26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Agen BRILink di Kota Kisaran Bagikan Tips dan Trik Bertahan dari Pandemi

Banyak orang yang belakangan mencoba peruntungan dengan menjadi Agen BRILink. Pasalnya, menjadi agen BRILink bisa menjadi alternatif untuk menambah penghasilan tambahan. Bicara tentang jasa layanan, tentunya ada sesuatu layanan ekstra sehingga pelanggan lama memilih untuk bertahan.

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Rahmad Supomo (47) membuka kedai yang menjajakan kebutuhan masyarakat sehari-hari pada tahun 2018. Untuk memperoleh tambahan penghasilan, ia juga membuka jasa agen BRILink.

Dua tahun berselang, tepatnya saat pandemi melanda, Rahmad Supomo bersama keluarganya memutuskan untuk pindah lokasi usaha ke Jalan Cokroaminoto Kota Kisaran Kabupaten Asahan, tepat di depan Sekolah Yayasan Taman Siswa. “Penjualan seperti minuman dan makanan tambah ramai. Transaksi BRILink yang dulunya dapat lima, disini bisa menyentuh puluhan transaksi,” ujar Rahmad saat diwawancara awak media di tempat usahanya (21/5).

Ayah dari satu anak yang masih duduk di Sekolah Dasar ini menjelaskan tips usaha dan jasanya bisa bertahan sampai sekarang. Yang pertama soal tempat tadi, berupaya cari tempat yang strategis dan mudah diakses. “Kemudian, lakukan promosi terhadap usaha atau jasa ini. Tentunya sebelum orang mengetahui kita berusaha di sini, kita kan harus promosi,” ujarnya.

Ia yang sudah menjalani usaha selama 5 tahun mengaku bahwa kegiatan promosi terus dilakukannya sampai sekarang dengan harapan calon pelanggan atau teman-teman di media sosial mengerti bahwa dirinya juga membuka Agen BRILink. Lalu ia berupaya membuat video menarik menjelaskan jasa apa saja yang bisa ia berikan.

“Baru-baru ini saya melakukan promo bagi pelanggan yang mengumpulkan 10 struk transaksi menggunakan jasa BRILink akan diberikan es krim,” jelasnya.

Tips lain, jangan berikan harga terlalu tinggi. Untuk jasa BRIlink misalnya, ia mematok per sekali transaksi cukup dengan harga 5 Ribu Rupiah. “Jangan minta lebih ketika pelanggan ingin transfer atau tarik tunai dalam jumlah besar,” ucapnya.

Dari sisi pendapatan, sehari rata-rata transaksi jasa BRILink miliknya berjumlah 40 transaksi. Ia juga menjelaskan bahwa usahanya buka dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam. “Kemarin ada pernah terjadi, pelanggan lama sampai ketok-ketok pintu ruko buat transaksi transfer ke sesama Rekening BRI. Karena pelanggan lama saya layani, kalau orang yang baru kenal ya gak berani bang,” tutur Rahmad.

Lanjut tips terakhir, produk yang dijual harus dikuasai. “Kalau yang dijual barang jadi sih gampang bang, soal teknologi ini tantangannya. Kalau yang sudah tua seperti saya kan mesti belajar lagi. Nah soal bagaimana cara memahami menggunakan Mesin EDC (Electronic Data Capture), Ibu ini yang menuntun saya,” ujarnya sambil pandangannya mengarah ke petugas BRILink yang juga ikut pada sesi wawancara.

Petugas BRILink Kantor Cabang (Kanca) Kota Kisaran, Eka Dian (35) lalu menjelaskan bahwa ia rutin mengedukasi ke nasabah. Ia melakukannya dengan tujuan membantu memberi solusi terhadap keluhan mitra agen BRILink jika terjadi problem atau ingin mengembangkannya layanan pembayaran dari agen ke pelanggan. Seperti bayar tagihan listrik, beli pulsa, bayar belanja online dan lain sebagainya.

Ia juga melakukan maintenance agar agen mencapai target yang telah ditentukan berdasarkan pencapaian jumlah transaksi agen setiap bulannya menggunakan mesin EDC. Ada target yang diberikan kepada agen sesuai tingkatannya, ada tingkatan Pemula, Jawara dan Jurangan.

“Jika ada permasalahan, agen BRILink dan tim dari BRI juga bisa berinteraksi melalui Group WhatsApp bernama BRILinkers Kanca Kisaran,” ujar petugas Bank yang dikenal dengan slogan ‘Melayani Dengan Setulus Hati’.

