32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gangguan Cuaca Kerek Harga Sembako

Harga Sembako melejit karena faktor cuaca.
Cuaca mengkerek harga sembako dalam negeri.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Cuaca yang tak bersahabat berupa hujan lebat dan gelombang laut tinggi membuat harga sembilan bahan pokok (sembako) melonjak. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat pergerakan harga sembako secara nasional rata-rata naik lima persen.

“Produk hortikultura yang mudah busuk sangat terganggu distribusinya akibat banjir. Sedangkan gelombang tinggi yang terjadi di beberapa perairan Indonesia membuat nelayan enggan melaut sehingga mengakibatkan harga ikan menjadi mahal,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di kantornya kemarin (20/1).

Berdasar hasil pantaun Kemendag di beberapa kota besar di Indonesia dalam sepekan terakhir, harga sembako naik cukup signifikan. “Rata-rata melonjak lima persen,” sebutnya. Hampir seluruh bahan pokok naik harga dengan besaran yang berbeda-beda bergantung lokasi penjualan.

Meski begitu, Kemendag melihat ada dua jenis sembako yang rentan di saat musim hujan dan gelombang tinggi seperti sekarang. “Yang harus kita lihat itu hortikultura dan ikan. Dua produk itu yang paling rentan,” ungkapnya.

Di Jakarta, harga beras sedikit naik akibat pasokan dari Karawang terhambat banjir. Di pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, pasokan beras yang normalnya 2.500 ton-3.000 ton per hari dalam beberapa hari terakhir turun menjadi 2.000 ton-2.100 ton per hari. “Tapi stok masih aman, cukup untuk 12 hari mendatang,” sebutnya.

Bayu memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang secara khusus memberi dukungan terhadap kelancaran distribusi kebutuhan pokok. Jika dibutuhkan, Pemprov Jatim siap menyediakan alat angkut. “Di Surabaya yang naik harga hortikultura, produk mudah busuk seperti cabai, sayur, dan telur sekitar 3-5 persen,” tuturnya.

Sedangkan Makassar sebagai sentra distribusi bahan pangan di Indonesia Timur sedang dalam pengawasan. Menurut Bayu, stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lain seperti susu, makanan olahan, sampai air minum dalam kemasan di Indonesia Timur tersedia hingga musim hujan berakhir. “Secara umum masih aman,” tukasnya.

Kemendag juga menjamin pasokan bahan pangan dari Jawa ke Kalimantan aman, terutama ikan dan hortikultura atau sayur-mayur. “Kalau diperlukan untuk bawa produk-produk kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dilayani pelayaran komersial, kita bisa minta bantuan TNI AL. Tapi sejauh ini sepertinya belum diperlukan,” jelasnya. (wir/oki)

Harga Sembako melejit karena faktor cuaca.
Cuaca mengkerek harga sembako dalam negeri.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Cuaca yang tak bersahabat berupa hujan lebat dan gelombang laut tinggi membuat harga sembilan bahan pokok (sembako) melonjak. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat pergerakan harga sembako secara nasional rata-rata naik lima persen.

“Produk hortikultura yang mudah busuk sangat terganggu distribusinya akibat banjir. Sedangkan gelombang tinggi yang terjadi di beberapa perairan Indonesia membuat nelayan enggan melaut sehingga mengakibatkan harga ikan menjadi mahal,” ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi di kantornya kemarin (20/1).

Berdasar hasil pantaun Kemendag di beberapa kota besar di Indonesia dalam sepekan terakhir, harga sembako naik cukup signifikan. “Rata-rata melonjak lima persen,” sebutnya. Hampir seluruh bahan pokok naik harga dengan besaran yang berbeda-beda bergantung lokasi penjualan.

Meski begitu, Kemendag melihat ada dua jenis sembako yang rentan di saat musim hujan dan gelombang tinggi seperti sekarang. “Yang harus kita lihat itu hortikultura dan ikan. Dua produk itu yang paling rentan,” ungkapnya.

Di Jakarta, harga beras sedikit naik akibat pasokan dari Karawang terhambat banjir. Di pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, pasokan beras yang normalnya 2.500 ton-3.000 ton per hari dalam beberapa hari terakhir turun menjadi 2.000 ton-2.100 ton per hari. “Tapi stok masih aman, cukup untuk 12 hari mendatang,” sebutnya.

Bayu memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang secara khusus memberi dukungan terhadap kelancaran distribusi kebutuhan pokok. Jika dibutuhkan, Pemprov Jatim siap menyediakan alat angkut. “Di Surabaya yang naik harga hortikultura, produk mudah busuk seperti cabai, sayur, dan telur sekitar 3-5 persen,” tuturnya.

Sedangkan Makassar sebagai sentra distribusi bahan pangan di Indonesia Timur sedang dalam pengawasan. Menurut Bayu, stok bahan pangan dan kebutuhan pokok lain seperti susu, makanan olahan, sampai air minum dalam kemasan di Indonesia Timur tersedia hingga musim hujan berakhir. “Secara umum masih aman,” tukasnya.

Kemendag juga menjamin pasokan bahan pangan dari Jawa ke Kalimantan aman, terutama ikan dan hortikultura atau sayur-mayur. “Kalau diperlukan untuk bawa produk-produk kebutuhan masyarakat yang tidak bisa dilayani pelayaran komersial, kita bisa minta bantuan TNI AL. Tapi sejauh ini sepertinya belum diperlukan,” jelasnya. (wir/oki)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/