32.8 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Inilah Tiga Kebohongan tentang Ekspansi Global

Katsuaki Kato, CEO Metaps, merasakan kebohongan ini dan sekarang 60 persen pendapatannya berasal dari luar Jepang.
Katsuaki Kato, CEO Metaps, merasakan kebohongan ini dan sekarang 60 persen pendapatannya berasal dari luar Jepang.

SUMUTPOS.co – Katsuaki Sato, founder dan CEO dari Metaps, merupakan entrepreneur yang terkenal keras dan tegas dalam komunitas startup di Jepang. Belum puas dengan layanan monetasi dan analisa aplikasi yang sedang booming, ia juga membuat produk pembayaran online yang berkembang dengan cepat. Sekarang ia masih bekerja menggunakan satelit untuk menganalisa data berukuran besar.

Sebagai salah satu dari beberapa CEO di Jepang – dari startup atau perusahaan besar – yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya ke tingkat internasional, Katsuaki menjadi headline pada meetup Tech in Asia di Tokyo. Ia menerangkan dan berdiskusi tentang tiga kebohongan utama yang mengiringi ekspansi global.

Katsuaki sangat mengerti tentang topik tersebut. Terbukti dengan kesuksesan Metaps yang tidak hanya memiliki delapan kantor internasional, namun juga 60 persen pendapatannya berasal dari luar Jepang

 

  1. Ukuran pasar sangat berpengaruh

Metaps memperoleh sebagian besar pendapatannya dari luar Jepang, tapi dengan usaha pendekatan yang seimbang. Mereka memasuki pasar-pasar besar seperti Cina dan Amerika tapi juga memiliki kantor di Korea, Taiwan, Hong Kong, Singapore, dan Inggris Raya. Bagi Katsuaki, ukuran pasar belum tentu menentukan peluang pasar.

Apabila produk Anda bagus dan konsumen di negara tertentu berminat membelinya, maka akan masuk akal untuk melayani mereka. Namun bila Anda menghamburkan banyak uang untuk konsultasi strategi dan kampanye marketing untuk menarik minat populasi besar di negara tertentu tetapi bertentangan dengan target konsumen, hal itu bukanlah rencana marketing yang baik.

 

  1. Sangat buruk apabila Anda tidak menang di Amerika Serikat

Melanjutkan pemikiran tadi, Katsuaki menjelaskan mengapa Amerika Serikat bukanlah barometer tujuan kesuksesan utama. Saat startup berniat ekspansi internasional, mereka harus melewati jalur termudah. Bagi banyak startup yang berbasis di Asia Utara dan Tenggara, bahasa dan budaya merupakan celah besar yang perlu dijembatani.

Gambar di bawah menunjukkan, pandangan Katsuaki tentang negara mana yang memiliki kesamaan dalam hal tersebut. Startup yang mencari transisi lancar di luar negara asalnya, sebaiknya dimulai dari negara tetangga yang mana memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

 

Focus on language and culture, not borders.
Focus on language and culture, not borders.
  1. Anda perlu mengirimkan staf dari kantor pusat ke kantor internasional Anda

Katsuaki mengidentifikasi dengan benar tren umum startup dan perusahaan di Jepang yang mengirim pegawai kunci seperti manager atau eksekutif ke kantor internasional untuk mengawasi bisnis lokal di luar negeri. Meskipun dalam prakteknya, ia meragukan strategi tersebut akan bekerja secara efektif.

Pekerja lokal akan selalu memiliki pengetahuan yang lebih baik, jaringan, dan sumber daya dibanding dengan expatriat. Bahkan bila perlu menggaji pegawai lokal dengan harga premium, Katsuaki dengan senang hati merekrut talenta lokal terbaik dan meninggalkan seluruh operasional kepada mereka apabila hal tersebut berarti mempercepat ekspansi perusahaannya.

Pengamatan Katsuaki berbicara langsung ke target pasar tentang apa yang membuat pengalaman startup, menjadi lebih sangat berarti. Perusahaan harus tetap fokus pada market dan metrik, itulah strategi terpenting Bukankah itu terdengar lebih baik?

Dengan sharing tersebut ia menambahkan satu nasihat lagi untuk para entrepreneur Jepang yang ingin ekspansi global. Jangan tergesa-gesa untuk melakukan IPO. Ia mengatakan, “Apabila Anda adalah perusahaan Tokyo, IPO sudah menjadi jalan Anda. Ini membantu dalam perekrutan dan mendapat kepercayaan konsumen. Tapi apabila Anda ingin ekspansi global seperti menuju Singapura, apakah IPO benar-benar memiliki dampak yang sama? Anda perlu memikirkan tentang apa yang benar-benar penting untuk perusahaan Anda.” (net)

Katsuaki Kato, CEO Metaps, merasakan kebohongan ini dan sekarang 60 persen pendapatannya berasal dari luar Jepang.
Katsuaki Kato, CEO Metaps, merasakan kebohongan ini dan sekarang 60 persen pendapatannya berasal dari luar Jepang.

