BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Tumbuhnya industri minyak sawit mampu memproduksi 50 juta ton per tahun dapat mendukung perekonomian di Indonesia. Perbandingan itu jauh dibawah Malaysia yang hanya memproduksi rata-rata 20 juta per tahun.
Hal itu dikemukakan GM PT Pasifik Palmindo Industri, Mr Abdullah Abdul Mohammed Muqbil saat Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) RI Yasonna H Laoly berkunjung ke Pacifik Panin Group, KIM II, Medan, Jumat (22/3).
Kepada Menkumham, Abdullah menjelaskan, ada empat perusahaan yang tergabung dalam Pasifik Panin Grup. Tiga perusahaan diantaranya, PT Pacific Palmindo Industri, Pacifik Medan Industri berdiri tahun 1997 dan PT Oleochem & Soap Industri berdiri tahun 2000 berada di KIM 2 Medan dan sebuah perusahaan PT Pacific Indopalm berada di Dumai Riau, berdiri sejak tahun 2009.
Empat perusahaan yang memproduksi CPO menjadi bahan jadi seperti, minyak goreng, sabun, bahan kecantikan diekspor ke negara Turki, Mesir, Arab, Afrika dan lain-lain dengan jumlah total produksi untuk grup yang ada di Indonesia sekitar 1.250.000 ton per tahun dengan jumlah tenaga kerja ribuan orang.
Abdullah berharap, dengan kedatangan Yasonna H Laoly ke perusahaan Pacifik Panin Group, bisa membantu memberikan semangat kepada perusahaan, khususnya bidang industri pengolahaab CPO agar kita bisa melewati masa kritis melawan negara Eropa.
Menkumham Yasonna Laoly, melihat hasil produksi di peruhasaan Pacifik Panin Grup di KIM 2, menyebutkan, ekspor Palmindo dan group memberikan kontribusi besar terhadap ekspor Indonesia dan mendatangkan devisa negara.
Dikatakannya, pada masa pemimpinan Presiden Joko Widodo, para menteri menteri selain ditugaskan oleh Presiden untuk membuat investment dengan baik di Indonesia negara asing dapat menanamkan modalnya.
“Oleh karenanya, perlu saya sampaikan bahwa pertumbuhan akan baik dan untuk itu perlu sumber daya manusia yang baik pula mulai tahun ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menkumham meninjau sejumlah lokasi produksi dan laboratorium menguji bahan baku agar terukur dengan baik. (fac/ram)