25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Dahlan Iskan: Karyawan BTN akan Lebih Sejahtera

Aktifitas di Bank BTN
Aktifitas di Bank BTN

JAKARTA – Kekhawatiran para pegawai Bank Tabungan Negara (BTN) yang takut akan di PHK bila nantinya akuisisi BTN-Mandiri terealisasi dijawab Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan memastikan akuisisi ini nantinya justru dapat mensejahterakan karyawan BTN.

“Siapa yang bilang mereka harus di PHK? Boleh enggak kalau saya punya logika lain (tidak PHK-red). Karyawan BTN tetap eksis, yang penting kesejahteraannya lebih baik kan,” ucap Dahlan di kantornya, Jakarta, Selasa (22/4).

Menurut Dahlan, semua orang yang menginginkan BTN menjadi lebih besar harusnya menyetujui rencana akuisisi ini. “Semua orang yang berakal sehat pasti punya pikiran bahwa BTN itu harus besar, yang terbaik itu BUMN sendiri yang perkuat BTN. Caranya ya cari bank yang lebih besar, bisa Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau Bank Mandiri,” sebutnya.

Bila perbankan di Indonesia tak juga berkembang menjadi besar, Dahlan khawatir bank asing yang akan mencaplok nasabah. Karenanya, pria asal Magetan ini masih bersikukuh untuk melanjutkan akuisisi BTN-Mandiri.

“Kalau perusahaan semakin besar dan bank-bank Indonesia enggak semakin besar, nanti lama-lama bank asing yang merajalela di Indonesia,” tukas Dahlan.

Sementara itu, Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyatakan dukungannya terhadap rencana merger BTN dan Bank Mandiri. Dia menilai rencana penggabungan kedua bank tersebut akan membawa dampak positif bagi Indonesia yang telah tergabung dalam Komunitas Ekonomi ASEAN.

“Melihat bagaimana kita menghadapi kondisi globalisasi dan khususnya lagi Asean Economic Community, ya sudah di dalam kita ini, bukan di depan pintu lagi. Jadi patut Indonesia yang ekonominya sebesar ini punya bank pun berskala regional dan cara yang bisa dilakukan saat ini adalah konsolidasi,” papar Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin. Meski begitu, Mahendra menuturkan bahwa perlu dicari formula yang pas terkait proses merger kedua bank tersebut. Dia mencontohkan pembuatan perusahaan induk atau holding Semen Indonesia yang terdiri dari Semen Tonasa, Semen Gresik dan Semen Padang yang banyak memerlukan penyesuaian termasuk budaya di masing-masing perusahaan. Namun, jika formula yang diberikan cocok, maka bisa melahirkan sinergi yang lebih besar.

“Justru sinergi strategisnya itu berlipat ganda, daripada kekuatan masing-masing. Saya rasa pilihan yang tepat, dan waktu kita tidak banyak,”imbuhnya. (chi/jpnn/ken/uma)

Aktifitas di Bank BTN
Aktifitas di Bank BTN

JAKARTA – Kekhawatiran para pegawai Bank Tabungan Negara (BTN) yang takut akan di PHK bila nantinya akuisisi BTN-Mandiri terealisasi dijawab Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan memastikan akuisisi ini nantinya justru dapat mensejahterakan karyawan BTN.

“Siapa yang bilang mereka harus di PHK? Boleh enggak kalau saya punya logika lain (tidak PHK-red). Karyawan BTN tetap eksis, yang penting kesejahteraannya lebih baik kan,” ucap Dahlan di kantornya, Jakarta, Selasa (22/4).

Menurut Dahlan, semua orang yang menginginkan BTN menjadi lebih besar harusnya menyetujui rencana akuisisi ini. “Semua orang yang berakal sehat pasti punya pikiran bahwa BTN itu harus besar, yang terbaik itu BUMN sendiri yang perkuat BTN. Caranya ya cari bank yang lebih besar, bisa Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau Bank Mandiri,” sebutnya.

Bila perbankan di Indonesia tak juga berkembang menjadi besar, Dahlan khawatir bank asing yang akan mencaplok nasabah. Karenanya, pria asal Magetan ini masih bersikukuh untuk melanjutkan akuisisi BTN-Mandiri.

“Kalau perusahaan semakin besar dan bank-bank Indonesia enggak semakin besar, nanti lama-lama bank asing yang merajalela di Indonesia,” tukas Dahlan.

Sementara itu, Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar menyatakan dukungannya terhadap rencana merger BTN dan Bank Mandiri. Dia menilai rencana penggabungan kedua bank tersebut akan membawa dampak positif bagi Indonesia yang telah tergabung dalam Komunitas Ekonomi ASEAN.

“Melihat bagaimana kita menghadapi kondisi globalisasi dan khususnya lagi Asean Economic Community, ya sudah di dalam kita ini, bukan di depan pintu lagi. Jadi patut Indonesia yang ekonominya sebesar ini punya bank pun berskala regional dan cara yang bisa dilakukan saat ini adalah konsolidasi,” papar Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin. Meski begitu, Mahendra menuturkan bahwa perlu dicari formula yang pas terkait proses merger kedua bank tersebut. Dia mencontohkan pembuatan perusahaan induk atau holding Semen Indonesia yang terdiri dari Semen Tonasa, Semen Gresik dan Semen Padang yang banyak memerlukan penyesuaian termasuk budaya di masing-masing perusahaan. Namun, jika formula yang diberikan cocok, maka bisa melahirkan sinergi yang lebih besar.

“Justru sinergi strategisnya itu berlipat ganda, daripada kekuatan masing-masing. Saya rasa pilihan yang tepat, dan waktu kita tidak banyak,”imbuhnya. (chi/jpnn/ken/uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/