Kemudian obrolan berlanjut ke Rahmad, ia lanjut menjelaskan bahwa selain tips ada juga trik dari pengalaman usaha yang telah dilaluinya. “Selalu inovasi supaya produk yang kita jajakan terlihat menarik, kemudian bersedekah jangan lupa,” ujar pria yang diketahui suka bersosialisasi ini.

Kembangkan Inovasi, Upaya Tarik Pelanggan Baru

Pindah lokasi usaha bermodal dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar 20 Juta, ia coba berinovasi dengan membeli steling, kamera CCTV, dan berbagai perlengkapan usaha lainnya demi menarik minat pelanggan baru.

“Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, jika kita mau berusaha dan berani, kenapa kita mesti takut,” itulah yang disampaikan Rahmad ketika menjawab pertanyaan bagaimana dulunya usaha yang sedang dirintisnya bisa bertahan pada era pandemi silam.

Ia juga menjelaskan, ketika Covid-19 santer didengar beritanya di Siaran Televisi. Malah disitu saya tergerak pindah berharap dapat tempat usaha yang lebih nyaman, lebih luas, pastinya lebih mudah ditemukan oleh calon pembeli atau pelanggan jasa. “Tempat ini peninggalan warisan dari orang tua, cukup terbantu sih bang,” ungkapnya.

Justru ketika pandemi tahun 2020, ia bercerita menjual berbagai variasi masker yang saat itu sulit didapat, hand sanitizer bentuk gel dan spray, jual ‘vitamin C’ juga bentuk pil isap. Ia juga sempat melakukan beberapa perubahan bentuk di kedainya, rubah posisi steling, kasih imbauan, tempah spanduk, beli asesoris, dan lain sebagainya. “Sekarang jadilah kedai saya seperti ini. Pertinggal masa covid kemaren lihatlah ini bang, masih ada pembatas plastik antara saya dan pembeli ketika pembayaran”, ujar Rahmad.

Sebagai langkah inovasi saya buatkan Standing Banner (jenis banner yang bisa berdiri tegak dengan bantuan tiang penyangga) di pinggir jalan bertuliskan Agen BRILink SRC Rahmat Jaya, Mini ATM, puluhan jenis transaksi yang bisa dilayani, bahkan bertuliskan melani penukaran uang kertas koyak atau rusak.

Selain itu terdapat Running Text atau tulisan digital berjalan, dimanfaatkan untuk sarana pemberitahuan elektronik yang sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai media iklan dan pemberitahuan informasi untuk Agen BRILink-nya.

Bicara transaksi BRILink, tansaksi yang paling sering digunakan yakni tarik tunai, pembayaran listrik, pembelian token listrik, Briva, transfer ke sesama BRI, hingga transfer ke bank lain. Di tambah dengan adanya e-commerce, warga yang senang belanja online sering bayar melalui BRILink.

Jika ada pelanggan yang menginginkan jasa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia upayakan bisa melayani transaksi yang diminta pelanggan. Misalnya, bisa gak bayar tiket penerbangan ? “Walaupun butuh proses mempelajari, saya akan belajar,” tutur Rahmad.

Ketika hari libur weekend atau tanggal merah, transaksi lebih rame dari hari biasanya. “Kan bank tutup, makanya rame pelanggan bertransaksi . Meningkat bisa sampai 60 transaksi per harinya,” ucapnya.

Dibeberkannya, menjadi Agen BRILink tidak ada istilah modal tidak balik, apalagi mengalami kerugian. Pasalnya modal yang digunakan tidak akan rusak atau tidak terpakai, berbeda dengan usaha bahan jadi. Modal kalau tidak terpakai akan mengendap jadi tabungan.

Namun, memiliki usaha di kota terdapat banyak saingan, hal tersebut membuat para pelaku usaha terus inovasi supaya memikat minat calon pelanggan atau pembeli baru. Diketahui dekat lokasi usaha Rahmad berdekatan bahkan bersebelahan dengan beberapa usaha kompetitor dari agen pembayaran bank lain. “Namun peluang yang diberikan BRI cukup banyak bang. Seperti banyaknya transaksi yang bisa dilakukan menggunakan ATM Mini ini bang,” ucapnya.

Mengutip dari data di website resmi BRI, hingga akhir Desember 2022, sudah ada 627 ribu agen BRILink di Indonesia. Ditargetkan akhir 2023 menjadi 650 ribu hingga bisa menjangkau seluruh pelosok tanah air. Artinya, apabila dirata-ratakan dalam setahun, setiap harinya terdapat 63 orang yang tergabung menjadi Agen BRILink.

