29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Generali Dukung Pengembangan Karakter Anak

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara Gerakan Indonesia Bermain (GIB), yang diselenggarakan secara virtual.

Dukungan Generali dalam acara rutin yang diselenggarakan tiap tahunnya ini, juga merupakan wujud salah satu value Generali, Live the Community, di mana Generali secara aktif tumbuh bersama masyarakat dan komunitas di manapun berada.

Dengan tema ‘Bermain Petualangan’, acara merupakan kerja sama Generali Indonesia dengan Yayasan HOPE Wordwide Indonesia, diikuti lebih dari 500 anak dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung puluhan relawan.

Selain itu, juga didukung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Acara dibuka Sekjen Kemendikbudristek, Ir Suharti MA PhD.

Chief Marketing Officer Generali Indonesia, yang juga sekaligus Head of The Human Safety Net Indonesia, Vivin Arbianti Gautama mengatakan, pengembangan karakter anak sangat penting karena akan berpengaruh kuat pada perilaku anak sebagai generasi pemimpin di masa mendatang.

Menurutnya, GIB merupakan acara yang memfasilitasi anak-anak untuk bisa bermain sambil menambah wawasan serta mengenal dunia di luar keluarga atau komunitas mereka.

“Dalam acara ini, anak-anak diajak bermain dan berpetualangan mengenal hal-hal baru hingga diajak untuk melihat keindahan negara-negara lain secara virtual. Selain anak-anak, puluhan karyawan Generali yang menjadi relawan pun juga terlibat aktif dalam acara ini sebagai relawan yang bermain bersama,” ujarnya, Sabtu (23/7/2022).

Dikatakannya, mempersiapkan generasi emas 2045 yang berkarakter, anak-anak memegang peranan strategis untuk masa depan Indonesia ke depannya. Generasi saat ini sangat mengharapkan calon pemimpin bangsa yang mencerminkan generasi emas itu sendiri, yakni cerdas, sehat, unggul, berkarakter dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang kuat.

“Untuk itu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk dukungan kami terhadap program-program pemerintah yang turut membantu perkembangan anak yang salah satunya dengan bermain,” katanya.

Vivin menambahkan, Tahun 2045 mendatang merupakan tahun emas bagi Indonesia yang bukan hanya merayakan 100 tahun kemerdekaan, namun juga karena Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana diperkirakaan pada kurun tahun 2030-2040, kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan usia non produktif.

Dia memaparkan, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan setidaknya sekitar 64 persen usia produktif dari total penduduk yang diproyeksikan yakni 297 juta jiwa. “Bonus demografi ini harus bisa dimaksimalkan untuk mendorong perekonomian Indonesia, dan untuk menghadapi hal ini, tentu saja anak-anak sebagai calon pemimpin berikutnya perlu dibangun karakter terbaik mereka,” imbuhnya.

Vivin menyebutkan, dari data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, pemenuhan hak anak untuk bermain telah diakomodir dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan bahwa setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.

Ada pun, lanjutnya, aktivitas bermain pada anak dapat meningkatkan empat kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual dan pengetahuan, emosional dan sosial, komunikasi dan bahasa, serta motorik, sensorik, dan keterampilan.

“GIB merupakan bagian dari gerakan berantai global The Human Safety Net yang mengajak masyarakat untuk dapat memberikan manfaat kepada orang lain, sehingga orang tersebut mampu mandiri dan berperan aktif di masyarakat, di mana berbagai program THSN di Indonesia fokus pada anak-anak dan keluarga,” pungkasnya. (dwi/han)

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli, PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara Gerakan Indonesia Bermain (GIB), yang diselenggarakan secara virtual.

Dukungan Generali dalam acara rutin yang diselenggarakan tiap tahunnya ini, juga merupakan wujud salah satu value Generali, Live the Community, di mana Generali secara aktif tumbuh bersama masyarakat dan komunitas di manapun berada.

Dengan tema ‘Bermain Petualangan’, acara merupakan kerja sama Generali Indonesia dengan Yayasan HOPE Wordwide Indonesia, diikuti lebih dari 500 anak dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di seluruh Indonesia dan didukung puluhan relawan.

Selain itu, juga didukung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Acara dibuka Sekjen Kemendikbudristek, Ir Suharti MA PhD.

Chief Marketing Officer Generali Indonesia, yang juga sekaligus Head of The Human Safety Net Indonesia, Vivin Arbianti Gautama mengatakan, pengembangan karakter anak sangat penting karena akan berpengaruh kuat pada perilaku anak sebagai generasi pemimpin di masa mendatang.

Menurutnya, GIB merupakan acara yang memfasilitasi anak-anak untuk bisa bermain sambil menambah wawasan serta mengenal dunia di luar keluarga atau komunitas mereka.

“Dalam acara ini, anak-anak diajak bermain dan berpetualangan mengenal hal-hal baru hingga diajak untuk melihat keindahan negara-negara lain secara virtual. Selain anak-anak, puluhan karyawan Generali yang menjadi relawan pun juga terlibat aktif dalam acara ini sebagai relawan yang bermain bersama,” ujarnya, Sabtu (23/7/2022).

Dikatakannya, mempersiapkan generasi emas 2045 yang berkarakter, anak-anak memegang peranan strategis untuk masa depan Indonesia ke depannya. Generasi saat ini sangat mengharapkan calon pemimpin bangsa yang mencerminkan generasi emas itu sendiri, yakni cerdas, sehat, unggul, berkarakter dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang kuat.

“Untuk itu, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk dukungan kami terhadap program-program pemerintah yang turut membantu perkembangan anak yang salah satunya dengan bermain,” katanya.

Vivin menambahkan, Tahun 2045 mendatang merupakan tahun emas bagi Indonesia yang bukan hanya merayakan 100 tahun kemerdekaan, namun juga karena Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana diperkirakaan pada kurun tahun 2030-2040, kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif (usia 15-64 tahun) dibandingkan usia non produktif.

Dia memaparkan, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan setidaknya sekitar 64 persen usia produktif dari total penduduk yang diproyeksikan yakni 297 juta jiwa. “Bonus demografi ini harus bisa dimaksimalkan untuk mendorong perekonomian Indonesia, dan untuk menghadapi hal ini, tentu saja anak-anak sebagai calon pemimpin berikutnya perlu dibangun karakter terbaik mereka,” imbuhnya.

Vivin menyebutkan, dari data Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, pemenuhan hak anak untuk bermain telah diakomodir dalam Pasal 11 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak yang mengamanatkan bahwa setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.

Ada pun, lanjutnya, aktivitas bermain pada anak dapat meningkatkan empat kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual dan pengetahuan, emosional dan sosial, komunikasi dan bahasa, serta motorik, sensorik, dan keterampilan.

“GIB merupakan bagian dari gerakan berantai global The Human Safety Net yang mengajak masyarakat untuk dapat memberikan manfaat kepada orang lain, sehingga orang tersebut mampu mandiri dan berperan aktif di masyarakat, di mana berbagai program THSN di Indonesia fokus pada anak-anak dan keluarga,” pungkasnya. (dwi/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/