“Kelebihan pupuk kompos racikan kita ini sebenarnya bukan hanya untuk palawija dan tumbuhan lainya, tetapi setelah dilakukan beberapa riset, serta eksperimen oleh pihak petani padi, untuk satu rante yang selama hanya menghasilkan 8 kaleng, tetapi setelah memakai pupuk racikan yang kita buat 1 rante bisa menghasilkan 10 sampai 12 kaleng,” pungkasnya.
Untuk itulah kami berharap Pemkab Kabupaten Asahan melalui Dinas Pertanian dapat memanfaakan pupuk racikan olehan kita ini kepada petani padi di Kabupaten Asahan. “Karena sudah dibuktikan oleh petani, padi itu sendiri hasilnya melebihi dari pupuk yang lainya,” Ungkapnya.
Hanafi berharap pihak Dinas Pertanian Kabupaten Asahan dapat memberikan penyuluhan kepada para petani padi kita untuk mengunakan pupuk kompos ramah lingkungan tidak mengunakan zat kimia. “Bahannya mudah didapat serta harga sangat terjangkau oleh para petani kita, dan siap bekerja sama dengan pihak Pertanian Kabupaten Asahan,” sebutnya.
Keberhasilan ternak sapi yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh ini tidak terlepas dari dukungan kuat pihak Bank Sumut cabang Kisaran dengan program kridit usaha peterank sapi (KUPS) dan serta Dinas Pertanian kabupaten Asahan yang memberikan kami arahan bagaimana caranya beternak sapi yang baik, kami sangat berharap jalinan kerja sama yang baik ini akan terus terjalin lebih baik lagi.
Kami dalam usaha beternak sapi mempunyai Motto: “Jadilah Pengusaha Yang Jujur Tanggung Jawab Terhadap Relasi.”
“Dan ada kata orang bijak tiada neraka yang lebih ganas di dunia selain kegagalan objek, begitu kerja baik dapat dilakukan tanpa kesungguhan banting pengeorbanan dan diliputi rasa kebimbingan,” imbuhnya.
Dalam usaha ada tuntunan jerih payah 15 persen, pendidikan 20 persen,nama baik dan kejujuran dan kepercayan 65 persen, tuntunan kata-kata inilah sampai saat ini yang saya ingat betul.(omi/azw)