SUMUTPOS.co – Katsuaki Sato, founder dan CEO dari Metaps, merupakan entrepreneur yang terkenal keras dan tegas dalam komunitas startup di Jepang. Belum puas dengan layanan monetasi dan analisa aplikasi yang sedang booming, ia juga membuat produk pembayaran online yang berkembang dengan cepat. Sekarang ia masih bekerja menggunakan satelit untuk menganalisa data berukuran besar.

Sebagai salah satu dari beberapa CEO di Jepang – dari startup atau perusahaan besar – yang telah berhasil mengembangkan bisnisnya ke tingkat internasional, Katsuaki menjadi headline pada meetup Tech in Asia di Tokyo. Ia menerangkan dan berdiskusi tentang tiga kebohongan utama yang mengiringi ekspansi global.

Katsuaki sangat mengerti tentang topik tersebut. Terbukti dengan kesuksesan Metaps yang tidak hanya memiliki delapan kantor internasional, namun juga 60 persen pendapatannya berasal dari luar Jepang

 

  1. Ukuran pasar sangat berpengaruh

Metaps memperoleh sebagian besar pendapatannya dari luar Jepang, tapi dengan usaha pendekatan yang seimbang. Mereka memasuki pasar-pasar besar seperti Cina dan Amerika tapi juga memiliki kantor di Korea, Taiwan, Hong Kong, Singapore, dan Inggris Raya. Bagi Katsuaki, ukuran pasar belum tentu menentukan peluang pasar.

Apabila produk Anda bagus dan konsumen di negara tertentu berminat membelinya, maka akan masuk akal untuk melayani mereka. Namun bila Anda menghamburkan banyak uang untuk konsultasi strategi dan kampanye marketing untuk menarik minat populasi besar di negara tertentu tetapi bertentangan dengan target konsumen, hal itu bukanlah rencana marketing yang baik.

 

  1. Sangat buruk apabila Anda tidak menang di Amerika Serikat

Melanjutkan pemikiran tadi, Katsuaki menjelaskan mengapa Amerika Serikat bukanlah barometer tujuan kesuksesan utama. Saat startup berniat ekspansi internasional, mereka harus melewati jalur termudah. Bagi banyak startup yang berbasis di Asia Utara dan Tenggara, bahasa dan budaya merupakan celah besar yang perlu dijembatani.

Gambar di bawah menunjukkan, pandangan Katsuaki tentang negara mana yang memiliki kesamaan dalam hal tersebut. Startup yang mencari transisi lancar di luar negara asalnya, sebaiknya dimulai dari negara tetangga yang mana memiliki tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

 

Focus on language and culture, not borders.
Focus on language and culture, not borders.
  1. Anda perlu mengirimkan staf dari kantor pusat ke kantor internasional Anda

Katsuaki mengidentifikasi dengan benar tren umum startup dan perusahaan di Jepang yang mengirim pegawai kunci seperti manager atau eksekutif ke kantor internasional untuk mengawasi bisnis lokal di luar negeri. Meskipun dalam prakteknya, ia meragukan strategi tersebut akan bekerja secara efektif.

Pekerja lokal akan selalu memiliki pengetahuan yang lebih baik, jaringan, dan sumber daya dibanding dengan expatriat. Bahkan bila perlu menggaji pegawai lokal dengan harga premium, Katsuaki dengan senang hati merekrut talenta lokal terbaik dan meninggalkan seluruh operasional kepada mereka apabila hal tersebut berarti mempercepat ekspansi perusahaannya.

Pengamatan Katsuaki berbicara langsung ke target pasar tentang apa yang membuat pengalaman startup, menjadi lebih sangat berarti. Perusahaan harus tetap fokus pada market dan metrik, itulah strategi terpenting Bukankah itu terdengar lebih baik?

Dengan sharing tersebut ia menambahkan satu nasihat lagi untuk para entrepreneur Jepang yang ingin ekspansi global. Jangan tergesa-gesa untuk melakukan IPO. Ia mengatakan, “Apabila Anda adalah perusahaan Tokyo, IPO sudah menjadi jalan Anda. Ini membantu dalam perekrutan dan mendapat kepercayaan konsumen. Tapi apabila Anda ingin ekspansi global seperti menuju Singapura, apakah IPO benar-benar memiliki dampak yang sama? Anda perlu memikirkan tentang apa yang benar-benar penting untuk perusahaan Anda.” (net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/