26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Biaya Melaut Hemat dan Ramah Lingkungan


PENYERAHAN: Pertamina menyerahkan mesin konverter kit mepada nelayan.

LABUHANBATU,SUMUTPOS.CO – PT Pertamina (Persero) terus melakukan sosialisasi Bahan Bakar Gas (BBG) kepada ratusan nelayan di di Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jum’at (21/9). Melalui program konversi bahan bakar nelayan ini, diharapkan nelayan mulai beralih sehingga biaya melaut lebih murah dan ramah lingkungan.

Di Labuhanbatu sendiri sebanyak 310 paket konverter kit didistribusikan kepada kapal perikanan bagi nelayan kecil dengan harapan nelayan dapat menghemat biaya bahan bakar untuk melaut. Pemberian konverter ini merupakan bagian dari pelaksanaan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas, khususnya bagi para nelayan di seluruh Indonesia.

“Kita sudah bagikan paket konverter Kit itu sejak Oktober 2017 lalu, dan kita tambah 310 paket lagi untuk Kabupaten Labuhanbatu,”ujar Asisten Manager Sales Administration Domestic Gas Pertamina MOR I, Muhammad Tahir kepada wartawan, usai penyerahan secara simbolis 310 paket konverter kit kepada ratusan nelayan tersebut.

Tahir menjelaskan di Sumatera Utara terdapat 1042 orang nelayan menerima paket mesin dan konverter kit itu berasal dari Kabupaten Labuhan Batu sebanyak 197 paket, Tapanuli Tengah sebanyak 420 paket, Labuhan Batu Utara sebanyak 59 paket, Mandailing Natal sebanyak 315 paket, dan Kabupayen Samosir sebanyak 51 paket.

Untuk di luar Provinsi Sumatera Utara, Pertamina MOR I juga sudah menyalurkan Kit, sebanyak 595 paket di Provinsi Riau. Terdiri dari Kota Pekanbaru sebanyak 67 paket, Kabupaten Kampar sebanyak 459 paket dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 69 paket.

“Konverter kit ini khusus buat nelayan kecil. Kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP),” tutur Tahir.

Program tersebut, dilaksanakan secara nasional itu. Sesuai dengan data dimiliki Pertamina? pada tahun 2016 dan 2017 telah dibagikan sejumlah 5.473 dan 17.081 unit paket konverter kit. Sementara hingga Desember tahun ini, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018 akan dibagikan sejumlah 25.000 unit konverter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Paket yang diperuntukan bagi nelayan kecil terdiri dari regulator untuk tekanan tinggi pada tabung LPG, regulator untuk tekanan rendah untuk tabung LPG, selang karet untuk mesin, tabung LPG 3 KG, serta konverter kit BBM ke BBG dan mesin kapal,”jelas Tahir.

Dalam acara sosialisasi tersebut, tampak hadir Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu, Plt. Bupati Kabupaten Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe,

Plt. Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kontribusi Pertamina kepada nelayan di Labuhanbatu melalui program konversi ini. Ia menilai dengan program ini, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi nelayan.?

“Kami berharap konversi BBM ke bahan bakar gas ini dapat berguna bagi para nelayan dan masyarakat sekitar di Kabupaten Labuhanbatu,” sebut Andi.?

Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan menjelaskan konversi dari BBM ke BBG dilakukan Pertamina sangat didukung DPR RI. Selain mendorong perekonomian nelayan lebih baik lagi. BBG tersebut, sangat ramah lingkungan dan ekonomis.

“Selain membangun ekonomi masyarakat, penggunaan bahan bakar gas juga dinilai akan mengurangi pencemaran karena lebih ramah lingkungan sehingga dapat memberikan kualitas ekosistem laut yang lebih baik,” tutur Gus Irawan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, dengan menggunakan konverter kit berbahan bakar elpiji, penggunaan bahan bakar kapal akan menjadi lebih hemat dan biaya melaut ekonomis, bisa digunakan untuk kebutuhan hidup lainnya bagi nelayan sehari-hari.

“Pemanfaatan LPG untuk bahan bakar kapal para nelayan kecil terbukti membuat biaya melaut para nelayan menjadi lebih hemat dan efisien sehingga penggunan LPG memberikan nilai manfaat ekonomi yang signifikan bagi nelayan kecil,” tandasnya.(gus/ram)


PENYERAHAN: Pertamina menyerahkan mesin konverter kit mepada nelayan.

