MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (KPw BI Sumut) meluncurkan Lelang Zakat berbasis digital, yakni menggunakan Aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dalam acara Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Sumatera, yang digelar di pelataran Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso Medan, Kamis (20/7/2023) malam.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara IGP Wira Kusuma diwakili Deputi Direktur BI Sumut, Ibrahim mengatakan, Lelang Wakaf menggunakan Aplikasi QRIS, yakni berzakat, berinfak, bersedekah dan berwakaf dengan cara mudah melalui Aplikasi QRIS, tentunya tanpa biaya transaksi, karena bersifat sosial.
“Berapapun dananya bisa, selama saldonya ada. Dan alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi menyambut lelang wakaf ini, karena ini merupakan gebrakan baru. Sebab selama ini banyak masyarakat bersedekah, berzakat, berinfak dan berwakaf sering melalui kotak-kotak amal,” kata Ibrahim didampingi Deputi Direktur BI Sumut, Poltak Sitanggang.
Selain itu, pihaknya juga sedang menyelenggarakan sertifikasi halal yang ‘self declare’ (pernyataan pelaku usaha), yang dicanangkan sebanyak 1.445 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Jumlah itu sesuai tahun Hijriah. Sementara yang mendaftar hingga hari ini sebanyak 2.300 UMKM. Ternyata antusiasme masyarakat mendapatkan sertifikasi halal ini sangat besar sekali,” bebernya.
Dijelaskannya, acara Fesyar 2023 ini digelar selama empat hari, yakni 20-23 Juli 2023, dan menjadi sangat spesial, karena Fesyar 2023 berbeda dibandingkan Fesyar 2022. KPw BI Sumut menjadi tuan rumahnya, yang dihadiri para pimpinan KPw BI di 10 provinsi, yaitu Aceh, Sumut, Jambi, Kepulauan Riau (Kepri), Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Selatan (Sumsel), Bangka Belitung (Babel), Lampung, Bengkulu, Riau. Sedangkan Fesyar 2022, hanya wilayah Sumut saja.
Selain itu, kata Ibrahim, pihaknya juga menghadirkan Ulama Besar, Syekh M Ali Jaber yang membawakan tausyiah dengan tema, ‘Memaknai Digitalisasi Sebagai Keberkahan bagi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Umat’.
“Acara ini merupakan even besar BI yang bertujuan untuk mendorong program perkembangan ekonomi dan keuangan ekonomi syariah di seluruh daerah di Indonesia, dengan mengusung tema, ‘Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Sumatera yang Inklusif’, dengan artian, yang membawa semua pihak dan semua golongan bisa ikut dalam kemajuan bersama-sama,” bebernya.
Disinggung terkait kegiatan Fesyar 2023 yang ditonjolkan, Ibrahim menuturkan, ada tiga jenis kegiatan yang diangkat, yakni Fair (pameran produk-produk UMKM), seminar secara Webinar yang memberikan edukasi kepada masyarakat. Serta perlombaan, seperti MTQ, wirausaha muda syariah, fashion, dan lainnya. “Untuk perlombaan ini diadakan di masing-masing provinsi yang ada BI nya. Kemudian, setelah itu finalnya dibawa ke Kota Medan. Jadi grand final nya itu di Sumut, lalu nantinya akan dilombakan kembali di tingkat nasional,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Zakat Sumut, M Yunus mengungkapkan, donasi yang terkumpul dalam Lelang Wakaf yang digelar di acara Fesyar 2023, akan disalurkan ke 14 program dan lembaga di Sumut, yang berkolaborasi antara BI dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta Yayasan Syekh M Ali Jaber. “Semoga program-program yang mendapatkan donasi tersebut dapat bermanfaat serta membawa keberkahan bagi kita semua,” ujarnya. (dwi/ram)