28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Kapal Pembangkit Listrik Belawan 240 MW Segera Beroperasi

Kapal Pembangkit Listrik – Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemadaman listrik akhir-akhir ini masih menjadi keluhan masyarakat di Kota Medan hingga Sumatera Utara. Hal ini terjadi karena berbagai kendala teknis dari PT PLN. Begitu juga saat anggota DPR-RI Sumut asal Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu melakukan reses, banyak menerima keluhan soal pemadaman listrik.

“Saya keliling menyerap aspirasi masyarakat. Sebagai ketua Komisi VII mereka masih mengeluhkan pemadaman listrik yang masih tinggi. Saya kira di Medan juga masih terjadi pemadaman. Seperti biasa keluhan mereka saya tampung dan biasanya akan kita bahas bersama dengan PLN,” ungkap Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua Komisi VII DPR RI, Rabu (22/3), usai keliling daerah Sumut.

Gus mengatakan, secara umum PLN menyatakan sudah berupaya melakukan langkah maksimal. Salah satunya dengan beroperasionalnya kapal pembangkit listrik dalam waktu dekat ini.

Seperti diketahui, PT PLN (Persero) Regional Sumatera akan mengoperasikan kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) dengan kapasitas 240 Megawatt (MW) pada Juni 2017 mendatang di Belawan. Tak hanya itu, pada Juni juga rencananya transmisi 275 KV yang menjadi Tol Listrik Sumatera akan dapat dioperasikan untuk mengevakuasi daya dari Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan tengah ke Sumatera bagian Utara (Sumbagut) dengan besar daya 200MW.

“Kita berharap pada pembangkit tersebut tidak terkendala operasionalnya sehingga bisa langsung masuk ke sistem membantu pasok energi di Sumut secara keseluruhan,” harap Gus.

Dia mengaku sudah beberapa waktu terakhir memperjuangkan pasok listrik disediakan PLN secara maksimal agar Sumut tidak mengalami defisit berkelanjutan. “Kalau untuk mencapai cadangan ideal sebesar 30 persen masih jauh dari kata cukup. Saya kira butuh waktu lama. Kita perlu membangun beberapa pembangkit lagi,” jelasnya.

Apalagi cadangan hingga 30 persen itu secara umum akan sulit didapatkan jika pertumbuhan konsumsi listrik juga mengalami peningkatan luar biasa. “Kita kan sebenarnya tidak pernah tahu berapa pertumbuhan permintaan. Yang ada hanya daftar tunggu resmi dari PLN. Soal berapa yang tidak terdaftar ke PLN kita mana tahu. Masyarakat yang sudah mendegar ada daftar tunggu, tak mau mendatangi PLN.”

Kalau keran pemasangan sambungan baru dibuka bisa saja berapa pun cadangan listrik yang tersedia akan langsung habis. “Jadi sampai di kondisi sekarang saya masih prihatin dengan kecukupan pasok listrik kita. Pembangungan mesin pembangkit baru masih harus dilakukan agar Sumut tidak terus defisit,” jelasnya.

Sebagai ketua Komisi VII, dia berkomitmen untuk terus memperjuangkan keinginan masyarakat Sumut. “Memang butuh perhatian yang terus menerus agar pusat memiliki perhatian ke daerah ini. Kalau tidak kita follow up nantinya Sumut tidak akan pernah bisa terang seperti daerah-daerah lain,” tegas Gus. (ila/ram)

Kapal Pembangkit Listrik – Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pemadaman listrik akhir-akhir ini masih menjadi keluhan masyarakat di Kota Medan hingga Sumatera Utara. Hal ini terjadi karena berbagai kendala teknis dari PT PLN. Begitu juga saat anggota DPR-RI Sumut asal Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu melakukan reses, banyak menerima keluhan soal pemadaman listrik.

“Saya keliling menyerap aspirasi masyarakat. Sebagai ketua Komisi VII mereka masih mengeluhkan pemadaman listrik yang masih tinggi. Saya kira di Medan juga masih terjadi pemadaman. Seperti biasa keluhan mereka saya tampung dan biasanya akan kita bahas bersama dengan PLN,” ungkap Gus Irawan Pasaribu yang juga Ketua Komisi VII DPR RI, Rabu (22/3), usai keliling daerah Sumut.

Gus mengatakan, secara umum PLN menyatakan sudah berupaya melakukan langkah maksimal. Salah satunya dengan beroperasionalnya kapal pembangkit listrik dalam waktu dekat ini.

Seperti diketahui, PT PLN (Persero) Regional Sumatera akan mengoperasikan kapal pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) dengan kapasitas 240 Megawatt (MW) pada Juni 2017 mendatang di Belawan. Tak hanya itu, pada Juni juga rencananya transmisi 275 KV yang menjadi Tol Listrik Sumatera akan dapat dioperasikan untuk mengevakuasi daya dari Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dan tengah ke Sumatera bagian Utara (Sumbagut) dengan besar daya 200MW.

“Kita berharap pada pembangkit tersebut tidak terkendala operasionalnya sehingga bisa langsung masuk ke sistem membantu pasok energi di Sumut secara keseluruhan,” harap Gus.

Dia mengaku sudah beberapa waktu terakhir memperjuangkan pasok listrik disediakan PLN secara maksimal agar Sumut tidak mengalami defisit berkelanjutan. “Kalau untuk mencapai cadangan ideal sebesar 30 persen masih jauh dari kata cukup. Saya kira butuh waktu lama. Kita perlu membangun beberapa pembangkit lagi,” jelasnya.

Apalagi cadangan hingga 30 persen itu secara umum akan sulit didapatkan jika pertumbuhan konsumsi listrik juga mengalami peningkatan luar biasa. “Kita kan sebenarnya tidak pernah tahu berapa pertumbuhan permintaan. Yang ada hanya daftar tunggu resmi dari PLN. Soal berapa yang tidak terdaftar ke PLN kita mana tahu. Masyarakat yang sudah mendegar ada daftar tunggu, tak mau mendatangi PLN.”

Kalau keran pemasangan sambungan baru dibuka bisa saja berapa pun cadangan listrik yang tersedia akan langsung habis. “Jadi sampai di kondisi sekarang saya masih prihatin dengan kecukupan pasok listrik kita. Pembangungan mesin pembangkit baru masih harus dilakukan agar Sumut tidak terus defisit,” jelasnya.

Sebagai ketua Komisi VII, dia berkomitmen untuk terus memperjuangkan keinginan masyarakat Sumut. “Memang butuh perhatian yang terus menerus agar pusat memiliki perhatian ke daerah ini. Kalau tidak kita follow up nantinya Sumut tidak akan pernah bisa terang seperti daerah-daerah lain,” tegas Gus. (ila/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/