LABUHANBATU,SUMUTPOS.CO – PT Pertamina (Persero) terus melakukan sosialisasi Bahan Bakar Gas (BBG) kepada ratusan nelayan di di Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Labuhanbatu, Sumatera Utara, Jum’at (21/9). Melalui program konversi bahan bakar nelayan ini, diharapkan nelayan mulai beralih sehingga biaya melaut lebih murah dan ramah lingkungan.

Di Labuhanbatu sendiri sebanyak 310 paket konverter kit didistribusikan kepada kapal perikanan bagi nelayan kecil dengan harapan nelayan dapat menghemat biaya bahan bakar untuk melaut. Pemberian konverter ini merupakan bagian dari pelaksanaan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke bahan bakar gas, khususnya bagi para nelayan di seluruh Indonesia.

“Kita sudah bagikan paket konverter Kit itu sejak Oktober 2017 lalu, dan kita tambah 310 paket lagi untuk Kabupaten Labuhanbatu,”ujar Asisten Manager Sales Administration Domestic Gas Pertamina MOR I, Muhammad Tahir kepada wartawan, usai penyerahan secara simbolis 310 paket konverter kit kepada ratusan nelayan tersebut.

Tahir menjelaskan di Sumatera Utara terdapat 1042 orang nelayan menerima paket mesin dan konverter kit itu berasal dari Kabupaten Labuhan Batu sebanyak 197 paket, Tapanuli Tengah sebanyak 420 paket, Labuhan Batu Utara sebanyak 59 paket, Mandailing Natal sebanyak 315 paket, dan Kabupayen Samosir sebanyak 51 paket.

Untuk di luar Provinsi Sumatera Utara, Pertamina MOR I juga sudah menyalurkan Kit, sebanyak 595 paket di Provinsi Riau. Terdiri dari Kota Pekanbaru sebanyak 67 paket, Kabupaten Kampar sebanyak 459 paket dan Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 69 paket.

“Konverter kit ini khusus buat nelayan kecil. Kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP),” tutur Tahir.

Program tersebut, dilaksanakan secara nasional itu. Sesuai dengan data dimiliki Pertamina? pada tahun 2016 dan 2017 telah dibagikan sejumlah 5.473 dan 17.081 unit paket konverter kit. Sementara hingga Desember tahun ini, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018 akan dibagikan sejumlah 25.000 unit konverter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Paket yang diperuntukan bagi nelayan kecil terdiri dari regulator untuk tekanan tinggi pada tabung LPG, regulator untuk tekanan rendah untuk tabung LPG, selang karet untuk mesin, tabung LPG 3 KG, serta konverter kit BBM ke BBG dan mesin kapal,”jelas Tahir.

Dalam acara sosialisasi tersebut, tampak hadir Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu, Plt. Bupati Kabupaten Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe,

Plt. Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kontribusi Pertamina kepada nelayan di Labuhanbatu melalui program konversi ini. Ia menilai dengan program ini, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi nelayan.?

“Kami berharap konversi BBM ke bahan bakar gas ini dapat berguna bagi para nelayan dan masyarakat sekitar di Kabupaten Labuhanbatu,” sebut Andi.?

Ketua Komisi VII DPR RI, Gus Irawan menjelaskan konversi dari BBM ke BBG dilakukan Pertamina sangat didukung DPR RI. Selain mendorong perekonomian nelayan lebih baik lagi. BBG tersebut, sangat ramah lingkungan dan ekonomis.

“Selain membangun ekonomi masyarakat, penggunaan bahan bakar gas juga dinilai akan mengurangi pencemaran karena lebih ramah lingkungan sehingga dapat memberikan kualitas ekosistem laut yang lebih baik,” tutur Gus Irawan.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan, dengan menggunakan konverter kit berbahan bakar elpiji, penggunaan bahan bakar kapal akan menjadi lebih hemat dan biaya melaut ekonomis, bisa digunakan untuk kebutuhan hidup lainnya bagi nelayan sehari-hari.

“Pemanfaatan LPG untuk bahan bakar kapal para nelayan kecil terbukti membuat biaya melaut para nelayan menjadi lebih hemat dan efisien sehingga penggunan LPG memberikan nilai manfaat ekonomi yang signifikan bagi nelayan kecil,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/