MEDAN- Sumut Pos Entrepreneur School (SPES) turut berpartisipasi dalam acara Pekan Inovasi Sumatra Utara melalui alumni pertamanya, Ahmad Mukhlis. Dalam pameran yang digelar di Gedung Serba Guna Medan, 22 hingga 26 Mei 2013 itu, Mukhlis untuk mempromosikan produk usaha yang telah 6 bulan digelutinya.
“ Bagi saya acara ini lebih kepada pengenalan produk usaha kuliner yang saya tekuni sebagai wirausahawan,”ucapnya ketika dikunjungi Sumut Pos di stand pameran, Kamis (23/5).
Produk yang disajikan Mukhlis ada beberapa item yaitu Peyek Sapi Gaul, Topi Ulang Tahun, dan hantaran untuk pengantin. Diakuinya memang di usia usahanya yang masih terbilang belia dia memang fokus untuk beberapa produk. Tetapi dalam konsepnya, sudah banyak yang akan segera direalisasinya.
Harga produk yang ditawarkannya di pameran, untuk peyek sapi gaul dibanderol Rp45 ribu per kilogram dan topi ulang tahun Rp45 ribu hingga Rp55 ribu per lusin. “Kalau peyek karena sejenis makanan yang cukup digemari jadi setiap hari pasti ada saja pemesannya dan perharinya bisa laku hingga 5 kilo gram. Apalagi kalau ada momen seperti hari besar keagamaan, omzet bisa lima kali lipat dari hari biasanya,” ujarnya.
Untuk pemasaran, selain dijual di rumahnya yang beralamat di Jalan Marindal 1 Pasar 5 No 3 A Medan, juga dipasok ke minimarket, kafe, dan grosiran. Bahkan pemesan berasal dari luar kota seperti Aceh, Tebing Tinggi, dan Asahan.
Diceritakan Mukhlis. Awal sebelum dia berwirausha, dia juga adalah seorang karyawan di perusahaan SAGA Logistik, dia memutuskan resign dari perusahaannya dengan alasan tidak mempunyai banyak waktu senggang untuk berkumpul dengan keluarga atau hanya sekadar refreshing.
“Di Fabruari, setelah dua tahun menjadi karyawan di perusahaan SAGA Logistik, maka saya memutuskan resign dan berwirausaha. Sebelumnya saya juga sudah mengikuti training menjadi wirausaha yang diadakan Sumut Pos Entrepeneur School,” katanya.
Diungkapnya bahwa dia juga tidak menyesali keputusannya untuk menjadi wirausaha, ke depan dia akan lebih mengembangkan usahanya dengan lebih banyak produk. Untuk produk sendiri dia mengatakan kalau bisnis kuliner memang lebih menjanjikan. (mag-9)
MEDAN- Sumut Pos Entrepreneur School (SPES) turut berpartisipasi dalam acara Pekan Inovasi Sumatra Utara melalui alumni pertamanya, Ahmad Mukhlis. Dalam pameran yang digelar di Gedung Serba Guna Medan, 22 hingga 26 Mei 2013 itu, Mukhlis untuk mempromosikan produk usaha yang telah 6 bulan digelutinya.
“ Bagi saya acara ini lebih kepada pengenalan produk usaha kuliner yang saya tekuni sebagai wirausahawan,”ucapnya ketika dikunjungi Sumut Pos di stand pameran, Kamis (23/5).
Produk yang disajikan Mukhlis ada beberapa item yaitu Peyek Sapi Gaul, Topi Ulang Tahun, dan hantaran untuk pengantin. Diakuinya memang di usia usahanya yang masih terbilang belia dia memang fokus untuk beberapa produk. Tetapi dalam konsepnya, sudah banyak yang akan segera direalisasinya.
Harga produk yang ditawarkannya di pameran, untuk peyek sapi gaul dibanderol Rp45 ribu per kilogram dan topi ulang tahun Rp45 ribu hingga Rp55 ribu per lusin. “Kalau peyek karena sejenis makanan yang cukup digemari jadi setiap hari pasti ada saja pemesannya dan perharinya bisa laku hingga 5 kilo gram. Apalagi kalau ada momen seperti hari besar keagamaan, omzet bisa lima kali lipat dari hari biasanya,” ujarnya.
Untuk pemasaran, selain dijual di rumahnya yang beralamat di Jalan Marindal 1 Pasar 5 No 3 A Medan, juga dipasok ke minimarket, kafe, dan grosiran. Bahkan pemesan berasal dari luar kota seperti Aceh, Tebing Tinggi, dan Asahan.
Diceritakan Mukhlis. Awal sebelum dia berwirausha, dia juga adalah seorang karyawan di perusahaan SAGA Logistik, dia memutuskan resign dari perusahaannya dengan alasan tidak mempunyai banyak waktu senggang untuk berkumpul dengan keluarga atau hanya sekadar refreshing.
“Di Fabruari, setelah dua tahun menjadi karyawan di perusahaan SAGA Logistik, maka saya memutuskan resign dan berwirausaha. Sebelumnya saya juga sudah mengikuti training menjadi wirausaha yang diadakan Sumut Pos Entrepeneur School,” katanya.
Diungkapnya bahwa dia juga tidak menyesali keputusannya untuk menjadi wirausaha, ke depan dia akan lebih mengembangkan usahanya dengan lebih banyak produk. Untuk produk sendiri dia mengatakan kalau bisnis kuliner memang lebih menjanjikan. (mag-9)