25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kepala BNPB Pimpin ASEAN

Foto: Jawa Pos Ketua Delegasi Indonesia Willem Rampangiley dan Sekjen ASEAN lel Luong Minh (kedua dan ketiga dari kanan) bersama delegasi Indonesia di WHS, Istanbul.
Foto: Jawa Pos
Ketua Delegasi Indonesia Willem Rampangiley dan Sekjen ASEAN lel Luong Minh (kedua dan ketiga dari kanan) bersama delegasi Indonesia di WHS, Istanbul.

ISTANBUL, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley memimpin delegasi ASEAN pada World Humanitarian Summit (WHS), 23-24 Mei di Istanbul, Turki.

“Kita (ASEAN), khususnya Indonesia akan memanfaatkan forum ini untuk memberi kontribusi bagi penanganan masalah kemanusiaan, dan memperjuangkan kepentingan Indonesia di WHS,” kata Willem sebagaimana dilaporkan Direktur Utama Jawa Pos Group (induk Sumut Pos) Suhendro Boroma yang ikut bersama rombongan di Hotel Ritz Carlton Istanbul, Turki, kemarin (22/5).

Willem dan didampingi Sekjen ASEAN Le Luong Minh memimpin Informal ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM) untuk mempersiapkan Kesepakatan Bersama ASEAN yang akan disampaikan pada WHS.

Kegiatan teraebut dihadiri pejabat senior dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Dalam satu dasawarsa terakhir, ASEAN berhasil menjadi kawasan yang stabil dan maju ekonominya.

“ASEAN sudah jadi model kerjasama kawasan dan pemain kunci di tingkat global,” tuturnya.

Di samping kemajuan-kemajuan itu, ASEAN juga menghadapi tantangan bencana alam dan konflik. “50% bencana di dunia terjadi di kawasan ASEAN,” ungkapnya.

Semua itu merupakan potensi bencana kemanusian yang menggangu, bahkan bisa menghancurkan ekonomi. “ASEAN perlu memperkuat kerjasama kawasan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga dan
turut mewarnani solusi kemanusian global,” katanya.

WHS digagas oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyusul krisis kemanusiaan terjadi berbagai belahan dunia. Dua penyebab utama krisis kemanusiaan saat ini, perang/konflik dan bencana alam. Konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara telah mengakibatkan 20 juta mengungsi dan 2 juta mencari suaka.

“Inilah forum dunia pertama sejak 70 tahun PBB berdiri untuk melakukan perubahan fundamental penanganan krisis kemanusiaan akibat konflik, perang dan bencana alam,” tulis laporan Sekretariat PBB pada laman WHS.

Foto: Jawa Pos Ketua Delegasi Indonesia Willem Rampangiley dan Sekjen ASEAN lel Luong Minh (kedua dan ketiga dari kanan) bersama delegasi Indonesia di WHS, Istanbul.
Foto: Jawa Pos
Ketua Delegasi Indonesia Willem Rampangiley dan Sekjen ASEAN lel Luong Minh (kedua dan ketiga dari kanan) bersama delegasi Indonesia di WHS, Istanbul.

ISTANBUL, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangiley memimpin delegasi ASEAN pada World Humanitarian Summit (WHS), 23-24 Mei di Istanbul, Turki.

“Kita (ASEAN), khususnya Indonesia akan memanfaatkan forum ini untuk memberi kontribusi bagi penanganan masalah kemanusiaan, dan memperjuangkan kepentingan Indonesia di WHS,” kata Willem sebagaimana dilaporkan Direktur Utama Jawa Pos Group (induk Sumut Pos) Suhendro Boroma yang ikut bersama rombongan di Hotel Ritz Carlton Istanbul, Turki, kemarin (22/5).

Willem dan didampingi Sekjen ASEAN Le Luong Minh memimpin Informal ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM) untuk mempersiapkan Kesepakatan Bersama ASEAN yang akan disampaikan pada WHS.

Kegiatan teraebut dihadiri pejabat senior dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Dalam satu dasawarsa terakhir, ASEAN berhasil menjadi kawasan yang stabil dan maju ekonominya.

“ASEAN sudah jadi model kerjasama kawasan dan pemain kunci di tingkat global,” tuturnya.

Di samping kemajuan-kemajuan itu, ASEAN juga menghadapi tantangan bencana alam dan konflik. “50% bencana di dunia terjadi di kawasan ASEAN,” ungkapnya.

Semua itu merupakan potensi bencana kemanusian yang menggangu, bahkan bisa menghancurkan ekonomi. “ASEAN perlu memperkuat kerjasama kawasan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga dan
turut mewarnani solusi kemanusian global,” katanya.

WHS digagas oleh Sekjen PBB Ban Ki Moon dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyusul krisis kemanusiaan terjadi berbagai belahan dunia. Dua penyebab utama krisis kemanusiaan saat ini, perang/konflik dan bencana alam. Konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara telah mengakibatkan 20 juta mengungsi dan 2 juta mencari suaka.

“Inilah forum dunia pertama sejak 70 tahun PBB berdiri untuk melakukan perubahan fundamental penanganan krisis kemanusiaan akibat konflik, perang dan bencana alam,” tulis laporan Sekretariat PBB pada laman WHS.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/