Diutarakan Difi, sementara ini untuk penukaran secara online memang belum banyak peminatnya. Tetapi, sudah sudah cukup lumayan dan terjadi pada hari pertama penukaran (13 Juli). Namun, hari kedua sepi, rata-rata satu atau dua orang saja.”Saat ini kita sudah mengembangkan aplikasi untuk internal bank. Sehingga, masing-masing tahu berapa jumlah uang yang sudah ditukarkan,” sebutnya.
Kata Difi, masyarakat yang menukarkan uangnya secara jumlah variatif. Berdasarkan data saat ini, diperkirakan penukar setiap harinya mencapai 354 orang. “Saya kira, setiap bank masing-masing memiliki pengawasnya untuk penukaran ini. Kita sendiri tidak memiliki batasan berapa maksimal uang untuk ditukarkan. Namun, tergantung batas kemampuan bank itu sendiri. Tapi yang jelas, animo penukaran uang setiap tahunnya meningkat,” pungkas Difi.
Sementara, Dandim 0201/BS, Kolonel Maulana Ridwan yang juga berada di Lapangan Benteng menuturkan, calo haram hukumnya berada dekat markas Kodim.
“Kita sifatnya menyiapkan tempat dan membantu pengamanan. Untuk itu, kita menempatkan personel di lingkar luar sebanyak empat sampai sepuluh orang per hari guna mengamankan. Karena, kita mengkhawatirkan setelah menukar, uang warga malah dicuri orang. Makanya kita mengantisipasi itu dengan menempatkan personil,” ujar Ridwan. (ris)