30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gunakan Metode MA 11, Lahan Pertanian Seadanya, Hasil Melimpah

BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS
BANTUAN: Kepala BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menyerahkan bantuan pertanian di Kecamatan Medan Tuntungan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut bersama Pemerintah Kota (Pemko) Medan melakukan pembinaan bersama Gabungan Kelompok Tani Bawang Merah.

Hal ini, sebagai wujudkan untuk menekan inflasi di kota terbesar nomor tiga di Indonesia ini.

Kepala BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, kegiatan ini salah satu komitmen lanjutan yang dilakukan pihaknya bekerjasama dengan Pemko Medan dan petani untuk mengendalikan inflasi daerah.

“Khususnya kota Medan, inflasi disumbang dari bawang merah dan komiditi-komiditi lainnya seperti bawang putih, cabai dan beras,” ucap Wiwiek kepada wartawan, usai acara Kick Off Klaster Bawang Merah dan Program Youth Agriprenuer BI 2019 di Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Kamis (25/4) siang.

Wiwiek mengungkapkan, Kecamatan Medan Tuntungan dijadikan BI Sumut sebagai pilot project pertama di Kota Medan untuk bawang merah dengan metode baru yang disebut dengan MA 11.

“MA 11 ini, tidak memerlukan tanah luas. Tapi, produksinya melimpah. Kita sudah bekerjasama dengan penemu MA 11 Pak Dr Nugroho. Terbukti beberapa tempat dan beberapa produksi menunjukan produksinya,” kata Wiwiek.

Ia mengatakan, bila pilot project ini berhasil, BI akan mengembangkan per tanian bawang merah di daerah lain. Karena, bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah.

“Kalau berhasil, akan kita lakukan beberapa daerah lainnya,” sebut Wiwiek.

“Jadinya, bawang merah harganya bisa turun dan stabil. Kedepannya, ada komitmen tidak ada posisi budaya dan produksinya. Tapi, dikembangkan di sisi hilirnya (pemasaran),” sambungnya.

Dari pertanian bawang merah ini, ia mengungkapkan akan menciptakan sumber-sumber perekonomian baru. Seperti memproduksi bawang merah menjadi bawang goreng, kripik bawang, kue bawang dan lain-lainya.

“Hal ini, akan menjadi sumber-sumber ekonomi baru. Kalau sumber-sumber ekonomi lama akan menurun. Jadinya, kita cari sumber-sumber ekonomi baru di Medan ini,” tandasnya.

Pada acara itu, BI Sumut menyerahkan bantuan berupa bibit bawang merah dengan kualitas baik kepada Gabungan Kelompok Tani Mandiri di Kelurahan Baru Ladang Bambu dan Kelurahan Sidomulyo di Kecamatan Medan Tuntungan, kemarin (25/4) siang.

Selain itu, pihak BI juga memberikan alat ukur tanah, traktor dan alat pertanian untuk mengolah tana pertanian bawang merah tersebut.

Wakil Wali Kota, Akhyar Nasution yang hadir dalam kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada BI Sumut yang sudah memberikan kontribusinya dalam membantu peningkatkan dan membina pertanian bawang merah dengan menghasilkan produk pertanian kualitas baik.

“Ini menggunakan pupuk organik, saya berharap pembinaan pertanian ini mampu menekan inflasi di Kota Medan. Kemudian, membina petani kita untuk mengolah pertaniannya dengan baik,” sebut Akhyar Nasution.

Akhyar berharap, kerjasama ini tidak sampai disini saja.

“Kita harus mencoba yang baru, jadi ada peningkatkan produksi pertanian dengan pupuk organik responnya cepat,” pungkas Akhyar.

Ketua Gabungan Kelompak Tani Mandiri, Hermanto mengatakan, Kick Off Klaster Bawang Merah ini, sangat membantu pihaknya untuk pengembangan pertanian dengan lahan seadaanya dan tidak luas.

