MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiket mudik lebaran kereta api (KA) tujuan ke sejumlah daerah di Sumut telah habis terjual pada H minus 5 Lebaran, Selasa (20/6). Tiket mudik yang telah ludes 100 persen tersebut adalah KA Sribilah Utama tujuan Medan-Rantau Prapat, KA Putri Deli tujuan Medan-Tanjung Balai, dan KA Siantar Ekspres tujuan Medan-Pematangsiantar.
Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (PT KAI Divre) I Sumut, M Ilud Siregar menjelaskan, pada angkutan transportasi lebaran tahun ini disediakan sebanyak 7.120 tiket per harinya. Tiket tersebut merupakan 14 perjalanan KA reguler, yakni KA jarak jauh (KA Sri Bilah) dan KA sedang (KA Putri Deli).
Selain KA Reguler, sambungnya, disiapkan juga 26 perjalanan KA Komuter Lokal (KA Sireks dan Sri Lelawangsa) dengan jumlah kursi 9.276 per hari. Dengan demikian, total kursi pada 4 KA tersebut yang tersedia selama masa angkutan Lebaran 2017 ini adalah 16.396 seat per hari.
“Pada masa angkutan lebaran tahun ini telah disiapkan juga beberapa kelas perjalanan KA yang ada. Untuk kelas eksekutif 18.900 kursi, kelas bisnis 76.032 kursi, kelas ekonomi 97.308 kursi. Ditambah lagi kelas lokal KA Sri Lelawangsa (Medan-Binjai) 250.452 kursi. Jadi, total keseluruhan kursi yang tersedia sebanyak 442.692,” sebut Ilud saat ditemui di Stasiun KA Medan, Selasa (20/6).
Diutarakan dia, volume peningkatan penumpang mudik pada hari ini (kemarin, red) atau H-6 sudah mencapai 27 persen. Yaitu, dari 40 ribu penumpang pada tahun lalu menjadi 51 ribu penumpang.
“Kita telah menetapkan masa angkutan lebaran tahun ini selama 27 hari, yakni mulai 15 Juni (H1-10) sampai dengan 11 Juli (H2+15). Untuk puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat, 23 Juni (H-2) dan puncak arus balik Minggu, 2 Juli (H+2),” tutur Ilud.
Menurut dia, pihaknya tidak ada menambahkan jumlah perjalanan KA pada arus mudik lebaran tahun ini. Melainkan, memaksimalkan angkutan yang ada.
“Misalnya, setiap hari kita memberangkatkan 7 kereta atau rangkaian yang terdiri dari 3 eksekutif dan 4 bisnis. Maka, pada momen lebaran ini ditambah menjadi 8 rangkaian untuk setiap perjalanan mudik,” cetusnya.
Di sisi lain, demi keselamatan serta kelancaran arus mudik angkutan KA, masinis dan awak KA dilakukan tes urine. Sebanyak 30 pegawai diambil urinenya guna diuji apakah mengandung narkoba atau tidak. “Tes urine dilakukan secara mendadak, tanpa sepengetahuan masinis dan awak KA. Dalam tes urine tersebut kita bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut,” ujar Ilud.
Sementara, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sumut, Tuangkus Harianja menuturkan, dari hasil pemeriksaan urine tersebut dinyatakan negatif. Tidak ada masinis maupun awak KA yang terindikasi narkoba. (bal/ris)