Dari data terbukti bahwa pihak perbankan berkomitmen mempermudah akses masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan. Walaupun menghadirkan banyak pelaku jasa BRILink. Justru kesempatan itu dapat dimaknai sebagai upaya menggali peluang agar mampu bersaing dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. (Dat)

Banyak orang yang belakangan mencoba peruntungan dengan menjadi Agen BRILink. Pasalnya, menjadi agen BRILink bisa menjadi alternatif untuk menambah penghasilan tambahan. Bicara tentang jasa layanan, tentunya ada sesuatu layanan ekstra sehingga pelanggan lama memilih untuk bertahan.

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Rahmad Supomo (47) membuka kedai yang menjajakan kebutuhan masyarakat sehari-hari pada tahun 2018. Untuk memperoleh tambahan penghasilan, ia juga membuka jasa agen BRILink.

Dua tahun berselang, tepatnya saat pandemi melanda, Rahmad Supomo bersama keluarganya memutuskan untuk pindah lokasi usaha ke Jalan Cokroaminoto Kota Kisaran Kabupaten Asahan, tepat di depan Sekolah Yayasan Taman Siswa. “Penjualan seperti minuman dan makanan tambah ramai. Transaksi BRILink yang dulunya dapat lima, disini bisa menyentuh puluhan transaksi,” ujar Rahmad saat diwawancara awak media di tempat usahanya (21/5).

Ayah dari satu anak yang masih duduk di Sekolah Dasar ini menjelaskan tips usaha dan jasanya bisa bertahan sampai sekarang. Yang pertama soal tempat tadi, berupaya cari tempat yang strategis dan mudah diakses. “Kemudian, lakukan promosi terhadap usaha atau jasa ini. Tentunya sebelum orang mengetahui kita berusaha di sini, kita kan harus promosi,” ujarnya.

Ia yang sudah menjalani usaha selama 5 tahun mengaku bahwa kegiatan promosi terus dilakukannya sampai sekarang dengan harapan calon pelanggan atau teman-teman di media sosial mengerti bahwa dirinya juga membuka Agen BRILink. Lalu ia berupaya membuat video menarik menjelaskan jasa apa saja yang bisa ia berikan.

“Baru-baru ini saya melakukan promo bagi pelanggan yang mengumpulkan 10 struk transaksi menggunakan jasa BRILink akan diberikan es krim,” jelasnya.

Tips lain, jangan berikan harga terlalu tinggi. Untuk jasa BRIlink misalnya, ia mematok per sekali transaksi cukup dengan harga 5 Ribu Rupiah. “Jangan minta lebih ketika pelanggan ingin transfer atau tarik tunai dalam jumlah besar,” ucapnya.

Dari sisi pendapatan, sehari rata-rata transaksi jasa BRILink miliknya berjumlah 40 transaksi. Ia juga menjelaskan bahwa usahanya buka dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam. “Kemarin ada pernah terjadi, pelanggan lama sampai ketok-ketok pintu ruko buat transaksi transfer ke sesama Rekening BRI. Karena pelanggan lama saya layani, kalau orang yang baru kenal ya gak berani bang,” tutur Rahmad.

Lanjut tips terakhir, produk yang dijual harus dikuasai. “Kalau yang dijual barang jadi sih gampang bang, soal teknologi ini tantangannya. Kalau yang sudah tua seperti saya kan mesti belajar lagi. Nah soal bagaimana cara memahami menggunakan Mesin EDC (Electronic Data Capture), Ibu ini yang menuntun saya,” ujarnya sambil pandangannya mengarah ke petugas BRILink yang juga ikut pada sesi wawancara.

Petugas BRILink Kantor Cabang (Kanca) Kota Kisaran, Eka Dian (35) lalu menjelaskan bahwa ia rutin mengedukasi ke nasabah. Ia melakukannya dengan tujuan membantu memberi solusi terhadap keluhan mitra agen BRILink jika terjadi problem atau ingin mengembangkannya layanan pembayaran dari agen ke pelanggan. Seperti bayar tagihan listrik, beli pulsa, bayar belanja online dan lain sebagainya.

Ia juga melakukan maintenance agar agen mencapai target yang telah ditentukan berdasarkan pencapaian jumlah transaksi agen setiap bulannya menggunakan mesin EDC. Ada target yang diberikan kepada agen sesuai tingkatannya, ada tingkatan Pemula, Jawara dan Jurangan.

“Jika ada permasalahan, agen BRILink dan tim dari BRI juga bisa berinteraksi melalui Group WhatsApp bernama BRILinkers Kanca Kisaran,” ujar petugas Bank yang dikenal dengan slogan ‘Melayani Dengan Setulus Hati’.

Kemudian obrolan berlanjut ke Rahmad, ia lanjut menjelaskan bahwa selain tips ada juga trik dari pengalaman usaha yang telah dilaluinya. “Selalu inovasi supaya produk yang kita jajakan terlihat menarik, kemudian bersedekah jangan lupa,” ujar pria yang diketahui suka bersosialisasi ini.