“Kami petani merasa terbantu. Proses pupuk lama, sekarang cepat,” kata Hermanto.(gus/ala)

BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS
BANTUAN: Kepala BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat menyerahkan bantuan pertanian di Kecamatan Medan Tuntungan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumut bersama Pemerintah Kota (Pemko) Medan melakukan pembinaan bersama Gabungan Kelompok Tani Bawang Merah.

Hal ini, sebagai wujudkan untuk menekan inflasi di kota terbesar nomor tiga di Indonesia ini.

Kepala BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, kegiatan ini salah satu komitmen lanjutan yang dilakukan pihaknya bekerjasama dengan Pemko Medan dan petani untuk mengendalikan inflasi daerah.

“Khususnya kota Medan, inflasi disumbang dari bawang merah dan komiditi-komiditi lainnya seperti bawang putih, cabai dan beras,” ucap Wiwiek kepada wartawan, usai acara Kick Off Klaster Bawang Merah dan Program Youth Agriprenuer BI 2019 di Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Kamis (25/4) siang.

Wiwiek mengungkapkan, Kecamatan Medan Tuntungan dijadikan BI Sumut sebagai pilot project pertama di Kota Medan untuk bawang merah dengan metode baru yang disebut dengan MA 11.

“MA 11 ini, tidak memerlukan tanah luas. Tapi, produksinya melimpah. Kita sudah bekerjasama dengan penemu MA 11 Pak Dr Nugroho. Terbukti beberapa tempat dan beberapa produksi menunjukan produksinya,” kata Wiwiek.

Ia mengatakan, bila pilot project ini berhasil, BI akan mengembangkan per tanian bawang merah di daerah lain. Karena, bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah.

“Kalau berhasil, akan kita lakukan beberapa daerah lainnya,” sebut Wiwiek.

“Jadinya, bawang merah harganya bisa turun dan stabil. Kedepannya, ada komitmen tidak ada posisi budaya dan produksinya. Tapi, dikembangkan di sisi hilirnya (pemasaran),” sambungnya.

Dari pertanian bawang merah ini, ia mengungkapkan akan menciptakan sumber-sumber perekonomian baru. Seperti memproduksi bawang merah menjadi bawang goreng, kripik bawang, kue bawang dan lain-lainya.

“Hal ini, akan menjadi sumber-sumber ekonomi baru. Kalau sumber-sumber ekonomi lama akan menurun. Jadinya, kita cari sumber-sumber ekonomi baru di Medan ini,” tandasnya.

Pada acara itu, BI Sumut menyerahkan bantuan berupa bibit bawang merah dengan kualitas baik kepada Gabungan Kelompok Tani Mandiri di Kelurahan Baru Ladang Bambu dan Kelurahan Sidomulyo di Kecamatan Medan Tuntungan, kemarin (25/4) siang.

Selain itu, pihak BI juga memberikan alat ukur tanah, traktor dan alat pertanian untuk mengolah tana pertanian bawang merah tersebut.

Wakil Wali Kota, Akhyar Nasution yang hadir dalam kesempatan itu, mengucapkan terima kasih kepada BI Sumut yang sudah memberikan kontribusinya dalam membantu peningkatkan dan membina pertanian bawang merah dengan menghasilkan produk pertanian kualitas baik.

“Ini menggunakan pupuk organik, saya berharap pembinaan pertanian ini mampu menekan inflasi di Kota Medan. Kemudian, membina petani kita untuk mengolah pertaniannya dengan baik,” sebut Akhyar Nasution.

Akhyar berharap, kerjasama ini tidak sampai disini saja.

“Kita harus mencoba yang baru, jadi ada peningkatkan produksi pertanian dengan pupuk organik responnya cepat,” pungkas Akhyar.

Ketua Gabungan Kelompak Tani Mandiri, Hermanto mengatakan, Kick Off Klaster Bawang Merah ini, sangat membantu pihaknya untuk pengembangan pertanian dengan lahan seadaanya dan tidak luas.

“Kami petani merasa terbantu. Proses pupuk lama, sekarang cepat,” kata Hermanto.(gus/ala)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/