26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pakai Gas PGN, Kurangi Risiko Kebakaran

Administrasi Food Ten Resto and Coffee Shop Davita (kiri) bersama karyawan Food Ten berfoto di dekat meteran gas PGN.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Food Ten Resto and Coffee Shop yang terletak di Jalan Tapanuli Medan sudah menjadi pelanggan PGN sejak 1 tahun yang lalu. Selain untuk menghemat dan efektifitas, pemakaian gas bumi dari PGN dapat mengurangi risiko kebakarann

Administrasi Food Ten Resto and Coffee Shop, Davita mengatakan, sebelum menggunakan gas bumi, setiap malam pihaknya harus memastikan dan mengecek semua tabung gas. Tetapi, sejak menggunakan gas bumi, hanya cukup menonaktifkan dari center. “Setiap malam semua kompor dan tabung gas harus dilihat dan dicek. Untuk memastikan tidak ada kebocoran dan lainnya,” ujarnya, Rabu (19/6).

Sebelum menggunakan gas bumi PGN, Food Ten menggunakan bahan bakar elpiji tabung 50 kg. Sekali pemesanan setidaknya pihak restoran harus memesan minimal 3 tabung. Setiap tabung harus diangkat dan ditimbang untuk memastikan berat bersih gas elpiji.

Terkadang, saat mengangkat tabung ini, sering terjadi kecelakaan pada karyawan, seperti kakinya terinjak atau tertimpa tabung.

“Penggunaan gas bumi ini bukan hanya mengurangi risiko kebakaran, tetapi juga risiko kecelakaan pada karyawan,” tambahnya.

Sebagai restoran yang buka setiap hari mulai dari pagi hingga malam, kondisi karyawan menjadi hal yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, Food Ten sangat menjaga kesehatan para karyawan.

Dalam hal biaya juga, dirinya mengaku lebih hemat bila dibandingkan saat menggunakan elpiji. Minimal penghematan yang bisa dilakukan hingga 50 persen.

“Kalau pakai elpiji, dalam sebulan pemakaiannya 11 sampai 12 tabung 50 kg, itu beda lagi dengan tabung stok saat awal dan akhir bulan. Kalau di rupiahkan berkisar Rp11-12 juta per bulan. Sedangkan saat pakai gas bumi, kita hanya membayar Rp5,4 juta. Kan lumayan sekali perbedaannya,” tambahnya.

Selain itu, pihak Food Ten juga tidak perlu merasa takut karena bahan bakar habis saat pelanggan sedang ramai. Karena dengan adanya gas bumi, gas akan terus mengalir.

“Kalau elpiji, kita ada perasaan was-was, apakah gas cukup atau tidak. Karena, saat weekend dan libur nasional, resto kita selalu ramai, terutama keluarga. PGN membantu kita mengurangi rasa cemas tersebut,” ujarnya.

Pada awalnya, pihaknya tidak mengetahui tentang penggunaan gas bumi dari PGN, tetapi karena ada masukkan dari teman, akhirnya pihak resto bersedia untuk mengganti bahan bakar yang digunakan.

Food Ten Resto and Coffee Shop ini memiliki konsep restoran garden dan keluarga. Selai. Menyajikan makanan halal, restoran yang sudah beroperasi sejak 2 tahun yang lalu ini memiliki menu andalan Poielng, yaitu sayuran chinese yang disajikan bersama telur ikan. Ada juga Ikan Nyonya yang rasanya seperti ikan mas arsik.

Sales Head PGN Medan, Saeful Hadi menyatakan Food Ten Resto and Coffee Shop ini merupakan pelanggan IJK ( Industri Jasa Komersil). Dimana pemakaian maksimalnya 1 bar per bulan.

“Pelanggan IJK di Medan terus bertambah, ini membuktikan bahwa PGN dipercaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakarnya,” kata dia.

