MEDAN- Tingginya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup menyebabkan tren peningkatan gadai emas meningkat tajam hingga 60 persen di toko mas. Padahal, dalam sebulan belakangan ini harga emas mulai mengalami pemerosotan yang cukup signifikan.
Jonny, pemilik toko mas Indah di Medan Mall Jalan Letnan Jenderal M T. Haryono Medan mengatakan, dalam sebulan belakangan ini harga emas mengalami penurunan yang cukup drastis jika dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Walau begitu, hal tersebut tak menghalangi niat masyarakat untuk menjual emas. “Gadai emas dalam sebulan ini cukup tinggi. Diperkirakan mencapai 60 persen dari normalnya. Persentase ini hanya meliputi gadai saja, belum termasuk jual,” ujarnya.
Dedi, pemilik toko emas Pulungan di Simpang Limun mengatakan, adanya peningkatan aktivitas menggadai dan menjual emas belakangan ini. Padahal, katanya, saat ini harga emas sedang turun. “Harga emas murni terus merosot hingga di level Rp420 ribu per gram. Level ini merupakan penurunan yang signifikan dari harga level tertinggi pada sekitar sebulan lalu yakni mencapai Rp550 ribu per gram,” ucapnya.
Yanti Sari, yang menggadaikan gelangnya di toko mas Pulungan mengatakan, alasannya menggadai karena untuk memenuhi tambahan biaya keluarganya untuk membeli bahan kebutuhan seperti beras, ikan, sayur, dan lainnya.
“Saya menggadai karena untuk membeli bahan pokok kebutuhan, bukannya mau beli baju atau yang lainnya,” ungkapnya. (mag-9)
MEDAN- Tingginya biaya untuk memenuhi kebutuhan hidup menyebabkan tren peningkatan gadai emas meningkat tajam hingga 60 persen di toko mas. Padahal, dalam sebulan belakangan ini harga emas mulai mengalami pemerosotan yang cukup signifikan.
Jonny, pemilik toko mas Indah di Medan Mall Jalan Letnan Jenderal M T. Haryono Medan mengatakan, dalam sebulan belakangan ini harga emas mengalami penurunan yang cukup drastis jika dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Walau begitu, hal tersebut tak menghalangi niat masyarakat untuk menjual emas. “Gadai emas dalam sebulan ini cukup tinggi. Diperkirakan mencapai 60 persen dari normalnya. Persentase ini hanya meliputi gadai saja, belum termasuk jual,” ujarnya.
Dedi, pemilik toko emas Pulungan di Simpang Limun mengatakan, adanya peningkatan aktivitas menggadai dan menjual emas belakangan ini. Padahal, katanya, saat ini harga emas sedang turun. “Harga emas murni terus merosot hingga di level Rp420 ribu per gram. Level ini merupakan penurunan yang signifikan dari harga level tertinggi pada sekitar sebulan lalu yakni mencapai Rp550 ribu per gram,” ucapnya.
Yanti Sari, yang menggadaikan gelangnya di toko mas Pulungan mengatakan, alasannya menggadai karena untuk memenuhi tambahan biaya keluarganya untuk membeli bahan kebutuhan seperti beras, ikan, sayur, dan lainnya.
“Saya menggadai karena untuk membeli bahan pokok kebutuhan, bukannya mau beli baju atau yang lainnya,” ungkapnya. (mag-9)