26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pengguna QRIS di Sumut Tercatat 190.061 Merchant

Duduki Peringkat ke-6 di Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Berdasarkan catatan dari Bank Indonesia Perwakilan Sumut, sebanyak ‎190.061 merchant di Sumatera Utara (Sumut) menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) dengan pangsa 4,12 persen.

“Capaian ini menempatkan Sumut di peringkat ke 6 provinsi yang terbanyak menggunakan QRIS,” sebut ‎Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widaya, Kamis (24/9).

Wiwiek menjelaskan ‎peningkat menunjukan tren yang baik di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya melihat optimisme rebound aktivitas ekonomi melalui digitalisasi baik bagi konsumen maupun pedagang/merchant di berbagai sektor.


‎Wiwiek menjelaskan dengan langkah konkret kondisi ini, dapat direspon dengan penguatan ekosistem digital serta inovasi transaksi dengan digital banking dan secara khusus QRIS pada UMKM seluruh daerah di Sumut.

BI Sumut menilai peningkatkan transaksi nontunai di tengah pandemi Covid-19, walau belum mengalami peningkatan signifikan. Membuktikan. kesadaran masyarakat akan pembayar nontunai terus menunjukan peningkatan yang baik.

Berbagai upaya yang dilakukan BI Sumut, Wiwiek menjelaskan dalam rangka perluasan QRIS antara lain pelaksanaan pekan QRIS Nasional, implementasi QRIS Homemade Indonesia. Ia menyebutkan dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BI dan Pemerintah Kabupaten Dairi dalam rangka pengembangan ekonomi digital.

“Sosialisasi QRIS, konser virtual QRIS serta implementasi QRIS di pasar tradisional dan di rumah ibadah, dan mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Sumatera Utara untuk turut mengimplementasikan QRIS,” tandasnya.(gus/ram)

Duduki Peringkat ke-6 di Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Berdasarkan catatan dari Bank Indonesia Perwakilan Sumut, sebanyak ‎190.061 merchant di Sumatera Utara (Sumut) menggunakan QR Indonesian Standard (QRIS) dengan pangsa 4,12 persen.

“Capaian ini menempatkan Sumut di peringkat ke 6 provinsi yang terbanyak menggunakan QRIS,” sebut ‎Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut, Wiwiek Sisto Widaya, Kamis (24/9).

Wiwiek menjelaskan ‎peningkat menunjukan tren yang baik di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya melihat optimisme rebound aktivitas ekonomi melalui digitalisasi baik bagi konsumen maupun pedagang/merchant di berbagai sektor.


‎Wiwiek menjelaskan dengan langkah konkret kondisi ini, dapat direspon dengan penguatan ekosistem digital serta inovasi transaksi dengan digital banking dan secara khusus QRIS pada UMKM seluruh daerah di Sumut.

BI Sumut menilai peningkatkan transaksi nontunai di tengah pandemi Covid-19, walau belum mengalami peningkatan signifikan. Membuktikan. kesadaran masyarakat akan pembayar nontunai terus menunjukan peningkatan yang baik.

Berbagai upaya yang dilakukan BI Sumut, Wiwiek menjelaskan dalam rangka perluasan QRIS antara lain pelaksanaan pekan QRIS Nasional, implementasi QRIS Homemade Indonesia. Ia menyebutkan dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BI dan Pemerintah Kabupaten Dairi dalam rangka pengembangan ekonomi digital.

“Sosialisasi QRIS, konser virtual QRIS serta implementasi QRIS di pasar tradisional dan di rumah ibadah, dan mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Sumatera Utara untuk turut mengimplementasikan QRIS,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/