MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dipicu oleh pesatnya perkembangan perkotaan di seluruh dunia –termasuk di Indonesia–, PT Lafarge Cement Indonesia memantapkan komitmennya untuk membangun kota yang lebih baik. Mewujudkan misi globalnya yaitu ‘Building Better Cities’, khusus untuk Sumatera Bagian Utara, perusahaan yang memproduksi semen bermerek Semen Andalas ini membentuk program ‘Rumahku’.
“Program Rumahku adalah sebuah program yang menawarkan solusi kepemilikan rumah terjangkau, melalui kemitraan Lafarge Indonesia dengan beberapa bank, institusi-institusi keuangan makro, penjual dan kontraktor, serta asosiasi arsitek Indonesia,” kata Antony Ricolfi, Country CEO Lafarge Cement Indonesia, dalam temu ramah dengan awak media di Grand Aston, Medan, Sabtu (22/11/2014).
Apa saja solusi yang ditawarkan dalam program Rumahku ala Lafarge ini?
Solusi pertama, kata Antony, antara lain dengan memberikan solusi pembiayaan kepemilikan rumah, melalui kemitraan Lafarge dengan Bank Mandiri, BRI, Bank Muamalat, dan BPR.
Solusi kedua, memastikan bahan bangunan yang digunakan tetap berkualitas, kuat, dan tahan gempa, serta mampu mengisolasi suara maupun suhu. Solusi ini diperoleh dengan kemitraan antara Lafarge dengan B-Panel, yang memiliki teknologi dimaksud.
Solusi ketiga, memberikan bantuan teknis berupa konsultasi gratis disain rumah oleh volunteer yang disediakan Lafarge. Konsultasi disain rumah secara gratis ini bisa diperoleh melalui kerja sama dengan bank mitra Lafarge, atau melalui panglong-panglong yang menjadi mitra.
Solusi lainnya adalah inovasi yang ditawarkan Lafarget Indonesia kepada konsumen, yang diwujudkan melalui produk-produk baru, dengan spesifikasi teknis yang lebih berwawasan lingkungan.
”Wallcrete merupakan salahsatu inovasi terbaru Lafarge Indonesi yang baru kami luncurkan. Produk ini merupakan pilihan terbaru bagi konsumen, untuk mendapatkan kualitasi dinding yang lebih halus, namun juga leluasa dalam memberikan sentuhan kreatif,” kata Antony Ricolfi.
Lafarge memiliki pabrik semen dan pelabuhan di wilayah Lhoknga, Aceh, dengan volume produksi pada tahun 2013 mencapai 1.55 juta ton untuk semen, dan 0.925 juta ton untuk clinker. Produk semen dengan merek dagang Semen Andalas saat ini menjadi pemimpin pasar di wilayah Sumatera Bagian Utara, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, dan Kepulauan Riau.
”Pasar terbesar kami adalah Medan Sumatera Utara,” kata Antony. Karena itu, pihaknya terus berupaya melayani konsumen di wilayah pasar potensialnya. (mea)