistem pertanian modern, masa panen kopi menjadi lebih cepat dan lebih menjanjikan. Untuk itu, BNI menghadirkan teknologi pertanian modern 4.0 (smartfaming) agar dapat mendukung keberadaan Kopi Sidikalang Dairi menggapai ketenaran dan kejayaannya kembali.

Peluncuran BNI smartfarming telah diagendakan di 12 sentra produksi komoditas pertanian unggulan. Setelah dilakukan di Kabupaten Garut – Jawa Barat, Pasaman Barat – Sumatera Barat, Sukabumi – Jawa Barat, dan Situbondo – Jawa Timur, kegiatan ini berlanjut di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 terdiri atas beberapa rangkaian acara. Dimulai dari saresehan petani untuk meningkatkan produksinya melalui pertanian presisi, kemudahan akses pembiayaan perbankan, hingga sosialisasi penggunaan teknologi digital, dan panen kopi secara simbolis.

BNI secara konsisten ikut mendorong pemanfaatan kemajuan teknologi smartfarming 4.0 berbasis Internet of Things (IOT).  Melalui teknologi RiTx Soil & Weather Sensor, petani dapat memantau kondisi lahan secara realtime, dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi. Sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitasnya.

Oleh karena itu, BNI kembali berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, sertamelibatkan startup agri teknologi dalam hal ini PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) untuk menginisisiasi Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0.

Pada kesempatan ini, acara dihadiri oleh Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Dahler Lubis, Direktur PSDLH Kemendesa Dwi Rudy Hartoyo, Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital Pertanian & Perikanan Kominfo Wijayanto, Kepala Seksi Koperasi Pertanian Kementerian Pertanian  Rina Suprihati, Direktur Treasuri & Internasional BNI Bob Tyasika Ananta, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, Head of Business Banking Kantor Wilayah Medan Muhammad Evan Zulkarnaen, Chief Marketing Officer PT MSMB Anastasia Trianita Hesti, Muspida Kabupaten Dairi serta lebih dari 300 petani dan perwakilan petani atau kelompok tani serta kewirausahaan pertanian di sekitar Kabupaten Dairi.

Peranan BNI ialah untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi smartfarming RiTx selama proses budidaya. Pada musim panen, hasil produksi petani akan diserap oleh offtaker mitra BNI. Ke depan, petani akan menjadi lebih produktif, lebih efisien dan efektif, hasil lahan/ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkulitas.

Dalam sambutannya, Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terima kasihnya kepada BNI atas pelaksanaan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini. “Pemerintah Dairimenyambut baik penerapan teknologi baik mekanisasi maupun digitalisasi sehingga dapat membantu produktivitas petani Dairi. Kiranya kerja sama Pemkab dan BNI dapat terus ditingkatkan terutama pemberian pembiayaan KUR pada masyarakat petani Dairi” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bob Tyasika Ananta mengungkapkan bahwa, “BNI bersinergi dengan Kementan, Kemkominfo, Kemendesa,  PPI, dan PT MSMB menjadi mitra strategis dalam penerapan pertanian 4.0 melalui mekanisasi dan digitalisasi dapat peningkatan produksi dan kesejahteraan rakyat petani,” ungkapnya.

Melalui sarasehan petani, Sergius Simanjorang, salah satu petani di Bangun mengungkapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih atas bantuan BNI baik berupa Corporate Social Responsibility (CSR) dan pinjaman KUR sehingga hasil produksi kopinyadapat meningkat. Sergiusdengan senyum bangga menambahkan, dengan adanya Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0, petani Dairi semakin dimanjakan dalam hal pemauatauan produksi kopi di lahannya yang hanya menggunakan HP.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Setyatmojo menyampaikan bahwa implementasi konsep smartfarming BNI di Dairi melalui RiTx Soil & Weather Sensor sangat berguna bagi petani dan perbankan. Manfaat smartfarming bagi petani ialah; monitoring cuaca, pemupukan presisi, pencegahan hama, dan rekomundasi pertanian.

Di sisi lain, perbankan juga memanfaatkannya smartfarming melalui dashboard dari aplikasi RiTx bertani untuk mapping lahan, monitoring onfarm, pendampingan pertanian, yang muaranya untuk dapat memastikan kualitas kredit bank yang lebih baik.

KUR BNI Semakin Ekspansif

Dalam acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa RITx Soil & Weather Sensor yang digunakan untuk merekam kondisi lahan secara realtime dan memprediksi cuaca yang presisi sehingga petani dapat mengoptimalisasi produksi komoditasnya.

Pemberian CSR kepada kelompok tani ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penerima KUR di sektor produksi serta menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI, dimana hingga 31 Oktober 2019 telah mencapai Rp 15,9 Triliun serta menyentuh 183 ribu penerima KUR di seluruh Indonesia. (rel)

BNI menghadirkan teknologi pertanian modern 4.0 (smartfaming) agar dapat mendukung bangkitnya kembali Kopi Sidikalang Dairi, Sumatera Utara. Direktur Treasuri & Internasional BNI Bob Tyasika Ananta (ketiga dari kanan) bersama Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu (ketiga dari kiri) menunjukkan buah kopi saat Peluncuran BNI smartfarming di Dairi, Sumatera Utara, Rabu (20 November 2019), ditemani Chief Marketing Officer PT MSMB Trianita Hesty (kiri).