Kembangkan Inovasi, Upaya Tarik Pelanggan Baru

Pindah lokasi usaha bermodal dari pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI sebesar 20 Juta, ia coba berinovasi dengan membeli steling, kamera CCTV, dan berbagai perlengkapan usaha lainnya demi menarik minat pelanggan baru.

“Setiap kesulitan pasti ada kemudahan, jika kita mau berusaha dan berani, kenapa kita mesti takut,” itulah yang disampaikan Rahmad ketika menjawab pertanyaan bagaimana dulunya usaha yang sedang dirintisnya bisa bertahan pada era pandemi silam.

Ia juga menjelaskan, ketika Covid-19 santer didengar beritanya di Siaran Televisi. Malah disitu saya tergerak pindah berharap dapat tempat usaha yang lebih nyaman, lebih luas, pastinya lebih mudah ditemukan oleh calon pembeli atau pelanggan jasa. “Tempat ini peninggalan warisan dari orang tua, cukup terbantu sih bang,” ungkapnya.

Justru ketika pandemi tahun 2020, ia bercerita menjual berbagai variasi masker yang saat itu sulit didapat, hand sanitizer bentuk gel dan spray, jual ‘vitamin C’ juga bentuk pil isap. Ia juga sempat melakukan beberapa perubahan bentuk di kedainya, rubah posisi steling, kasih imbauan, tempah spanduk, beli asesoris, dan lain sebagainya. “Sekarang jadilah kedai saya seperti ini. Pertinggal masa covid kemaren lihatlah ini bang, masih ada pembatas plastik antara saya dan pembeli ketika pembayaran”, ujar Rahmad.

Sebagai langkah inovasi saya buatkan Standing Banner (jenis banner yang bisa berdiri tegak dengan bantuan tiang penyangga) di pinggir jalan bertuliskan Agen BRILink SRC Rahmat Jaya, Mini ATM, puluhan jenis transaksi yang bisa dilayani, bahkan bertuliskan melani penukaran uang kertas koyak atau rusak.

Selain itu terdapat Running Text atau tulisan digital berjalan, dimanfaatkan untuk sarana pemberitahuan elektronik yang sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai media iklan dan pemberitahuan informasi untuk Agen BRILink-nya.

Bicara transaksi BRILink, tansaksi yang paling sering digunakan yakni tarik tunai, pembayaran listrik, pembelian token listrik, Briva, transfer ke sesama BRI, hingga transfer ke bank lain. Di tambah dengan adanya e-commerce, warga yang senang belanja online sering bayar melalui BRILink.

Jika ada pelanggan yang menginginkan jasa yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Ia upayakan bisa melayani transaksi yang diminta pelanggan. Misalnya, bisa gak bayar tiket penerbangan ? “Walaupun butuh proses mempelajari, saya akan belajar,” tutur Rahmad.

Ketika hari libur weekend atau tanggal merah, transaksi lebih rame dari hari biasanya. “Kan bank tutup, makanya rame pelanggan bertransaksi . Meningkat bisa sampai 60 transaksi per harinya,” ucapnya.

Dibeberkannya, menjadi Agen BRILink tidak ada istilah modal tidak balik, apalagi mengalami kerugian. Pasalnya modal yang digunakan tidak akan rusak atau tidak terpakai, berbeda dengan usaha bahan jadi. Modal kalau tidak terpakai akan mengendap jadi tabungan.

Namun, memiliki usaha di kota terdapat banyak saingan, hal tersebut membuat para pelaku usaha terus inovasi supaya memikat minat calon pelanggan atau pembeli baru. Diketahui dekat lokasi usaha Rahmad berdekatan bahkan bersebelahan dengan beberapa usaha kompetitor dari agen pembayaran bank lain. “Namun peluang yang diberikan BRI cukup banyak bang. Seperti banyaknya transaksi yang bisa dilakukan menggunakan ATM Mini ini bang,” ucapnya.

Mengutip dari data di website resmi BRI, hingga akhir Desember 2022, sudah ada 627 ribu agen BRILink di Indonesia. Ditargetkan akhir 2023 menjadi 650 ribu hingga bisa menjangkau seluruh pelosok tanah air. Artinya, apabila dirata-ratakan dalam setahun, setiap harinya terdapat 63 orang yang tergabung menjadi Agen BRILink.

Dari data terbukti bahwa pihak perbankan berkomitmen mempermudah akses masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan. Walaupun menghadirkan banyak pelaku jasa BRILink. Justru kesempatan itu dapat dimaknai sebagai upaya menggali peluang agar mampu bersaing dan memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. (Dat)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/