26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Harga Ikan Naik Menjelang Puasa

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Nelayan memilah ikan untuk di jual di tempat pelelangan ikan (TPI) Bagan Deli Medan Belawan, Kamis (17/4)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sebulan menjelang bulan suci Ramadan, harga ikan laut di wilayah Utara Medan merangkak naik. Kondisi ini dipicu oleh minimnya hasil tangkapan nelayan disebabkan cuaca buruk.

Dari amatan sumut pos di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan, Senin (24/4) kemarin, sejumlah kapal penangkap ikan milik pengusaha yang mempekerjakan buruh nelayan, rata-rata kembali ke tangkahan dengan membawa hasil sedikit.

Sebagian dari kapal ikan tersebut, ada yang baru empat hari berangkat, namun terpaksa harus pulang ke tangkahan dikarenakan terjadi gelombang tinggi (ombak), badai dan petir di tengah laut.

“Harusnya 15 hari melaut, baru pulang. Tapi karena cuaca buruk, terpaksa kembali lebih cepat, itupun hasil ikan tangkapan sedikit,” sebut, Hasan (41) seorang buruh nelayan.

Sebelumnya, BMKG Maritim Stasiun Belawan telah menyatakan akan kondisi cuaca buruk terjadi di tengah perairan. Bahkan, nelayan diminta berhati-hati ketika melaut. Sebab, hujan sedang dan ringan disertai petir berpotensi terjadi di perairan Selat Malaka, Aceh, Sumatera dan Nias. Sedangkan untuk kecepatan angin mencapai 3 – 30 knot.

Sementara itu, dampak dari cuaca buruk mempengaruhi ketersediaan dan harga ikan di pasaran. Di pasar tradisional Marelan, harga ikan selayang Rp24.000 per kilogram dari sebelumnya Rp21.000 per kg. Ikan gembung kuring 32.000 per kg dari Rp27.000 per kg, dan ikan gulama dari Rp13.000 per kg naik Rp15.000 per kg.(rul)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Nelayan memilah ikan untuk di jual di tempat pelelangan ikan (TPI) Bagan Deli Medan Belawan, Kamis (17/4)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO -Sebulan menjelang bulan suci Ramadan, harga ikan laut di wilayah Utara Medan merangkak naik. Kondisi ini dipicu oleh minimnya hasil tangkapan nelayan disebabkan cuaca buruk.

Dari amatan sumut pos di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan, Senin (24/4) kemarin, sejumlah kapal penangkap ikan milik pengusaha yang mempekerjakan buruh nelayan, rata-rata kembali ke tangkahan dengan membawa hasil sedikit.

Sebagian dari kapal ikan tersebut, ada yang baru empat hari berangkat, namun terpaksa harus pulang ke tangkahan dikarenakan terjadi gelombang tinggi (ombak), badai dan petir di tengah laut.

“Harusnya 15 hari melaut, baru pulang. Tapi karena cuaca buruk, terpaksa kembali lebih cepat, itupun hasil ikan tangkapan sedikit,” sebut, Hasan (41) seorang buruh nelayan.

Sebelumnya, BMKG Maritim Stasiun Belawan telah menyatakan akan kondisi cuaca buruk terjadi di tengah perairan. Bahkan, nelayan diminta berhati-hati ketika melaut. Sebab, hujan sedang dan ringan disertai petir berpotensi terjadi di perairan Selat Malaka, Aceh, Sumatera dan Nias. Sedangkan untuk kecepatan angin mencapai 3 – 30 knot.

Sementara itu, dampak dari cuaca buruk mempengaruhi ketersediaan dan harga ikan di pasaran. Di pasar tradisional Marelan, harga ikan selayang Rp24.000 per kilogram dari sebelumnya Rp21.000 per kg. Ikan gembung kuring 32.000 per kg dari Rp27.000 per kg, dan ikan gulama dari Rp13.000 per kg naik Rp15.000 per kg.(rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/