Hingga akhir April 2019, pelanggan Komersial dan Industri PGN Medan sudah mencapai 133 pelanggan. (ram/ila)

 

Administrasi Food Ten Resto and Coffee Shop Davita (kiri) bersama karyawan Food Ten berfoto di dekat meteran gas PGN.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Food Ten Resto and Coffee Shop yang terletak di Jalan Tapanuli Medan sudah menjadi pelanggan PGN sejak 1 tahun yang lalu. Selain untuk menghemat dan efektifitas, pemakaian gas bumi dari PGN dapat mengurangi risiko kebakarann

Administrasi Food Ten Resto and Coffee Shop, Davita mengatakan, sebelum menggunakan gas bumi, setiap malam pihaknya harus memastikan dan mengecek semua tabung gas. Tetapi, sejak menggunakan gas bumi, hanya cukup menonaktifkan dari center. “Setiap malam semua kompor dan tabung gas harus dilihat dan dicek. Untuk memastikan tidak ada kebocoran dan lainnya,” ujarnya, Rabu (19/6).

Sebelum menggunakan gas bumi PGN, Food Ten menggunakan bahan bakar elpiji tabung 50 kg. Sekali pemesanan setidaknya pihak restoran harus memesan minimal 3 tabung. Setiap tabung harus diangkat dan ditimbang untuk memastikan berat bersih gas elpiji.

Terkadang, saat mengangkat tabung ini, sering terjadi kecelakaan pada karyawan, seperti kakinya terinjak atau tertimpa tabung.

“Penggunaan gas bumi ini bukan hanya mengurangi risiko kebakaran, tetapi juga risiko kecelakaan pada karyawan,” tambahnya.

Sebagai restoran yang buka setiap hari mulai dari pagi hingga malam, kondisi karyawan menjadi hal yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, Food Ten sangat menjaga kesehatan para karyawan.

Dalam hal biaya juga, dirinya mengaku lebih hemat bila dibandingkan saat menggunakan elpiji. Minimal penghematan yang bisa dilakukan hingga 50 persen.

“Kalau pakai elpiji, dalam sebulan pemakaiannya 11 sampai 12 tabung 50 kg, itu beda lagi dengan tabung stok saat awal dan akhir bulan. Kalau di rupiahkan berkisar Rp11-12 juta per bulan. Sedangkan saat pakai gas bumi, kita hanya membayar Rp5,4 juta. Kan lumayan sekali perbedaannya,” tambahnya.

Selain itu, pihak Food Ten juga tidak perlu merasa takut karena bahan bakar habis saat pelanggan sedang ramai. Karena dengan adanya gas bumi, gas akan terus mengalir.

“Kalau elpiji, kita ada perasaan was-was, apakah gas cukup atau tidak. Karena, saat weekend dan libur nasional, resto kita selalu ramai, terutama keluarga. PGN membantu kita mengurangi rasa cemas tersebut,” ujarnya.

Pada awalnya, pihaknya tidak mengetahui tentang penggunaan gas bumi dari PGN, tetapi karena ada masukkan dari teman, akhirnya pihak resto bersedia untuk mengganti bahan bakar yang digunakan.

Food Ten Resto and Coffee Shop ini memiliki konsep restoran garden dan keluarga. Selai. Menyajikan makanan halal, restoran yang sudah beroperasi sejak 2 tahun yang lalu ini memiliki menu andalan Poielng, yaitu sayuran chinese yang disajikan bersama telur ikan. Ada juga Ikan Nyonya yang rasanya seperti ikan mas arsik.

Sales Head PGN Medan, Saeful Hadi menyatakan Food Ten Resto and Coffee Shop ini merupakan pelanggan IJK ( Industri Jasa Komersil). Dimana pemakaian maksimalnya 1 bar per bulan.

“Pelanggan IJK di Medan terus bertambah, ini membuktikan bahwa PGN dipercaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakarnya,” kata dia.

Hingga akhir April 2019, pelanggan Komersial dan Industri PGN Medan sudah mencapai 133 pelanggan. (ram/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/