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Kopi Sidikalang Dairi sejak zaman dahulu sudah terkenal memiliki citra rasa kopi yang khas. Hal itulah yang membuat Kopi Sidikalang dikenal luas dan banyak diminati pencinta kopi dari nusantara hingga penjuru dunia. Keberadaan Kopi Sidikalang sempat redup manakala petani lebih memilih menanam jeruk yang lebih menjanjikan pendapatannya. 

Namun kini, pemerintah daerah mulai membangkitkan kembali semangat petani untuk menanam kopi. Melalui sistem pertanian modern, masa panen kopi menjadi lebih cepat dan lebih menjanjikan. Untuk itu, BNI menghadirkan teknologi pertanian modern 4.0 (smartfaming) agar dapat mendukung keberadaan Kopi Sidikalang Dairi menggapai ketenaran dan kejayaannya kembali.

Peluncuran BNI smartfarming telah diagendakan di 12 sentra produksi komoditas pertanian unggulan. Setelah dilakukan di Kabupaten Garut – Jawa Barat, Pasaman Barat – Sumatera Barat, Sukabumi – Jawa Barat, dan Situbondo – Jawa Timur, kegiatan ini berlanjut di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 terdiri atas beberapa rangkaian acara. Dimulai dari saresehan petani untuk meningkatkan produksinya melalui pertanian presisi, kemudahan akses pembiayaan perbankan, hingga sosialisasi penggunaan teknologi digital, dan panen kopi secara simbolis.

BNI secara konsisten ikut mendorong pemanfaatan kemajuan teknologi smartfarming 4.0 berbasis Internet of Things (IOT).  Melalui teknologi RiTx Soil & Weather Sensor, petani dapat memantau kondisi lahan secara realtime, dan diharapkan mampu memberikan data pertanian yang lebih terukur serta presisi. Sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi serta meningkatkan produktivitasnya.

Oleh karena itu, BNI kembali berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, sertamelibatkan startup agri teknologi dalam hal ini PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB) untuk menginisisiasi Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0.

Pada kesempatan ini, acara dihadiri oleh Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Dahler Lubis, Direktur PSDLH Kemendesa Dwi Rudy Hartoyo, Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital Pertanian & Perikanan Kominfo Wijayanto, Kepala Seksi Koperasi Pertanian Kementerian Pertanian  Rina Suprihati, Direktur Treasuri & Internasional BNI Bob Tyasika Ananta, GM Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo, Head of Business Banking Kantor Wilayah Medan Muhammad Evan Zulkarnaen, Chief Marketing Officer PT MSMB Anastasia Trianita Hesti, Muspida Kabupaten Dairi serta lebih dari 300 petani dan perwakilan petani atau kelompok tani serta kewirausahaan pertanian di sekitar Kabupaten Dairi.

Peranan BNI ialah untuk memastikan agar para petani mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai pendampingan yang memanfaatkan teknologi smartfarming RiTx selama proses budidaya. Pada musim panen, hasil produksi petani akan diserap oleh offtaker mitra BNI. Ke depan, petani akan menjadi lebih produktif, lebih efisien dan efektif, hasil lahan/ladangnya mudah dijangkau pasar, serta akhirnya menjadi petani yang profesional dan berkulitas.

Dalam sambutannya, Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan terima kasihnya kepada BNI atas pelaksanaan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini. “Pemerintah Dairimenyambut baik penerapan teknologi baik mekanisasi maupun digitalisasi sehingga dapat membantu produktivitas petani Dairi. Kiranya kerja sama Pemkab dan BNI dapat terus ditingkatkan terutama pemberian pembiayaan KUR pada masyarakat petani Dairi” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bob Tyasika Ananta mengungkapkan bahwa, “BNI bersinergi dengan Kementan, Kemkominfo, Kemendesa,  PPI, dan PT MSMB menjadi mitra strategis dalam penerapan pertanian 4.0 melalui mekanisasi dan digitalisasi dapat peningkatan produksi dan kesejahteraan rakyat petani,” ungkapnya.

Melalui sarasehan petani, Sergius Simanjorang, salah satu petani di Bangun mengungkapkan rasa syukur dan menyampaikan terima kasih atas bantuan BNI baik berupa Corporate Social Responsibility (CSR) dan pinjaman KUR sehingga hasil produksi kopinyadapat meningkat. Sergiusdengan senyum bangga menambahkan, dengan adanya Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0, petani Dairi semakin dimanjakan dalam hal pemauatauan produksi kopi di lahannya yang hanya menggunakan HP.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Setyatmojo menyampaikan bahwa implementasi konsep smartfarming BNI di Dairi melalui RiTx Soil & Weather Sensor sangat berguna bagi petani dan perbankan. Manfaat smartfarming bagi petani ialah; monitoring cuaca, pemupukan presisi, pencegahan hama, dan rekomundasi pertanian.

Di sisi lain, perbankan juga memanfaatkannya smartfarming melalui dashboard dari aplikasi RiTx bertani untuk mapping lahan, monitoring onfarm, pendampingan pertanian, yang muaranya untuk dapat memastikan kualitas kredit bank yang lebih baik.

KUR BNI Semakin Ekspansif

Dalam acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa RITx Soil & Weather Sensor yang digunakan untuk merekam kondisi lahan secara realtime dan memprediksi cuaca yang presisi sehingga petani dapat mengoptimalisasi produksi komoditasnya.

Pemberian CSR kepada kelompok tani ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani penerima KUR di sektor produksi serta menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI, dimana hingga 31 Oktober 2019 telah mencapai Rp 15,9 Triliun serta menyentuh 183 ribu penerima KUR di seluruh Indonesia. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/