31.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Mudik Lebaran, Pintu Tol Rawan Macet

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pengendara melintas di jalur pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, di Deli Serdang, Selasa (13/6/2017). Gubernur Sumut Tengku Erry melakukan peninjauan untuk melihat perkembagan proyek jalan tol yang akan digunakan untuk arus mudik Lebaran 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengoperasian dua ruas tol baru, Medan-Binjai dan Medan-Tebingtinggi member harapan baru bagi para pemudik. Selain digratiskan, penggunaan jalan tol ini diperkirakan dapat menghemat waktu hingga dua jam. Namun dikhawatirkan,  pengoperasian jalan tol ini malah bakal memicu kemacetan baru, yakni di pintu masuk dan pintu keluar tol.

Direktur Lalulintas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, dengan dibuka jalur tol Kualanamu-Tebingtinggi dan jalur tol Medan-Binjai secara gratis pada  Senin (19/6) lalu, dideteksi akan terjadi potensi kemacatan di pintu masuk tol Perbarakan dan di pintu keluar tol Sei Rampah.

“Jadi dengan dibukanya tol sebagai jalur alternatif, di pintu masuk tol Perbarakan dan pintu keluar tol Sei Rampah kita memprediksi akan terjadi kemacatan di dua titik tersebut pada puncak arus mudik di H-4,” ungkap Heru.

Sementara untuk ruas tol Medan-Binjai, belum semuanya dapat dilintasi pemudik. Artinya, hanya seksi III pada ruas Sei Semayang-Binjai yang dapat digunakan oleh pengendara. Menurut Pimpinan Bagian Proyek Ruas Medan-Binjai Seksi III Divisi Jalan PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, pembangunan jalan tol ini masih terkendala sejumlah pembebasan lahan pada dua seksi ruas tol lainnya.

Namun kata dia, jika membludak pengendara yang melintas di jalan tol itu, pihaknya akan membuka jalur pada ruas seksi 2. “Seksi dua akan dibuka bila memang keadaan darurat. Jalur tol ini ada tiga seksi, tapi hanya seksi tiga yang bisa dilalui untuk arus mudik nanti,” ujar Marthen Robert Singal kepada wartawan di depan pintu keluar Tol Medan-Binjai, Rabu (14/6) lalu.

Menurutnya, pembangunan pada seksi kedua, masih terkendala pembebasan lahan. Begitupun, menurutnya, persoalan itu tengah diatasi. Marthen melanjutkan, dibuka ruas Jalan Tol Medan-Binjai ini merupakan program pemerintah sebagai upaya mengurai kemacetan pada arus mudik lebaran nanti.

Kata dia, saat uji coba Jalan Tol Medan-Binjai, pemudik tidak dipungut biaya untuk semua kendaraan yang melintas. Tepat pada Senin (19/6) lalu, Jalan Tol Medan-Binjai akan dibuka. “H-7 akan kita buka secara resmi. Semua digratiskan tanpa dipungut biaya untuk tarif tol,” tambahnya.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pengendara melintas di jalur pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, di Deli Serdang, Selasa (13/6/2017). Gubernur Sumut Tengku Erry melakukan peninjauan untuk melihat perkembagan proyek jalan tol yang akan digunakan untuk arus mudik Lebaran 2017.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengoperasian dua ruas tol baru, Medan-Binjai dan Medan-Tebingtinggi member harapan baru bagi para pemudik. Selain digratiskan, penggunaan jalan tol ini diperkirakan dapat menghemat waktu hingga dua jam. Namun dikhawatirkan,  pengoperasian jalan tol ini malah bakal memicu kemacetan baru, yakni di pintu masuk dan pintu keluar tol.

Direktur Lalulintas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, dengan dibuka jalur tol Kualanamu-Tebingtinggi dan jalur tol Medan-Binjai secara gratis pada  Senin (19/6) lalu, dideteksi akan terjadi potensi kemacatan di pintu masuk tol Perbarakan dan di pintu keluar tol Sei Rampah.

“Jadi dengan dibukanya tol sebagai jalur alternatif, di pintu masuk tol Perbarakan dan pintu keluar tol Sei Rampah kita memprediksi akan terjadi kemacatan di dua titik tersebut pada puncak arus mudik di H-4,” ungkap Heru.

Sementara untuk ruas tol Medan-Binjai, belum semuanya dapat dilintasi pemudik. Artinya, hanya seksi III pada ruas Sei Semayang-Binjai yang dapat digunakan oleh pengendara. Menurut Pimpinan Bagian Proyek Ruas Medan-Binjai Seksi III Divisi Jalan PT Hutama Karya, Marthen Robert Singal, pembangunan jalan tol ini masih terkendala sejumlah pembebasan lahan pada dua seksi ruas tol lainnya.

Namun kata dia, jika membludak pengendara yang melintas di jalan tol itu, pihaknya akan membuka jalur pada ruas seksi 2. “Seksi dua akan dibuka bila memang keadaan darurat. Jalur tol ini ada tiga seksi, tapi hanya seksi tiga yang bisa dilalui untuk arus mudik nanti,” ujar Marthen Robert Singal kepada wartawan di depan pintu keluar Tol Medan-Binjai, Rabu (14/6) lalu.

Menurutnya, pembangunan pada seksi kedua, masih terkendala pembebasan lahan. Begitupun, menurutnya, persoalan itu tengah diatasi. Marthen melanjutkan, dibuka ruas Jalan Tol Medan-Binjai ini merupakan program pemerintah sebagai upaya mengurai kemacetan pada arus mudik lebaran nanti.

Kata dia, saat uji coba Jalan Tol Medan-Binjai, pemudik tidak dipungut biaya untuk semua kendaraan yang melintas. Tepat pada Senin (19/6) lalu, Jalan Tol Medan-Binjai akan dibuka. “H-7 akan kita buka secara resmi. Semua digratiskan tanpa dipungut biaya untuk tarif tol,” tambahnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/